KABARBURSA.COM - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) atau yang lebih dikenal sebagai PGAS, telah menetapkan matanya pada peluang bisnis Carbon Capture Storage (CCS). Inisiatif baru ini dipandang memiliki prospek yang cerah, yang bisa menjadi pendorong peningkatan kinerja perusahaan.
Direktur Utama PGN Arief Setiawan Handoko, menjelaskan bahwa PGN saat ini menunggu arahan dari Holding Pertamina, apakah akan berperan sebagai agregator atau transporter CO2. “Kementerian ESDM mendukung penuh pelaksanaan CCS ini, dengan harapan segera terwujudnya kesepakatan tentang siapa yang akan menjadi agregatornya,” katanya Senin 4 Maret 2024.
“Potensi bisnis CCS ini dianggap sangat menjanjikan, baik sebagai agregator maupun transporter. Dengan asumsi regulasi yang sudah jelas dan terinci, termasuk tarif dan besaran pajak karbon yang sudah ditetapkan,” kata Arief