KABARBURSA.COM - Emas tak mampu bersinar usai harga melandai pada Senin, 14 Oktober 2024 setelah China, konsumen bullion terbesar, gagal menerapkan langkah stimulus ekonomi yang luas. Selain itu, reli dolar Amerika Serikat (AS) menuju level tertinggi dalam dua bulan mampu membatasi momentum kenaikan.
Dikutip dari Reuters, harga emas spot turun 0,2 persen menjadi USD2,649.98 per ons, setelah sebelumnya mencapai titik tertinggi dalam lebih dari seminggu. Kontrak berjangka emas AS juga turun 0,4 persen menjadi USD2,665.6.
Dolar AS naik ke level tertinggi sejak pertengahan Agustus, sementara euro melanjutkan penurunannya menjelang pertemuan bank sentral minggu ini. Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures, mengatakan ada banyak hambatan kecil bagi emas, termasuk stimulus China, dolar yang lebih kuat, euro yang lebih lemah, logam dasar yang lebih lemah, dan pengambilan keuntungan.
Rekor kenaikan harga emas dalam beberapa bulan terakhir telah meredakan sentimen investor dan permintaan bullion di China. Dolar yang lebih kuat membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
Data China memiliki dua sisi. Data China yang lemah dapat mengurangi permintaan emas, tetapi perlambatan yang lebih luas di China dapat mengganggu pasar, meningkatkan daya tarik emas sebagai aset aman, kata Zain Vawda, analis pasar di MarketPulse oleh OANDA.
“Secara keseluruhan, masih ada lebih banyak faktor yang mendukung harga emas yang lebih tinggi dibandingkan dengan yang membebani,” kata Vawda.
Investor juga akan memantau komentar dari pejabat Federal Reserve (The Fed) minggu ini untuk petunjuk lebih lanjut mengenai pemotongan suku bunga yang akan datang, bersama dengan data penjualan ritel AS.
Trader melihat peluang sekitar 82 persen bahwa Fed akan memotong suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan bulan November. Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang untuk menyimpan bullion.
Namun, ketegangan geopolitik dan penggerak global emas (investor barat) masih aktif mendukung harga emas, kata Joseph Cavatoni, strategi pasar di Dewan Emas Dunia.
Perak spot turun 1,1 persen menjadi USD31.2 per ons, sementara platinum naik 0,9 persen menjadi USD994.03. Palladium turun lebih dari 3,8 persen menjadi USD1,027.16.(*)