Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

UUS Danamon Perkuat Komitmen Melalui Penghargaan Layanan Syariah Terbaik

Rubrik: Syariah | Diterbitkan: 09 October 2024 | Penulis: Pramirvan Datu | Editor: Redaksi
UUS Danamon Perkuat Komitmen Melalui Penghargaan Layanan Syariah Terbaik

KABARBURSA.COM - Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) mendapatkan penghargaan bergengsi dalam kategori The Best Sharia Banking Business Unit 2024 pada ajang 13th Infobank Sharia Recognition 2024 yang diselenggarakan oleh Infobank.

Kepala Syariah Funding Business Merci Santi Adriani mengungkapkan bahwa UUS Danamon diakui sebagai salah satu unit usaha terbaik tahun 2023 berkat pencapaian kinerjanya yang luar biasa. Penghargaan ini ditujukan bagi lembaga keuangan syariah yang berhasil menunjukkan performa unggul selama tahun lalu. Seperti dalam keterangannya di Jakarta, Rabu 9 Oktober 2024.

Tidak hanya untuk lembaga keuangan, penghargaan ini juga mencakup pengakuan terhadap tokoh-tokoh syariah yang telah berkontribusi signifikan dalam pengembangan sistem keuangan syariah serta industri halal.

“Dengan penghargaan ini, Danamon semakin mengukuhkan komitmennya untuk menghadirkan solusi keuangan yang tepat bagi nasabah. Kami bertekad menyediakan layanan keuangan syariah yang memberi manfaat bagi umat Muslim di Indonesia melalui Unit Usaha Syariah kami,” ujar Merci Santi Adriani.

Target Penyaluran Kredit

Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Danamon, atau Danamon Syariah, menargetkan penyaluran pembiayaan atau kredit tumbuh secara konservatif pada tahun 2024, minimal di kisaran 20 persen.

“Mudah-mudahan minimum 20 persen. Kita lihat situasi. Tapi kelihatannya bagus, kami monitor kelihatannya bisa (mencapai target),” kata Direktur Syariah & Sustainability Finance Bank Danamon, Herry Hykmanto, saat dijumpai di Jakarta, Sabtu 23 Maret 2024.

Herry menyebutkan bahwa kinerja kredit Danamon Syariah pada tahun lalu tumbuh sebesar 25,3 persen secara tahunan (yoy). Dia berharap, kinerja kredit tahun 2024 dapat tumbuh sebagaimana tahun 2023.

Di segmen konsumer, dia mencatat bahwa kredit kepemilikan rumah (KPR) syariah tumbuh agresif di tahun lalu, yaitu sebesar 93 persen yoy. Di tahun 2024, dia juga menargetkan pertumbuhan kredit KPR secara konservatif atau tidak jauh berbeda dibandingkan tahun lalu.

Selain KPR, imbuh Herry, kinerja pembiayaan kepemilikan kendaraan syariah juga baik terutama di periode bulan Ramadhan. Menurutnya, kredit kendaraan syariah menempati porsi hampir 50 persen dari total portofolio Danamon Syariah.

Di segmen produktif, Herry mengatakan pembiayaan untuk usaha kecil menengah (UKM) mengalami pertumbuhan yang cukup baik di tahun lalu, yaitu sebesar 20 persen yoy. Pembiayaan modal kerja untuk UKM juga ditargetkan tumbuh konservatif di tahun 2024.

Merujuk laporan keuangan perseroan, aset Danamon Syariah tumbuh sebesar 25,4 persen pada Desember 2023 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, dengan laba sebesar Rp164 miliar.

Ketika ditanya apakah Danamon memiliki rencana untuk pemisahan (spin off) UUS, Herry mengatakan bahwa saat ini Danamon Syariah berfokus pada penguatan sinergi dan kerja sama dengan induk perusahaan.

Dia menyebutkan, aset Danamon Syariah sejauh ini baru mencapai Rp12 triliun. Dengan kata lain, angka tersebut masih jauh dari ketentuan regulator yang menetapkan minimal aset Rp50 triliun atau 50 persen dari total nilai aset bank umum konvensional (BUK) induknya.

“Jadi kami ingin fokus itu dulu (sinergi dengan induk perusahaan). Bukan buru-buru bikin spin off. Karena masih banyak sekali nasabah Danamon yang membutuhkan layanan syariah,” kata Herry.

Catatan Laba Bersih

PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) mencatatkan laba bersih setelah pajak (net profit after tax/NPAT) sebesar Rp1,5 triliun pada semester I/2024.

Meskipun mengalami sedikit penurunan dibandingkan laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp1,57 triliun, kinerja Bank Danamon menunjukkan pertumbuhan yang positif di berbagai aspek.Pada kuartal I/2024, laba BDMN mencapai Rp831,24 miliar.

Finance Director Bank Danamon, Muljono Tjandra, menyampaikan bahwa selama paruh pertama tahun ini, perseroan juga mencatatkan pendapatan operasional sebelum pencadangan (pre-provisioning operating profit/PPOP) senilai Rp4,3 triliun, naik 10 persen secara tahunan (YoY).

Pendapatan operasional meningkat 8 persen menjadi Rp9,4 triliun, didorong oleh pendapatan bunga bersih yang naik 5 persen YoY seiring dengan pertumbuhan kredit pada semester I/2024, serta fee based income yang naik 21 persen.

Total penyaluran kredit dan trade finance Bank Danamon pada semester I/2024 mencapai Rp183,9 triliun, meningkat 14 persen YoY. Pertumbuhan ini didorong oleh empat sektor penyaluran utama:

  1. Kredit ke sektor enterprise banking and financial institution tumbuh 12 persen YoY menjadi Rp82,7 triliun.
  2. Kredit ke sektor konsumen tumbuh 32 persen YoY.
  3. Kredit untuk usaha kecil dan menengah (SME) tumbuh 9 persen YoY.
  4. Kredit melalui Adira Finance tumbuh 15 persen YoY.

Rasio NPL coverage BDMN pada semester I/2024 tercatat sebesar 263,2 persen, meningkat dari 259,9 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya. Rasio NPL juga membaik 10 basis poin menjadi 2,2 persen. Dari sisi dana pihak ketiga (DPK), Bank Danamon berhasil menghimpun Rp146,1 triliun, naik 15 persen YoY.

DPK perseroan didominasi oleh time deposit yang meningkat dari Rp56 triliun menjadi Rp79 triliun secara tahunan. Meski demikian, CASA (dana murah) mengalami penurunan sebesar 5 persen karena kenaikan suku bunga acuan, kompetisi menarik dana di pasar, serta adanya instrumen investasi baru berupa SRBI.

Direktur Utama Adira Finance, Dewa Made Susila, menjelaskan bahwa perseroan menghadapi tantangan berupa pelemahan daya beli masyarakat, khususnya segmen menengah ke bawah, yang berdampak pada bisnis Adira. Adira, sebagai anak usaha Bank Danamon, fokus pada segmen menengah bawah dengan 85 persen pembiayaan sepeda motor dan 50 persen pembiayaan roda empat berupa kredit komersial kendaraan pickup.

“Dua segmen ini menghadapi tantangan luar biasa tahun ini, dari penurunan daya beli dan kenaikan biaya hidup, terutama biaya makanan dan energi,” jelas Dewa.

Meskipun demikian, hingga semester I/2024, Adira Finance berhasil menyalurkan pembiayaan baru senilai Rp20 triliun dan diharapkan dapat mencapai Rp40 triliun pada akhir tahun ini.(*)