KABARBURSA.COM - Raksasa teknologi China, Huawei ingin memperkuat posisinya di industri otomotif ramah lingkungan lewat strategi aliansi dengan SAIC Motor.
Bagi yang belum tahu, SAIC Motor merupakan salah satu produsen otomotif terbesar di China.
Kerja sama ini resmi dimulai pada 21 Februari lalu dengan sesi penandatangan nota kesepahaman yang disaksikan oleh Wang Xiaoqiu selaku Chairman SAIC, dan Richard Yu, Direktur Pelaksana dan Ketua Unit Bisnis Solusi Kendaraan Pintar Huawei.
Sementara itu, Jia Jianxu sebagai Presiden SAIC, dan Wang Yanmin selaku Presiden Unit Bisnis Huawei Zhixuan, melakukan penandatanganan untuk perusahaan masing-masing.
Mengutip Carnewschina, kolaborasi Huawei dan Saic Motor ini melahirkan merek EV (Electric Vehicle) baru yang sementara ini diberi nama Shangjie.
Rencananya Shangjie akan bergabung dalam ekosistem Harmony Smart Mobility Alliance. Merek ini bakal resmi diluncurkan di China dalam waktu dekat, tepatnya 10 April 2025.
Lewat terjalinnya kemitraan dua perusahaan raksasa tersebut, Shangjie kini menjadi merek kelima yang diperkenalkan Huawei di pasar kendaraan listrik.
Sejauh ini, Huawei telah memiliki beberapa merek kendaraan dalam ekosistem Harmony Smart Mobility, di antaranya:
1. Aito (di China disebut Wenjie), telah bermitra dengan merek kendaraan Seres. Aito fokus pada segmen SUV (Sport Utility Vehicle) kelas menengah ke atas dengan harga 250.000 sampai 650.000 yuan atau sekitar Rp556 juta hingga Rp1,44 miliar. Sepanjang 2024, Aito lewat model-model seperti M5, M7, dan M9. tercatat mampu menjual kendaraan sebanyak 385.904 unit.
2. Luxeed (Zhijie) merupakan mitra Chery, produknya menyasar generasi muda dengan desain sporty dan teknologi canggih. Mobil dari Luxeed memiliki banderol harga 200.000 sampai 400.000 yuan atau setara Rp445 juta hingga Rp890 jutaan. Kinerja penjualan Luxeed tercatat sebanyak 57.956 unit pada 2024.
4. Maextro (Zunjie), ia bermitra dengan merek otomotif China, JAC Motors. Maextro memasarkan kendaraan di segmen ultra-premium Huawei dengan harga di atas 1 juta yuan atau senilai Rp2,22 miliar. Lewat Maextro S800 sebagai model pertamanya, Maextro cukup ambisius di segmen ini, sebab ia bersaing dengan merek mobil mewah kenamaaan seperti Rolls-Royce dan Maybach.
Kini dengan hadirnya Shangjie, Huawei memiliki lebih banyak bisnis kendaraan sekaligus memperluas jangkauan pasarnya dengan menyasar segmen Medium hingga Big SUV di rentang harga 150.000 sampai 200.000 yuan atau setara Rp334 juta sampai Rp445 jutaan.
SUV Baru Shangjie Membawa Teknologi Canggih Huawei
Produk SUV pertama dari Shangjie dikabarkan Carnewschina akan menggunakan basis dari SAIC Marvel RC7. Selain itu ia bakal mengusung teknologi mutakhir dari Huawei semisal ADS (Autonomous Driving System), sebuah Sistem mengemudi otonom terbaru yang dikembangkan Huawei.
Lebih lanjut, SUV baru Sangjie akan disertai opsi Powertrain atau perangkat motor listrik yang beragam, termasuk varian listrik murni dan extended-range EV untuk jangkauan jarak tempuh ebih jauh.
SUV anyar yang belum diketahui identitasnya ini, dijadwalkan meluncur pada kuartal keempat (September hingga Desember) 2025 dengan target konsumen muda yang mencari kombinasi teknologi pintar, performa tinggi, dan harga kompetitif.
Strategi Huawei dalam Ekspansi Pasar Mobil Listrik
Peluncuran Shangjie bertepatan dengan momentum pasar kendaraan listrik di China yang mengalami peningkatan permintaan, khususnya di segmen harga yang lebih terjangkau namun tetap menawarkan teknologi canggih.
Sebagai gambaran, Huawei baru saja merilis Aito M5 Ultra untuk pasar China dengan fitur Huawei ADS 3.3. Aito M5 Ultra dipasarkan dengan banderol mulai dari 229.800 yuan atau sebesar Rp511 jutaan.
Melalui aliansi Huawei dan SAIC Motor, Shangjie berpotensi menjadi salah satu merek yang diperhitungkan di pasar SUV listrik kelas menengah.
Munculnya MG 4 EV Generasi Terbaru
MG (Morris Garage) sebagai jenama otomotif asal Inggris yang kini dipegang SAIC Motor, telah memperkenalkan mobil listrik MG 4 EV terbaru di China, Kamis 20 Maret 2025.
MG 4 EV terbaru merupakan model global pertama MG di tahun 2025. Ia diposisikan sebagai pengganti MG 4 Electric yang saat ini masih dipasarkan namun mengalami penurunan penjualan di China.
Walaupun performa MG di pasar domestik Tiongkok kurang impresif, merek ini justru mencatatkan angka penjualan yang solid di luar negeri. Pada 20 Maret lalu, MG mengonfirmasi bahwa MG 4 EV baru akan menjadi model andalan mereka di pasar global.
Sementara MG 4 EV lama yang saat ini dipasarkan di Indonesia, terhitung sudah hampir dua tahun hadir di Indonesia, tepatnya pada Juni 2023
Tampilan dan Spesifikasi MG 4 EV Terbaru
MG 4 EV terbaru mengusung desain yang lebih segar dan elegan dibanding model lamanya yang memiliki garis bodi meruncing.
Berdasarkan foto yang dirilis MG di China, Hatchback listrik ini tampil anggun dengan balutan warna ungu muda yang dipadukan dengan atap berwarna putih serta garis atap yang tegas.
Bagian fascianya dibekali lampu LED yang tampak modern dan bumper bergaya sporty dengan kisi-kisi udara berbentuk trapesium, sementara di sisi samping, bodinya didesain minimalis dengan sedikit lekukan dan fender yang seperti dipahat.
Salah satu bagian khas yang dipertahankan pada MG 4 EV baru yakni penggunaan kenop pintu yang biasa digunakan mobil bermesin konvensional. Hal ini berbeda dengan tren gagang pintu rata yang banyak diadopsi mobil listrik modern asal China.
MG 4 EV terbaru menggunakan pelek palang lima bergaya two tone dengan paduan kelir silver dan hitam yang menambah kesan modern.
Bergeser ke bagian buritan, mobil baru MG ini dibekali spoiler atap dengan lampu rem terintegrasi, wiper belakang, serta lampu belakang LED berbentuk panah yang dihubungkan oleh lampu DRL (Daytime Running Light) yang melintang.
Selain itu, MG4 EV terbaru mengusung suspensi independen di roda belakang untuk meningkatkan kenyamanan berkendara.
Bicara dimensi, MG 4 EV terbaru hadir panjang 4.395 mm, lebar 1.842 mm, tinggi 1.551 mm, serta jarak sumbu roda mencapai 2.750 mm.
Dimensinya terhitung lebih panjang 108 mm dibandingkan model sebelumnya, sehingga dapat memberikan ruang kabin yang lebih lapang.
Sementara untuk varian Xpower pada model lamanya memiliki sistem penggerak roda 4WD (4 Wheel Drive) menawarkan tenaga jauh lebih besar hingga 422 HP. Sayangnya varian ini tidak dihadirkan di pasar Indonesia.
Lebih lanjut, top speed MG4 EV baru ini diklaim mencapai 160 kilometer (km) per jam. Soal symber energi, MG membubuhkan baterai LFP (Lithium Ferro-Phosphate) dari Rept Battero Energy, namun kapasitas pastinya belum terungkap. Sementara untuk bobot kosong mobil ini tercatat seberat 1.485 kg.
Tantangan MG 4 EV Menggaet Pasar Mobil Listrik
MG 4 EV terbaru diproyeksikan menggantikan peran model lamanya yang penjualannya kian tertekan akibat ketatnya persaingan mobil listrik di Tiongkok. Pada Februari 2025 lalu, hanya 13 unit MG 4 EV yang berhasil terjual di pasar lokal. Dengan kehadiran model baru ini, MG berharap bisa bersaing lebih ketat dengan para rivalnya seperti BYD Dolphin, Wuling Binguo, Aion UT, hingga Geely Xingyuan.
Berdasarkan laporan dari CarNewsChina, MG 4 EV terbaru diperkirakan akan diluncurkan secara resmi di China pada April mendatang, kemungkinan lokasinya berada di ajang Shanghai Auto Show. Setelah itu, mobil ini dijadwalkan untuk masuk ke pasar Eropa pada kuartal empat 2025. (*)