Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

CarFax: Tarif Trump Bikin Harga Mobil Bekas Meroket

Rubrik: Otomotif | Diterbitkan: 16 April 2025 | Penulis: Citra Dara Vresti Trisna | Editor: Citra Dara Vresti Trisna
CarFax: Tarif Trump Bikin Harga Mobil Bekas Meroket Beli mobil bekas di platform Toyota Trust. Foto: Toyota Trust

KABARBURSA.COM – Tarif baru yang diterapkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di beberapa negara berdampak signifikan di sektor otomotif. Sejumlah ekonom menyebut dampak tarif baru Trump mirip dengan pandemi dan krisis semikonduktor yang terjadi akibat perang dagang sebelumnya.

Berdasarkan laporan perusahaan penyedia riwayat kendaraan bekas, CarFax, yang dikutip dari Carscoops, tarif Trump membuat harga mobil bekas naik hampir dua kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

“Lonjakan penjualan lebih dari dua kali lipat dari yang kita lihat pada musim lalu,” tulis laporan CarFax, dikutip Rabu, 16 April 2025.

Meski harga mobil bekas naik dua kali lipat, namun peminatnya tetap tinggi. CarFax menduga, tingginya jumlah konsumen yang mengantre di dealer mobil bekas merupakan langkah antisipasi sebelum harga mobil bekas meroket ribuan dolar.

Berdasarkan catatan CarFax, harga sebuah sport utility vehicle (SUV) mewah dan non-mewah dalam kondisi bekas melonjak USD400 pada bulan lalu. Sementara harga kendaraan komersial seperti truk naik sekitar USD250 dan harga van meroket hingga USD800.

“Ketidakpastian ekonomi yang berkembang memotivasi banyak pembeli mobil,” tulis CarFax.

CarFax memprakirakan lonjakan harga mobil bekas akan terus berlanjut. Sementara permintaan mobil baru yang kuat juga mendorong harga mobil baru naik dan pasokannya turun. Oleh karena itu, konsumen beralih ke mobil bekas untuk mendapat kendaraan yang lebih terjangkau.

Perubahan perilaku konsumen ini juga akan mendorong kenaikan harga mobil bekas, sehingga menciptakan efek berjenjang di seluruh pasar. Di sisi lain, produsen mobil di duniajuga menghentikan produksi dan pengiriman beberapa model sebagai respons terhadap tarif baru Trump. Langkah ini juga disebut membuat harga mobil melonjak.

Penjualan Mobil Bekas Tipe LCGC Naik

Lonjakan penjualan mobil bekas turut terjadi di Indonesia. Bahkan sebelum penerapan tarif baru oleh Trump, minat terhadap mobil bekas sudah menunjukkan peningkatan yang signifikan.

Setelah sempat terpuruk akibat perlambatan ekonomi, pasar mobil bekas kembali menunjukkan tren positif. Permintaan kendaraan seken terus meningkat, terutama di kategori low cost green car (LCGC).

Windi Wijaya, selaku Marketing dari Showroom Jaya Baru, menyebut bahwa lonjakan permintaan terhadap mobil LCGC bekas sudah terjadi sejak beberapa tahun terakhir. Model yang paling banyak dicari di antaranya Toyota Calya, Daihatsu Sigra, Honda Brio Satya, dan Daihatsu Ayla.

“Peminatnya (mobil LCGC) cukup tinggi, tapi sekarang kami susah dapat unitnya,” kata Windi kepada kabarbursa.com, Senin, 3 Februari 2025.

Ia menjelaskan, tantangan utama dalam memenuhi kebutuhan unit mobil bekas berasal dari standar ketat showroom yang hanya menerima kendaraan dalam kondisi terbaik untuk dijual kembali. Hal ini dilakukan untuk menjaga kepercayaan pelanggan terhadap reputasi showroom.

“Mobil yang hendak dijual tidak bekas tabrak, banjir dan bukan bekas pemakaian driver online. Ini tantangannya sekarang-sekarang ini. Makanya di sini unit LCGC hanya tinggal sedikit,” terangnya.

Mobil LCGC bekas dinilai sebagai opsi yang masuk akal di tengah tekanan ekonomi. Konsumen menjadi lebih cermat dalam memilih, dan LCGC menjadi favorit karena harganya yang relatif terjangkau, terutama dalam kondisi bekas. Selain itu, biaya pajak dan perawatan yang lebih rendah juga menjadi daya tarik tersendiri.

Meski tren mobil bekas meningkat, Windi berharap penjualan mobil baru juga ikut membaik di tahun 2025. Menurutnya, kelangkaan mobil baru akan berdampak pada ketersediaan unit bekas yang bisa dijual kembali.

“Harapannya sih tahun ini penjualan bisa lebih baik lagi. Tapi kalau penjualan mobil baru tahun 2025 turun seperti tahun lalu, mobil bekas yang kami cari untuk dijual, akan semakin sulit karena jumlah unitnya semakin sedikit,” ujarnya.

Sebagai informasi, berdasarkan catatan dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil baru secara wholesales (pengiriman dari pabrikan ke dealer) pada tahun 2024 hanya mencapai 865.723 unit, mengalami penurunan 13,9 persen dibanding tahun 2023 yang mencatatkan 1.005.802 unit.

Adapun penjualan secara retail (dari dealer ke konsumen) tercatat sebesar 889.680 unit, menurun 10,9 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 998.059 unit.

Fenomena meningkatnya permintaan mobil bekas di Indonesia terjadi bersamaan dengan melemahnya penjualan mobil baru. Berdasarkan data dari Gaikindo, penjualan mobil baru secara wholesales pada 2024 mencapai 865.723 unit, turun 13,9 persen dari tahun 2023 yang berjumlah 1.005.802 unit.

Sementara itu, penjualan secara retail tercatat sebesar 889.680 unit, mengalami penurunan 10,9 persen dibandingkan tahun 2023 yang mencatatkan 998.059 unit.

Penurunan tersebut turut berimbas pada sektor mobil bekas, di mana sejumlah dealer justru mencatat kenaikan penjualan mobil bekas yang cukup signifikan.(*)