KABARBURSA.COM - Wuling Motors yang memiliki lini mobil listrik ABC Stories dengan model Air ev, Binguo EV dan Cloud EV, berupaya mendukung perkembangan SPKLU sebagai ekosistem pendukung kendaraan elektrifikasi berbasis baterai.
Tahun lalu, pabrikan otomotif asal China ini telah mengoperasikan enam SPKLU jenis DC Fast Charging yang tersebar di Jakarta, Tangerang, Bekasi, serta rest area Tol Palikanci KM 207 A dan rest area Tol Batang - Semarang KM 379 A.
Marketing Operation Director Wuling Motors Ricky Christian mengatakan, pihaknya terus mengembangkan SPKLU lewat kerja sama dengan EV Power. Perusahaan tersebut merupakan anak usaha dari Hongkong EV Power Ltd. yang bergerak di bidang manufaktur peralatan rumah tangga dan listrik, hingga elektronik.
“Kami bekerjasama dengan pihak ketiga yakni EV Power untuk menyediakan pengisian daya baterai secara cepat atau DC Charging. Untuk saat ini, sepanjang jalur tol lintas jawa sudah tersedia, baik ke arah timur maupun kearah barat,” ujar Ricky kepada kabarbursa.com, Kamis, 10 April 2025.
Ricky mengatakan, SPKLU DC Fast Charging dari EV Power juga telah beroperasi di Jabodetabek hingga kota-kota lainnya di luar Pulau Jawa. Wuling Motors juga akan mengembangkan jumlah SPKLU untuk mendukung pengguna EV dari brand berlogo berlian tersebut.
“Tersedia juga layanan pengisian cepat dari EV Power di luar Jabodetabek seperti Makassar, Surabaya, Semarang, Malang, hingga pulau Bali. Kamipun akan terus memperbanyak jaringan pengisian cepat DC untuk konsumen kendaraan listrik Wuling. Sebagai tambahan, di jaringan diler kami juga tersedia layanan pengisian daya AC Charging yang dapat digunakan oleh konsumen,” ucap Ricky.
Secara total, Wuling kini telah mengoperasikan infrastruktur pengisian baterai mobil listrik sebanyak 76 unit AC Charging Pile dan 6 DC Fast Charging. Fasilitas ini juga dimanfaatkan pengguna mobil listrik Wuling pada musim mudik Lebaran 2025.
Biaya Mudik dengan Mobil Listrik Wuling
Pergi ke luar kota maupun mudik dengan mobil listrik kini menjadi alternatif menarik. Sebab biaya operasional untuk konsumsi energinya yang tidak sebesar mobil bermesin bakar.
Menurut Ricky, biaya perjalanan mudik dengan salah satu model EV (Electric Vehicle) Wuling semisal Cloud EV, hanya memakan biaya perjalanan tidak sampai Rp1 juta untuk menempuh jarak dari Jakarta ke Kota Palembang, Sumatera Selatan.
“Jarak tempuh dari Jakarta ke Palembang diperkirakan 530 kilometer, dan Wuling Cloud EV memiliki jarak tempuh 460 kilometer dengan kapasitas baterai 50,6 kWh. Sehingga diperlukan satu hingga dua kali pengisian di SPKLU PLN. Adapun asumsi biaya energinya untuk sekali pengisian penuh adalah Rp125 ribuan. Akan tetapi asumsi ini bisa berbeda tergantung dari situasi dan kondisi berkendara di perjalanan,” terangnya.
Lalu jika Wuling Cloud EV melakukan pengecasan sebanyak dua kali dalam sekali perjalanan, maka akan memakan biaya Rp250 ribuan. Namun, faktor kondisi lalu lintas, gaya mengemudi, hingga beban muatan akan berpengaruh terhadap konsumsi daya baterai EV.
Sehingga ketika Cloud EV membutuhkan tiga kali pengisian, pengguna Hatchback listrik tersebut akan mengeluarkan biaya Rp375 ribuan.
Sebagai catatan, biaya tersebut belum termasuk tarif tol dan penyeberangan dengan kapal laut dari Pelabuhan Merak, Banten ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung.
PLN Kerahkan 3.558 SPKLU Selama Musim Mudik Lebaran
PT PLN (Persero) menegaskan komitmennya sebagai motor penggerak transisi energi bersih nasional, melalui optimalisasi infrastruktur pengisian daya kendaraan listrik selama arus mudik dan balik Lebaran 2025.
Momentum Idul Fitri tahun ini dimanfaatkan PLN untuk menunjukkan kesiapan ekosistem kendaraan listrik berbasis energi ramah lingkungan yang semakin solid.
Selama periode siaga Ramadan dan Idulfitri 1446 H, PLN mencatat lonjakan signifikan dalam transaksi pengisian daya kendaraan listrik di Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
Tercatat sebanyak 80.970 transaksi terjadi hingga 8 April 2025—atau melonjak 4,9 kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya mencatat 16.513 transaksi.
Peningkatan tak hanya terjadi dari sisi transaksi, tetapi juga konsumsi listrik yang melonjak 5,8 kali lipat menjadi 1.950 Megawatt hour (MWh), dari hanya 334 MWh pada Idul Fitri 2024.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menegaskan bahwa infrastruktur SPKLU menjadi salah satu strategi kunci dalam mendorong adopsi kendaraan listrik nasional.
“PLN tidak hanya menyiapkan infrastruktur, tetapi juga memperkuat keyakinan publik bahwa kendaraan listrik layak digunakan untuk perjalanan jarak jauh, bahkan saat mudik,” kata Darmawan dalam keterangan resmi, Kamis 10 April 2025.
PLN mencatat telah mengoperasikan 3.558 unit SPKLU yang tersebar di 2.412 titik strategis di seluruh Indonesia. Untuk jalur mudik, seperti Tol Trans Sumatra hingga Trans Jawa, perusahaan menghadirkan 1.000 unit SPKLU di 615 lokasi—naik 7,5 kali lipat dibandingkan Lebaran tahun lalu.
Strategi lainnya adalah pemadatan jarak antar SPKLU. Di jalur-jalur mudik utama, rata-rata jarak antar titik pengisian dipangkas menjadi 22 kilometer saja. Langkah ini disebut Darmawan sebagai bentuk keseriusan PLN dalam menghadirkan rasa aman dan nyaman bagi para pengguna kendaraan listrik.
“Kami ingin setiap pengguna EV bisa menikmati perjalanan tanpa rasa khawatir kehabisan daya. Ini bagian dari ekosistem yang kami bangun secara konsisten,” tambahnya.
Meski terjadi lonjakan transaksi dan konsumsi energi, PLN belum merilis nilai pendapatan dari bisnis SPKLU selama periode mudik. Namun, tren pertumbuhan ini menandai bahwa kendaraan listrik bukan sekadar masa depan, tetapi telah menjadi pilihan nyata masyarakat dalam mobilitas sehari-hari.
Ke depan, PLN akan terus memperkuat ekosistem kendaraan listrik lewat kolaborasi dengan mitra swasta, penambahan stasiun pengisian, dan penguatan sistem digital SPKLU. Upaya ini menjadi bagian dari langkah besar dalam menyukseskan target pemerintah menuju net zero emission, khususnya di sektor transportasi.(*)