KABARBURSA.COM - Pemerintah Indonesia disarankan untuk menjalin kerja sama yang lebih luas guna mendukung keberlanjutan program prioritas yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, khususnya Program Tiga Juta Rumah.
World Bank (Bank Dunia) melihat, keberhasilan program tersebut tidak dapat mengandalkan sepenuhnya pada anggaran dari sektor publik dan pemerintah.
Country Director for Indonesia and Timor-Leste, East Asia and Pacific World Bank Carolyn Turk mengatakan, untuk mewujudkan Program Tiga Juta Rumah, dibutuhkan peran serta seluruh stakeholder, baik dari sektor publik maupun swasta. Selain itu, ia juga menekankan pentingnya keterlibatan pelaku bisnis internasional.
“Kami sangat yakin bahwa melibatkan seluruh elemen ini sangat penting, karena Program Tiga Juta Rumah merupakan program yang luar biasa dan tidak mungkin dapat terlaksana hanya oleh sektor publik atau pemerintah,” kata Carolyn dalam keterangan tertulisnya, Minggu, 15 Desember 2024.
Carolyn sendiri telah melakukan pertemuannya dengan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, di kantor Kementerian PKP, Jakarta, Jumat, 13 Desember 2024.
World Bank, lanjut Carolyn, berkomitmen untuk menyediakan layanan permodalan dan melakukan analisis terkait penyelesaian masalah data, termasuk pengumpulan, pengkajian, dan penyusunan pertanyaan yang relevan untuk menjawab tantangan dalam pelaksanaan program tersebut.
“Kerja analitis ini juga mencakup penyusunan dan penetapan target serta sasaran penerima manfaat dari program ini. Selain itu, kami juga membantu dalam penyusunan sistem untuk proses monitoring dan evaluasi, mengingat pelaksanaan program ini melibatkan pemerintah daerah,” jelasnya.
Menteri PKP Maruarar Sirait mengakui bahwa pertemuan dengan delegasi World Bank tersebut merupakan upaya penjajakan kerja sama, mengingat anggaran negara (APBN) dirasa tidak cukup untuk membiayai pembangunan tiga juta rumah.
“Jika hanya mengandalkan APBN, kami hanya mampu membangun sekitar 257.000 rumah,” kata Ara, panggilan akrab Menteri PKP ini.(*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.