KABARBURSA.COM - Menjelang momen mudik Lebaran 2025, PT Chery Sales Indonesia (CSI) menghadirkan program Bengkel Siaga Chery.
Program tersebut merupakan inisiatif CSI dalam layanan purnajual kepada para pemilik kendaraan Chery yang melakukan perjalanan mudik Lebaran ke kampung halaman, maupun arus balik sesudah Idulfitri 2025.
Selain itu seiring dengan meningkatnya mobilitas kendaraan jelang libur Lebaran 2025, kebutuhan layanan purnajual akan cukup dibutuhkan pemilik Chery.
Berdasarkan data Badan Kebijakan Transportasi, diperkirakan jumlah pemudik pada Lebaran 2025 akan mencapai 146,48 juta orang atau setara 52 persen dari total populasi Indonesia. Melihat tingginya antusiasme masyarakat dalam tradisi mudik, Chery menyiapkan fasilitas bengkel siaga di sejumlah titik strategis di sepanjang jalur mudik.
Rifkie Setiawan, Head of Brand Department PT CSI mengatakan, Bengkel Siaga Chery akan membantu kendaraan Chery yang mengalami kendala di perjalanan.
"Kami memahami betul pentingnya memastikan kendaraan dalam kondisi prima saat mudik. Oleh karena itu, kami menghadirkan Bengkel Siaga Chery di berbagai kota tujuan Lebaran. Konsumen tidak perlu cemas jika mengalami kendala di perjalanan, karena kami siap memberikan solusi cepat dan profesional," ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip, Sabtu 22 Maret 2025.
Lokasi Bengkel Siaga Chery
Program dari brand mobil asal China ini tersebar di beberapa lokasi utama di Pulau Jawa dan Sumatera yang menjadi jalur utama para pemudik. Adapun titik layanan tersebut meliputi:
- Chery Oriental SM Amplas, Medan di Sumatera Utara
- Chery Arta Pluit, Jakarta Utara
- Chery Pusaka Bekasi dan Chery Inovasi Soekarno Hatta di Bandung dan Chery Gedong Jembari di Cirebon yang melayani wilayah Jawa Barat.
- Chery CMA, Semarang dan Chery Inti, Solo untuk area Jawa Tengah.
- Chery Manang Prapen dan Chery Mentari Cakra, Surabaya pada area Jawa Timur.
Rencananya, seluruh bengkel siaga tersebut akan beroperasi penuh mulai 31 Maret hingga 3 April 2025, setiap hari pada pukul 08.00 hingga 16.00 waktu setempat.
Selain itu Bengkel Siaga Chery ini terbuka untuk seluruh pemilik kendaraan Chery, baik model kendaraan listrik maupun mesin berbahan bakar konvensional atau Internal Combustion Engine (ICE).
Diskon Suku Cadang Chery
Melalui program Bengkel Siaga Chery, para pengguna Chery dapat menikmati berbagai layanan mulai dari perawatan berkala atau servis, penyediaan suku cadang original, hingga penanganan kondisi darurat yang bisa terjadi dalam perjalanan.
Selain itu, CSI juga memberikan penawaran spesial lewat program Lebaran Campaign 2025 yang menawarkan diskon suku cadang.
"Sebagai bentuk apresiasi, kami hadirkan diskon menarik. Pemilik Chery Omoda 5, Omoda E5, dan Tiggo Series akan mendapatkan potongan harga 20 persen untuk pembelian suku cadang tertentu, sedangkan pemilik Chery J6 EV akan menikmati diskon 10 persen," terang Rifkie.
Program untuk mendukung persiapan mudik Lebaran dan perawatan kendaraan ini, berlaku sejak 15 Maret hingga 21 April 2025 di seluruh jaringan dealer resmi Chery di Indonesia.
Layanan Darurat 24 Jam
CSI juga turut menghadirkan layanan darurat 24 jam melalui Call Center di nomor 08001797979, apabila kendaraan mengalami gangguan di luar jam operasional bengkel. Pelanggan dapat memanfaatkan layanan Service Car dan Towing yang disediakan secara khusus bagi pemilik kendaraan Chery.
"Melalui program Bengkel Siaga ini, kami ingin memastikan setiap perjalanan mudik Chery Family menuju kampung halaman berjalan lancar, aman, dan nyaman. Kami siap mendampingi para pelanggan selama momen Lebaran 2025," pungkas Rifkie.
Inovasi Chery Bisa Terhambat Jika Tak Miliki Pabrik Sendiri
PT Chery Sales Indonesia (CSI) selaku agen pemegang merek mobil Chery di Indonesia kini bisa tersenyum karena penjualan produknya sedang naik daun.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), penjualan Chery periode Februari 2025 tercatat sebanyak 1.468 unit atau naik 33 persen dari bulan sebelumnya.
Capaian tersebut menjadikan Chery sebagai brand mobil China kedua terlaris di Indonesia pada Februari 2025. Di atasnya ada Wuling yang merengkuh penjualan sebanyak 1.935 unit.
Sementara itu, sepanjang tahun 2024 Chery menempati posisi tiga sebagai merek mobil China terlaris dengan penjualan wholesales (dari pabrik ke dealer) sebanyak 9.191 unit.
Sedangkan dalam penjualan retail (dari dealer ke konsumen), selama 2024 Chery membukukan penjualan 8.624 unit.
Namun sejauh ini, Chery belum memiliki pabrik sendiri untuk perakitan atau produksi mobil Chery di Indonesia. Brand otomotif asal China ini masih mengandalkan pabrik PT Handal Indonesia Motor (HIM) di Pondok Ungu, Bekasi untuk produksi berbagai produk kendaraannya.
Lalu apa sudah waktunya Chery memindahkan aktivitas produksinya ke pabrik miliknya sendiri?
Pengamat Otomotif, Yannes Martinus Pasaribu mengatakan, kerja sama Chery dan PT HIM dinilai tidak lago efektif lagi apabila permintaan mobil Chery meningkat pesat.
"Dalam tren pertumbuhan sales, anggaplah Chery ini meningkat pesat, untuk strategi jangka panjang hal ini jelas membuat Chery ketergantungan tinggi Chery pada pihak ketiga. Ini dapat menghambat pengembangan teknologi dan kapasitas produksi mandiri merek tersebut di masa depan," ujarnya saat dihubungi KabarBursa.com, belum lama ini.
Yannes menyatakan, Chery tentu memiliki langkah untuk mendirikan investasi manufaktur di Indonesia seperti yang telah dilakukan brand China lain semisal Wuling dengan pabriknya di Cikarang, Jawa Barat.
Pendirian pusat produksi juga menjadi rencana merek mobil China lainnya yakni BYD yang akan memulai pembangunan pabriknya di Subang, Jawa Barat pada akhir 2025.
"Melihat pertumbuhan permintaan Chery yang pesat di Indonesia, langkah membangun pabrik sendiri bukan tidak mungkin telah menjadi bagian dari pertimbangan mereka. Sejauh ini, Chery telah menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk mobil setir kanan, terutama menyasar pasar ekspor di ASEAN dan pasar domestik," jelas Yannes.
Namun pembangunan pabrik merupakan langkah besar bagi sebuah pabrikan kendaraan, maka dari itu pembangunan pusat produksi perlu memperhatikan sejumlah faktor penting.
"Tentunya, mengingat dua raksasa BEV (Battery Electric Vehicle) China seperti Wuling dan BYD sudah berkomitmen membangun pabriknya di Indonesia, bukan tidak mungkin keputusan Chery membangun pabrik perlu mempertimbangkan tantangan seperti persaingan ketat antar-merek China dan risiko kejenuhan pasar," ungkap Yannes.
"Ini bukanlah jadi perkara mudah bagi Chery, dan jangan lupa ketiga brand ini ada penyertaan modal negara China secara langsung atau tidak langsung," pungkasnya.
Sebagai informasi, PT CSI sebenarnya memiliki rencana untuk membangun pabrik di Tanah Air. Namun untuk lokasi dan nilai investasinya sejauh ini belum diketahui. Meski begitu, CSI memperkirakan pabrik barunya akan mulai beroperasi pada tahun 2026 mendatang.
Tapi jika nantinya sudah memilik pabrik sendiri, kerja sama CSI dengan pabrik PT HIM akan terus berlanjut. Pabrik HIM sendiri sudah memproduksi mobil Chery sejak 2022.
Adapun beberapa model Chery yang diproduksi oleh HIM antara lain; Tiggo 8 Series, Omoda 5, Omoda E5, Tiggo 7 Pro, Tiggo Cross, serta J6 EV. (