Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Wirausaha Baru Dipacu Lewat Pesantren Melalui Santripreneur

Rubrik: Syariah | Diterbitkan: 16 July 2024 | Penulis: Pramirvan Datu | Editor: Redaksi
Wirausaha Baru Dipacu Lewat Pesantren Melalui Santripreneur

KABARBURSA.COM - Kementerian Perindustrian mendorong pertumbuhan pelaku industri atau wirausaha baru (WUB) di lingkungan pesantren melalui program Santripreneur.

Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita, menyatakan bahwa dengan sinergi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan stakeholder lainnya, termasuk pengurus pondok pesantren, diharapkan dapat tercipta ekosistem yang mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan IKM di Indonesia serta pemberdayaan ekonomi yang merata di seluruh wilayah Indonesia.

Dalam sepuluh tahun terakhir, Kementerian Perindustrian telah membina 11.164 santri di 114 pondok pesantren di seluruh Indonesia. Pondok pesantren memiliki potensi strategis untuk dikembangkan sebagai tempat penumbuhan ribuan WUB, dengan para santri yang memiliki keterampilan dan pengetahuan berwirausaha dapat menjadi penopang pondok pesantren sebagai tempat pengembangan (agent of development) dalam memacu pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Reni menambahkan bahwa pengembangan wirausaha di pondok pesantren tidak hanya memberikan manfaat bagi individu yang terlibat, tetapi juga kontribusi positif bagi perekonomian lokal di sekitar pondok pesantren.

Sebagai contoh, Pondok Pesantren Miftahul Huda Affandy di Tasikmalaya mendapatkan fasilitasi bimbingan teknis produksi dan fasilitasi mesin/peralatan WUB industri kecil menengah (IKM) furnitur. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Santripreneur tahun 2024 yang dilaksanakan pada 13-17 Juli 2024.

Direktur IKM Pangan, Furnitur, dan Bahan Bangunan Kemenperin, Yedi Sabaryadi, menjelaskan bahwa 20 peserta yang merupakan santri Ponpes Miftahul Huda Affandy mengikuti kegiatan ini, sehingga diharapkan bisa mendorong tumbuhnya pelaku industri furnitur di lingkungan pondok pesantren.

Harapannya, para santri dapat menjadi santri milenial, yaitu santri yang mampu berproduksi dengan baik serta menguasai perkembangan teknologi digital dalam menjalankan unit usaha industri, hingga pada akhirnya turut serta membuka lapangan pekerjaan dan memberikan manfaat yang berlipat.

Aktivitas Perekonomian

Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) mendorong para santri agar memiliki semangat jiwa santripreneur. Hal ini bertujuan agar para santri dapat turut serta dalam kemajuan bangsa, terutama dalam menggerakkan aktivitas perekonomian.

Kepala LKPP RI, Hendrar Pribadi menjelaskan bahwa LKPP RI akan terus membuka peluang dalam proses pengadaan barang dan jasa pemerintah agar pelaku usaha mikro, kecil, dan koperasi dapat terlibat secara maksimal.

“Santri memiliki potensi untuk menjadi apa saja, tidak hanya terbatas pada aktivitas keagamaan, tetapi juga bisa menjadi abdi negara, musisi, penulis, atau bahkan wirausaha,” kata Hendrar saat mengunjungi Pondok Pesantren Girikusumo, Jumat, 5 April 2024.

Hendrar menambahkan bahwa menjadi seorang wirausaha tidak selalu memerlukan modal besar, yang terpenting adalah memiliki kreativitas dan semangat juang yang tinggi.

Lebih lanjut, Hendrar mengajak para santri untuk memahami peluang usaha yang ada dalam aktivitas pengadaan barang/jasa pemerintah, khususnya melalui platform E-Katalog.

Dia juga menyatakan bahwa proses pengadaan pemerintah saat ini tidaklah sesulit yang banyak orang kira. LKPP kini mendorong penggunaan metode E-Purchasing agar proses tersebut dapat lebih efisien.

“Proses menampilkan produk di E-Katalog hanya melalui dua tahap saja, yaitu dengan meminta akun di LPSE setempat untuk login ke portal E-Katalog, dan kemudian dapat langsung menampilkan produk yang ingin ditawarkan,” terang Hendi.

“Intinya, semangat dan keberanian sangatlah penting bagi para santripreneur, karena peluangnya sangatlah luas,” tegasnya.

Kemandirian Lewat Investasi

Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (Hebitren) melalui Departemen Sumber Daya Insani mengajarkan para santri membangun kemandirian lewat investasi.

Tujuan dari acara ini adalah memberikan pemahaman dan mengajak para santri tentang pentingnya investasi dan banyaknya manfaat dari investasi, terutama untuk kemandirian para santri, kata Agus Jui Purmawan, mewakili Dewan Pengurus Pusat (DPP) Hebitren, saat acara Santri Ngaji Investasi dengan tema Membangun Kesadaran Investasi Santri, Menuju Pribadi Mandiri dan Berdikari, sebagaimana disampaikan dalam keterangannya di Jakarta, Senin 1 Juli 2024.

Sementara itu, Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Wawan Fakhrudin menyoroti potensi inovasi dan investasi dari kalangan santri.

Namun, dia menyebut santri perlu mempelajari lebih dalam mengenai kedua hal tersebut, terutama tentang mitigasi risiko agar bisa bersikap cermat, teliti, dan hati-hati.

Data pada 2022, ada 4.717 laporan dan pada 2023 ada 2.774 tindak pidana pencucian uang (TPPU) terkait investasi bodong dan judi online. Maka penting acara ngaji ini agar membuka cakrawala kita untuk tidak salah dalam mengambil tindakan, tutur Wawan.