KABARBURSA.COM – Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil listrik di Indonesia meningkat signifikan. Gaikindo mencatat, penjualan mobil baru secara wholesales (dari pabrik ke dealer) sebanyak 70.892 unit pada pada Maret 2025. Penjualan pada periode ini menurun sebesar 5,1 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2024 sebanyak 74.720 unit.
Berbeda dengan penjualan mobil listrik atau electric vehicle (EV) yang justru tumbuh sebesar 34,7 persen atau sebanyak 8.835 unit. Jika dibandingkan bulan sebelumnya, penjualan mobil listrik sebesar 5.766 unit.
Pada periode ini, Denza D9 yang merupakan MPV premium menjadi merek terlaris dengan capaian 1.587 unit. Padahal, sebelumnya rival Toyota itu hanya terjual sebanyak 912 unit.
Penjualan tertinggi kedua ditempati oleh BYD M6 yang mampu menyerok sebesar 1.293 unit. Penjualan BYD periode ini meningkat jika dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 1.093 unit.
Sementara mobil listrik terlaris ketiga di Indonesia pada akhir kuartal satu ditempati BYD Sealion 7 yang baru meluncur di ajang IIMS 2025 pada Februari lalu. Sepanjang Maret 2025, ia mampu terjual sebanyak 1.182 unit.
Di bawah BYD Sealion 7, ada Chery J6 yang terjual 987 unit, Aion Hyptec HT dengan 886 unit dan Wuling Air ev yang meraup penjualan 471 unit pada Maret tahun ini.
Pada peringkat ketujuh, diduduki Hatchback listrik Binguo EV dengan raihan 468 unit. Lalu ada BYD Atto 3 yang laku 388 unit, Wuling Cloud EV sebanyak 266 unit, serta BYD Seal yang berada di posisi sepuluh dalam mobil listrik terlaris di Tanah Air selama Maret 2025 dengan penjualan 234 unit.
“Kehadiran Denza sebagai sub-brand premium dari BYD khususnya lewat model Denza D9, masuk sebagai yang terlaris di Indonesia. Ini bukti penerimaan positif segmen MPV listrik premium,” kata pengamat otomotif Yannes Martinus Pasaribu kepada kabarbursa.com, Kamis, 24 April 2025.
Yannes menilai, sambutan positif Denza D9 di segmen MPV premium tidak lepas dari kepiawaian BYD dalam mengambil celah pasar yang belum banyak ditempati merek lain.
“Segmen ini diambil BYD sebelum banyak digarap oleh kompetitor lainnya. Jadi, langkah Denza sebagai strategi cerdas mengisi celah pasar. Kepercayaan konsumen terhadap Denza ini juga semakin diperkuat oleh reputasi BYD dan teknologi baterai Blade yang telah teruji, sehingga semakin memberi jaminan performa meski Denza tergolong baru di pasar Indonesia,” imbuhnya.
Akademisi dari Institut Teknologi Bandung itu mengatakan, Rival Denza D9 di segmen premium juga merupakan brand China seperti Xpeng X9, Maxus Mifa 9 dan Zeekr 009.
Lebih lanjut, posisi strategis Denza D9 di segmen MPV premium juga didukung oleh sejumlah faktor yang mendongkrak penjualan unitnya.
“Kombinasi positioning yang tepat dan dengan dukungan teknologi, desain, fitur BYD yang kuat, dan sebagainya, membuat Denza terbukti mampu menciptakan dampak signifikan dalam persaingan kendaraan BEV di Indonesia, dan membuat harganya dekat dengan harga Alphard seken, semakin membuatnya berpotensi menjadi pemimpin di segmen MPV premium,” papar Yannes.
Yannes juga menyoroti performa penjualan Aion Hptec HT dan Chery J6. Menurutnya capaian 2.000 surat pemesanan kendaraan (SPK) Aion Hyptec HT, termasuk Y Plus hingga November 2024 membuat mobil ini juga punya potensi kuat di segmen SUV Premium.
“Terutama di kalangan konsumen perkotaan yang mengutamakan desain yang keren, punya keunggulan teknologi dan padat dengan beragam fitur canggih,” ujarnya.
Sedangkan Chery J6, lanjut dia, berpotensi sukses di segmen menengah serta menarik konsumen urban yang mencari EV berkemampuan offroad dengan gaya dan petualangan.
BYD Lengserkan Tesla
BYD berhasil mendominasi pasar mobil listrik dunia dalam periode penjualan dua kuartal terakhir. Bahkan, merek mobil asal China ini berhasil melibas capaian penjualan global Tesla pada kuartal satu (Januari hingga Maret) 2025.
Mengutip Carnewschina, berdasarkan data penjualan kuartal satu 2025 yang dikemukakan oleh Counterpoint Research, BYD sukses mengirimkan mobil listrik penumpang sebanyak 416.388 unit di dunia.
Penjualannya terhitung jauh melampaui Tesla yang tercatat melakukan pengiriman sebanyak 336.681 unit. Pencapaian tersebut, memperkuat posisi BYD di pasar global setelah sebelumnya mengalahkan Tesla pada kuartal empat 2024 dengan total pengiriman sebanyak 595.413 unit.
Sedangkan brand kendaraan yang dipimpin Elon Musk, harus puas dengan distribusi kendaraan berjumlah 495.570 unit pada bulan Oktober hingga Desember 2024 tersebut.
Meski begitu, jika penjualannya dihitung secara tahunan, Tesla berhasil mengungguli merek otomotif asal China tersebut dengan meraup total penjualan sebanyak 1.789.226 unit selama 2024. Tesla unggul tipis dari BYD yang tercatat menjual 1.764.992 unit per tahun 2024
BYD juga diprediksi mampu menyalip Tesla sebagai pemain nomor satu di pasar BEV dunia. Berdasarkan laporan Global Passenger Electric Vehicle Forecast dari Counterpoint Research, BYD diperkirakan akan memimpin pasar kendaraan listrik global pada 2025, karena saat ini memiliki pangsa pasar sebesar 15,7 persen.
“Ini menandai tonggak bersejarah berkat ekspansi agresif, kekuatan teknologi, dan efisiensi produksi vertikal perusahaan,” tulis laporan tersebut.
Sementara dari data Counterpoint Research, Tesla pada Maret 2025 memiliki pangsa pasar BEV dunia sebesar 15,3 persen. Di bawah Tesla, ada brand China lainnya yaitu Geely yang memegang pangsa pasar BEV sebesar 7,5 persen.
Selanjutnya ada Volkswagen (VW) dengan pangsa pasar BEV sebesar 7,1 persen dan SGMW (SAIC General Motors Wuling) dengan market share 4,7 persen per Maret 2025. Sementara 49,7 persen sisa market share, disumbang oleh berbagai merek mobil listrik di dunia.(*)