KABARBURSA.COM - Di Istana Negara, Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Saifullah Yusuf, atau yang akrab disapa Gus Ipul, sebagai Menteri Sosial yang baru. Pelantikan ini dilakukan setelah Tri Rismaharini, Menteri Sosial sebelumnya, memutuskan untuk maju dalam Pemilihan Gubernur Jawa Timur. Gus Ipul akan mengisi posisi ini hingga akhir masa jabatan periode 2019-2024. Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga melantik Irjen Polisi Eddy Hartono sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), menggantikan Komjen Rycko Amelza Dahniel.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) kembali mencetak prestasi gemilang dengan mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 20,28 persen di semester pertama tahun 2024. Laba bersih BSI kini mencapai Rp 3,4 triliun, menjadikannya salah satu bank dengan kinerja terbaik di Indonesia. Pencapaian ini semakin mengukuhkan posisi BSI di peringkat tertinggi dalam daftar 10 bank nasional terbaik. Kinerja luar biasa ini didorong oleh strategi bisnis yang kuat dan penerapan prinsip syariah yang semakin diminati masyarakat. Pertumbuhan dobel digit ini tidak hanya menjadi kebanggaan, tapi juga sinyal positif bagi industri perbankan syariah di tanah air.
Presiden terpilih Prabowo Subianto telah menyetujui tambahan anggaran untuk 15 kementerian atau lembaga dalam RAPBN 2025 yang mencapai Rp 4,8 triliun. Langkah ini muncul setelah pertemuan penting antara Prabowo, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Thomas Djiwandono. Tambahan anggaran ini diproyeksikan untuk memperkuat kinerja pemerintah di berbagai sektor penting. Tak hanya itu, Rancangan Anggaran Belanja Kementerian/Lembaga tahun 2025 secara keseluruhan mengalami peningkatan signifikan. Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Isa Rachma-Tarwata, dalam rapat dengan Badan Anggaran DPR RI, menyebut total tambahan belanja negara mencapai Rp 117,8 triliun.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada awal perdagangan hari ini, menembus posisi 7.794, naik 0,41 persen. Bahkan IHSG berhasil mencapai rekor tertinggi sepanjang masa, atau all time high, di level 7.802,48. Pencapaian ini menunjukkan optimisme investor terhadap kondisi pasar saham Indonesia. Namun, pada akhir sesi satu, IHSG justru berbalik arah dan mengalami penurunan. Fluktuasi ini mencerminkan dinamika pasar yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari kondisi ekonomi global hingga sentimen investor lokal.
Nilai tukar rupiah dibuka menguat tipis di awal perdagangan pasar spot Rabu pagi, mencapai level Rp 15.435 per dolar Amerika Serikat, mencerminkan kenaikan 0,12 persen. Penguatan ini terjadi di tengah pelaku pasar yang menantikan rilis data inflasi Amerika Serikat yang dijadwalkan nanti malam. Data inflasi ini menjadi sorotan penting karena akan mempengaruhi kebijakan moneter The Fed, yang pada gilirannya berdampak pada nilai tukar mata uang global. Tidak hanya rupiah, mayoritas mata uang Asia juga tercatat menguat terhadap dolar, menekan posisi greenback yang melemah.
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.