KABARBURSA.COM - Harga emas melanjutkan reli rekornya pada Senin, 10 Februari 2025, dan menembus level kunci USD2.900 untuk pertama kalinya. Kenaikan ini didorong oleh permintaan aset safe-haven setelah ancaman tarif baru dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump memperburuk kekhawatiran tentang perang dagang dan inflasi.
Seperti dikutip dari Reuters, harga emas spot melonjak 1,6 persen menjadi USD2.905,24 per ons, setelah sebelumnya mencapai rekor tertinggi USD2.911,30 dalam sesi perdagangan. Kontrak berjangka emas AS di COMEX ditutup naik 1,6 persen pada USD2.934,40.
Trump mengumumkan pada Minggu, 9 Februari 2025 bahwa ia berencana memberlakukan tarif tambahan sebesar 25 persen untuk semua impor baja dan aluminium. Ia juga menyatakan akan mengumumkan tarif balasan minggu ini, yang akan menyesuaikan dengan tarif yang dikenakan oleh negara lain dan mulai berlaku segera.
Rencana tarif ini secara umum dipandang sebagai inflasioner dan dapat memicu perang dagang, sehingga meningkatkan permintaan untuk aset safe-haven seperti emas batangan, yang secara tradisional dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakstabilan geopolitik.
“Jelas bahwa perang tarif berada di balik kenaikan ini; hal ini mencerminkan meningkatnya ketidakpastian dan ketegangan dalam situasi perdagangan global,” kata analis Marex, Edward Meir.