Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Mobil Baru Mazda Laris dalam 48 Jam, Tembus 10 Ribu Unit

Mazda EZ-60, SUV listrik hasil kolaborasi dengan Changan, menarik minat luar biasa di Shanghai Auto Show 2025 dengan mencatat lebih dari 10.000 prapemesanan hanya dalam 48 jam.

Rubrik: Otomotif | Diterbitkan: 26 April 2025 | Penulis: Harun Rasyid | Editor: Syahrianto
Mobil Baru Mazda Laris dalam 48 Jam, Tembus 10 Ribu Unit Baru dipamerkan, pemesanan mobil baru Mazda EZ-60 tembus 10 ribu unit. Berikut alasannya. (Foto: dok. Mazda)

KABARBURSA.COM - Mobil baru Mazda EZ-60 mendapat sambutan positif di Tiongkok setelah dipamerkan di ajang Shanghai Auto Show 2025.

EZ-60 merupakan hasil kolaborasi antara Mazda, pabrikan mobil asal Jepang, dan jenama otomotif asal Tiongkok, Changan. Usai pertama kali melantai di Shanghai Auto Show 2025, Mazda EZ-60 langsung membukukan prapemesanan sebanyak 10.060 unit hanya dalam waktu 48 jam.

Menurut laporan Carnewschina, Mazda EZ-60 dapat dipesan dengan biaya booking sebesar 10 yuan atau setara Rp23 ribuan sebagai deposit. Strategi Mazda menetapkan biaya prapemesanan yang terjangkau dinilai menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen untuk segera memesan SUV listrik tersebut.

Diketahui, Mazda EZ-60 dibangun di atas platform EPA milik Changan, platform yang sama dengan yang digunakan oleh Deepal S07.

SUV berukuran menengah ini hadir dalam dua varian elektrifikasi. Pertama, varian range-extender dengan teknologi Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV), menggunakan motor listrik berdaya 190 kW dan mesin bensin 1.500 cc bertenaga 72 kW yang berfungsi sebagai generator, serta baterai LFP (Lithium Ferro-Phosphate) berkapasitas 31,73 kWh. Kombinasi ini diklaim mampu memberikan jangkauan listrik murni hingga 160 km.

Selain itu, tersedia juga varian Battery Electric Vehicle (BEV), meskipun spesifikasi lengkapnya belum sepenuhnya diumumkan. Mazda baru memberikan gambaran awal tentang spesifikasi yang diyakini siap bersaing di pasar kendaraan listrik kelas menengah.

Kabin Futuristik dan Teknologi Premium

EZ-60 diklaim sebagai SUV listrik pertama Mazda yang mengusung konsep kabin digital penuh. Dasbor kendaraan ini dilengkapi dengan head unit layar ultra lebar beresolusi 5K berukuran 26,45 inci, yang mengintegrasikan panel instrumen, sistem infotainment, serta fitur pengaturan iklim.

Hampir semua kontrol kabin menggunakan akses layar sentuh dan perintah suara, dengan minim penggunaan tombol fisik.

Kabin Mazda EZ-60 dengan layar head unit 5K berukuran 26,45 inci. (Foto: Dok. Carnewschina)
Pada baris kedua, penumpang belakang dimanjakan dengan layar kendali sendiri dan sistem audio opsional dari Dolby Atmos 7.1.4-channel dengan 23 speaker. Kualitas audionya diklaim setara dengan perangkat home theater.

Dari sisi akomodasi, bagasi belakang EZ-60 berkapasitas 350 liter, dan dapat diperluas hingga 2.036 liter jika kursi belakang dilipat. Untuk varian full listrik, kapasitas bertambah berkat adanya bagasi tambahan di balik kap depan sebesar 126 liter, serta berbagai kompartemen tersembunyi di seluruh kabin.

Desain, Dimensi, dan Fitur Keamanan 

Mazda EZ-60 tetap mengusung bahasa desain KODO khas Mazda yang mengalir dan sporty. Wajahnya tampil futuristik dengan lampu DRL pipih dan lampu belakang melebar.

Adapun dimensinya adalah panjang 4.850 mm, lebar 1.935 mm, tinggi 1.620 mm, dan jarak sumbu roda 2.902 mm.

Untuk keamanan, SUV ini dilengkapi sembilan airbag standar dan paket teknologi keselamatan aktif ADAS (Advanced Driver Assistance System) Level 2. Sistem ini didukung oleh lima kamera HD, lima radar gelombang milimeter, dan 12 sensor ultrasonik.

Baterai EZ-60, yang dikembangkan bersama CATL dan CALB, memiliki delapan lapisan perlindungan dan diklaim sudah memenuhi standar regulasi Tiongkok tahun 2026.

Mazda dan Changan menargetkan peluncuran resmi EZ-60 pada Agustus 2025. Melihat antusiasme awal, EZ-60 berpotensi besar di pasar SUV listrik dan PHEV. Apalagi, Mazda juga tengah mengembangkan dua model EV lain bersama Changan.

Harga Mazda EZ-60 diperkirakan berkisar antara 149.900 hingga 197.700 yuan, atau sekitar Rp345,6 juta hingga Rp456,3 juta.

Siap Bangkit dengan Teknologi Baru 

Mazda kian serius membangkitkan kembali kejayaan RX-7, mobil sport legendaris mereka.

Dalam kabar terbaru, Mazda mengungkapkan bahwa model konsep Iconic SP digadang-gadang menjadi calon penerus RX-7. Pengembangan Iconic SP kini tinggal menghadapi satu tantangan terakhir sebelum masuk jalur produksi massal.

Sejak diperkenalkan pada akhir 2023, Mazda Iconic SP langsung menarik perhatian dengan desain menggoda yang mengingatkan pada RX-7 generasi sebelumnya.

Secara dimensi, Iconic SP memiliki panjang 4.180 mm, lebar 1.850 mm, tinggi 1.150 mm, bobot sekitar 1.450 kg, dan aura khas RX-7 generasi FD yang kuat.

Mazda Iconic SP, calon RX-7 terbaru yang berpotensi besar untuk diproduksi. (Foto: Dok. Mazda)
Tantangan Emisi dan Aspek Bisnis

Mengutip laporan Road & Track, CEO Mazda, Masashi Nakayama, menyatakan, "Kami benar-benar ingin mewujudkan calon Mazda RX-7 generasi terbaru ini." Menurutnya, satu-satunya rintangan yang tersisa adalah menyiapkan aspek bisnis untuk memulai produksi massal.

Nakayama juga menambahkan bahwa Mazda sudah mengatasi hampir semua tantangan teknis, termasuk regulasi emisi seperti standar LEV IV di Amerika Serikat dan Euro 7 di Eropa.

"Saya harus berhati-hati dengan apa yang saya katakan, tapi kami memastikan proyek ini layak diproduksi," ujar Nakayama.

Meski demikian, ia mengisyaratkan bahwa calon RX-7 baru kemungkinan tidak lagi menggunakan mesin rotary konvensional, yang terkenal sulit memenuhi standar emisi.

"Rotary engine memang dikenal sulit memenuhi standar emisi, itulah sebabnya kami menghentikannya pada 2012. Tapi, dalam setahun terakhir, kami melihat kemajuan luar biasa," jelas Nakayama.

Sementara itu, Chief Technical Officer Mazda, Ryuichi Umeshita, turut menegaskan, "Secara teknis, kami hampir siap. Tinggal memastikan bahwa studi bisnisnya masuk akal."

Iconic SP diperkenalkan menggunakan mesin rotary dua rotor untuk memperpanjang jarak tempuh, mekanisme yang dikenal sebagai range extender dalam teknologi hybrid maupun mobil listrik.

Mazda mengklaim bahwa Iconic SP mampu menghasilkan tenaga maksimum sekitar 365 HP, jauh melampaui Mazda RX-7 dan RX-8 dengan mesin rotary konvensional.

Namun, ada kemungkinan bahwa versi produksinya akan menggunakan skema mesin hybrid yang lebih praktis. Diskusi terkait penggunaan transmisi canggih seperti dual-clutch transmission atau direct drive untuk motor listrik kini semakin intens.

"Jika masuk kategori super sport, girboks harus bekerja lebih cepat dari transmisi manual biasa," jelas Umeshita.

Salah satu elemen ikonik dari Iconic SP adalah penggunaan lampu depan semi-pop-up, mengingatkan pada desain RX-7.

Nakayama menyatakan, "Kalau publik mendukung, kami sangat ingin mempertahankan desain ini," sambil menambahkan bahwa regulasi keselamatan akan menjadi faktor penentu utama. (*)