KABARBURSA.COM - Tahun 2024 tercatat sebagai tahun terpanas yang pernah dialami Bumi, memecahkan rekor suhu global sebelumnya. Data yang dikumpulkan oleh sejumlah lembaga terkemuka, seperti European Commission’s Copernicus Climate Service, Badan Meteorologi Inggris,
Badan Cuaca Jepang, dan tim riset Berkeley Earth, mengungkapkan bahwa suhu dunia melampaui ambang batas pemanasan 1,5 derajat Celsius, yang menjadi target utama dari Perjanjian Iklim Paris 2015. Lonjakan suhu ini menunjukkan bahwa planet kita sedang menghadapi perubahan yang sangat drastis, dan ada kekhawatiran nyata mengenai dampaknya di masa depan.
Dengan meningkatnya suhu global, para ilmuwan mengingatkan kita tentang potensi ancaman serius yang bisa ditimbulkan dalam jangka panjang. Salah satunya adalah potensi peningkatan angka kematian akibat cuaca ekstrem, yang semakin sering terjadi seiring pemanasan global.
Fenomena cuaca ekstrim tersebut akan menyebabkan kerusakan pada ekosistem, mengancam keberadaan spesies-spesies yang sudah rentan, serta berisiko menyebabkan naiknya permukaan laut, yang bisa merendam sejumlah kota besar di dunia.
Tahun 2024 menjadi saksi bagi lebih dari 27 bencana alam bernilai miliaran dolar yang terjadi di Amerika Serikat. Bencana-bencana ini semakin menegaskan dampak nyata dari pemanasan global yang semakin tak terhindarkan.
Meski begitu, bencana yang terjadi pada tahun ini bukan hanya soal kerugian finansial atau kerusakan fisik saja. Lebih jauh lagi, itu menjadi peringatan keras akan potensi bencana iklim yang terus meningkat, dan konsekuensi dari tidak adanya tindakan signifikan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca.
Tak hanya itu, 2025 langsung dimulai dengan kebakaran hutan dahsyat di California Selatan, yang menggambarkan betapa pemanasan global memperburuk risiko kebakaran di berbagai kawasan.
Perubahan iklim yang cepat ini juga menunjukkan pentingnya upaya global dalam menghadapi dan mengurangi dampak dari fenomena yang terjadi, serta untuk memastikan bahwa langkah-langkah mitigasi yang tepat dapat dilakukan untuk menjaga keberlanjutan bumi bagi generasi mendatang.
Dalam konteks ini, kondisi pemanasan global yang semakin parah memerlukan tindakan darurat dari seluruh dunia, baik dari pemerintah, masyarakat, maupun sektor swasta.
Pemenuhan janji-janji dalam Perjanjian Paris dan komitmen terhadap pengurangan emisi karbon adalah langkah-langkah kunci yang harus diambil segera jika kita tidak ingin melihat bencana ini berlarut-larut. Waktu sudah sangat terbatas, dan setiap keputusan yang diambil kini akan menentukan apakah kita bisa menghindari kerusakan yang lebih parah di masa depan.(*)