KABARBURSA.COM- Hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Pertamina memutuskan untuk mencopot Nicke Widyawati dari posisi Direktur Utama, yang kemudian digantikan oleh Komisaris Utama, Simon Aloysius Mantiri. Selain itu, Mochamad Iriawan juga ditetapkan sebagai Komisaris Utama PT Pertamina yang baru. Perombakan ini dilakukan oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) melalui RUPS untuk mengatur ulang jajaran direksi dan dewan komisaris perusahaan.
Nama Mochammad Iriawan alias Iwan Bule tak asing lagi di telinga publik. Sosok jenderal polisi bintang tiga ini dikenal dengan rekam jejaknya yang luas, dari birokrat sebagai Penjabat Gubernur Jawa Barat hingga menjabat sebagai Ketua Umum PSSI. Di sisi lain, Simon Aloysius Mantiri lebih dikenal sebagai orang dekat Presiden Prabowo Subianto. Pada kuartal ketiga tahun 2024, Kementerian BUMN melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) melakukan perombakan dalam susunan direksi dan jajaran dewan komisaris.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, berencana memanggil jajaran direksi PT Pertamina pekan ini untuk menggelar rapat koordinasi. Agenda utama pertemuan ini mencakup pembahasan mengenai produksi siap jual atau lifting minyak dari sumur-sumur minyak di Indonesia. Selain itu, Bahlil juga akan mengevaluasi penggunaan teknologi intervensi seperti Enhanced Oil Recovery (EOR) serta perkembangan eksplorasi migas di tanah air.
Laju pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mengalami perlambatan, meskipun masih diprediksi tumbuh positif pada kuartal tiga tahun 2024. Prospek ekonomi Indonesia saat ini sangat dipengaruhi oleh hasil pemilihan presiden Amerika Serikat yang akan datang. Badan Pusat Statistik dijadwalkan merilis data pertumbuhan ekonomi Indonesia untuk periode Juli hingga September 2024 pada esok hari, 5 November 2024.
Persaingan ketat antara calon presiden AS, Donald Trump dan Kamala Harris, telah meningkatkan ketidakpastian di pasar. Sementara itu, pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada 6 dan 7 November mendatang diprediksi akan memangkas suku bunga, yang kemungkinan besar akan mempercepat tren penurunan di pasar saham. Sejak awal perdagangan hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak mixed, sebelum akhirnya ditutup melemah 25,76 poin atau turun 0,34 persen di level 7.479,50. Dari 11 indeks sektoral, hanya sektor barang konsumen primer yang berhasil menguat, naik sebesar 0,09 persen, sedangkan sektor-sektor lainnya berada di zona merah, dengan sektor transportasi mengalami penurunan paling tajam sebesar 2,24 persen.