KABARBURSA.COM - PT Honda Prospect Motor (HPM) kembali mengumumkan program recall atau pemanggilan sejumlah model kendaraan yang sudah berada di tangan konsumen.
Recall Honda kali ini, untuk perbaikan komponen fuel pump atau pompa bensin pada model CR-V dengan tahun pembuatan 2018, Civic tahun 2017 hingga 2018 dan 2021, dan Accord lansiran 2017 sampai 2018.
Selain itu MPV (Multi Purpose Vehicle) Honda yaitu Odyssey juga terkena recall, khususnya unit dengan tahun produksi 2017.
Dalam keterangan resminya, HPM menyatakan bahwa program recall merupakan lanjutan dari inisiatif agen pemegang merek Honda di Tanah Air yang telah bergulir sejak tahun 2020. Tujuan program ini yaitu sebagai langkah preventif atau pencegahan dalam aspek keselamatan konsumen.
Lebih lanjut, fuel pump beberapa model Honda tersebut perlu diperiksa untuk mencegah masalah yang berpotensi mengganggu penggunaan kendaraan, seperti mesin tidak bisa dinyalakan atau mati mendadak saat digunakan. Masalah tersebut bjsa terjadi karena performa fuel pump yang menurun.
Sehingga Honda menyarankan untuk mengganti fuel pump yang bermasalah untuk memastikan kinerja kendaraan tetap optimal dan aman digunakan.
Program penggantian resmi dalam recall ini dimulai pada 14 April 2025. Adapun proses penggantiannya bakal memakan waktu sekitar satu hingga dua jam, dan bisa dilakukan di seluruh jaringan dealer resmi Honda di Indonesia.
Selain itu, konsumen juga bisa melakukan pemesanan layanan melalui aplikasi Honda e-Care yang tersedia di App Store dan Play Store.
Pemberitahuan telah dikirimkan langsung kepada pemilik kendaraan berdasarkan data alamat terakhir yang tercatat. Namun bagi konsumen yang membeli kendaraan bekas atau berpindah tangan, disarankan segera menghubungi layanan Honda Customer Care di 0-800-1446-632 dengan operasional pada Senin sampai Jumat pukul 08.30 sampai 17.30 WIB.
Selain itu pengguna Honda juga bisa mengecek apakah mobilnya termasuk dalam daftar recall atau tidak lewat laman resmi pud.honda-indonesia.com.
Hampir 12 Ribu Mobil Honda Kena Recall di awal 2025
Sebelumnya pada Januari 2025, HPM juga mengadakan recall untuk beberapa model produknya. Diperkirakan sekitar 11.652 unit mobil Honda terdampak recall di awal tahun tersebut.
Program ini berlangsung untuk pengecekan hingga penggantian komponen steering gearbox dan high pressure fuel pump.
Untuk komponen Steering Gearbox, berlaku untuk Honda Civic RS tahun 2021 hingga 2024, Civic Type R tahun 2023 sampai 2024, dan CR-V tahun 2023 hingga 2024. Recall untuk komponen tersebut demi mengatasi bunyi yang tidak normal saat kendaraan digunakan.
Penggantian Steering Gearbox yang bermasalah menghabiskan waktu satu sampai empat jam.
Sementara untuk pengecekan komponen High Pressure Fuel Pump dalam recall tersebut berlaku untuk Honda CR-V Hybrid tahun 2023 dan 2024, serta Honda Civic RS Hybrid keluaran 2024. Hal ini demi mengatasi potensi masalah seperti munculnya bau bahan bakar ke dalam kabin. Proses pemeriksaan dan penggantiannya membutuhkan waktu satu jam.
Penggantian suku cadang tersebut tidak dikenakan biaya kepada konsumen.
Yusak Billy, selaku Sales & Marketing and After Sales Director PT HPM mengatakan, recall ini merupakan komitmen Honda pada keselamatan dan kenyamanan pengguna di Indonesia.
"Oleh karena itu, kami mengambil langkah proaktif ini untuk memastikan bahwa kendaraan Honda tetap memenuhi standar kualitas dan keamanan yang telah kami tetapkan. Seluruh pelanggan yang kendaraannya teridentifikasi berhak mendapatkan pemeriksaan atau penggantian komponen untuk memastikan kendaraannya berada pada standar keselamatan dan kualitas yang tertinggi," ujarnya dalam keterangan resmi, beberapa waktu lalu.
Honda Siapkan Step WGN untuk Pasar Mobil Hybrid Indonesia
Honda Step WGN e:HEV berpeluang besar dipasarkan di pasar otomotif roda empat Tanah Air. Sebagai calon mobil baru, PT Honda Prospect Motor (HPM) memperkenalkan mobil ini di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 di Jakarta pada 13-23 Februari 2025.
Menurut keterangan salah satu tenaga penjual yang ditemui kabarbursa.com di IIMS 2025, Honda Step WGN e:HEV juga sempat dapat dipesan oleh pengunjung pameran.
Namun, pihak PT HPM selaku agen pemegang merek (APM) Honda di Indonesia menegaskan kalau keran pemesanan Step WGN secara resmi belum dibuka untuk konsumen.
“Saya enggak tahu kalau sudah ada pemesanan Step WGN karena kita belum luncurkan. Jadi belum ada pemesanan secara official,” ujar Yusak Billy selaku Sales & Marketing and After Sales Director PT HPM saat dihubungi kabarbursa.com, Sabtu, 5 April 2025.
Terkait peluncuran Honda Step WGN, HPM belum bisa menginformasikan perilisan mobil hybrid berjenis Multi Purpose Vehicle (MPV) tersebut.
Billy memastikan bahwa calon rival Toyota Voxy dan Nissan E-Power ini akan diluncurkan sesuai dengan keinginan konsumen di pasar domestik. “Sesuai keinginan konsumen, akan kita pertimbangkan untuk diluncurkan segera,” sebutnya.
Pemesanan Honda Step WGN
Sebagaimana informasi sebelumnya, pemesanan MPV berdesain boxy tersebut sempat dibuka kepada konsumen di ajang IIMS 2025. Adapun biaya pemesanan Step WGN dipatok sebesar Rp10 juta.
“Honda Step WGN ini hybrid, sudah bisa dipesan dengan membayar booking fee Rp10 juta,” ujar Pramuniaga di booth Honda yang namanya tak mau disebut, kepada kabarbursa.com, Senin, 17 Februari 2025.
Ia mengungkapkan, harga Honda Step WGN ditawarkan di kisaran Rp700 juta dengan tiga opsi warna.
“Harganya fix Rp699 juta dan cuma ada satu varian aja. Pilihan warnanya ada tiga yaitu purple seperti yang dipamerkan, hitam, dan putih,” kata pria tersebut.
Ia juga menuturkan, Honda Step WGN akan dikirim ke konsumen dalam beberapa bulan mendatang setelah proses pemesanan terjadi.
“Kalau sudah pesan dan bayar uang booking Rp10 juta, nanti unitnya diantar sekitar bulan Juli hiingga Agustus tahun ini. Waktunya agak lama, karena ini belum resmi launching,” jelas pramuniaga tersebut.
Pramuniaga tersebut menambahkan, uang booking fee untuk pemesanan bisa dikembalikan jika konsumen tidak jadi memesan Honda Step WGN. “Kalau konsumen tidak jadi pesan misalnya karena harganya tidak sesuai, misalnya nanti harganya ternyata Rp750 juta, uang booking ini bisa dikembalikan,” ujarnya. (*