Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Toyota Jawab Kemungkinan Hadirnya Veloz Hybrid di Indonesia

Rubrik: Otomotif | Diterbitkan: 21 March 2025 | Penulis: Harun Rasyid | Editor: Citra Dara Vresti Trisna
Toyota Jawab Kemungkinan Hadirnya Veloz Hybrid di Indonesia Ilustrasi Toyota Veloz hybrid yang bakal segera hadir pada tahun ini. (Foto: doc Toyota)

KABARBURSA.COM - Toyota bakal menghadirkan Veloz Hybrid di pasar otomotif Tanah Air. Mobil hybrid ini dikabarkan bakal muncul pada tahun ini. Kehadiran mobil hybrid ini seiring dengan langkah Toyota dalam menghadirkan kendaraan yang menjadi jembatan dari konvensional ke listrik.

Terlebih lagi, mobil hybrid Toyota seperti Kijang Innova Zenix meraih sukses besar di pasaran. Toyota juga telah menghadirkan Yaris Cross HEV yang telah diproduksi secara lokal dan memiliki Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) cukup tinggi.

Kabar hadirnya Veloz Hybrid ini setelah terdaftar dengan kode kendaraan W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT dan W102RE-LBVEJ 1.5 O HV CVT TSS. Kode tersebut disertai NJKB (Nilai Jual Kendaraan Bermotor) yang masing-masing sebesar Rp264 juta dan Rp284 juta.

Kehadiran calon mobil baru yang diperkirakan Toyota Veloz Hybrid semakin kuat, sebab W102RE merupakan kode produksi untuk model Toyota Veloz.

Mengenai hal ini, Bob Azam selaku Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menyatakan bahwa pihaknya berharap bisa menerapkan teknologi hybrid pada lini produk kendaraannya.

“Doakan saja. Semua orang sudah tahu kami mengarah ke sana (hybrid). Jadi bukan hanya Veloz, tapi semua model kami harapkan ada   model hybrid-nya,” ujarnya kepada media di Jakarta, Selasa, 18 Maret 2025.

Meski begitu, Toyota akan berupaya untuk memproduksi lokal beberapa model serta mempertahankan TKDN produk kendaraannya. Selain itu, Toyota juga ingin memperkuat ekosistem dan komponen pendukung kendaraan elektrifikasi untuk mobil hibridanya.

“Tunggu tanggal mainnya. Karena kami harus membangun ekosistem seperti baterai dan komponen elektrifikasi lainnya. Dan yang terpenting, ekosistemnya terbentuk, karena kami tidak mau ketika (mobilnya) sudah hybrid, tapi lokalisasinya (TKDN) menurun,” jelas Bob Azam.

Adapun lokalisasi komponen elektrifikasi ini, diyakini bakal berdampak pada harga mobil hybrid Toyota yang ditawarkan. Sehingga dapat lebih dijangkau konsumen, mengingat persaingan dengan produk-produk baru Tiongkok cukup tinggi. Kendati persaingan cukup ketat, namun pasar kendaraan hybrid di Indonesia masih didominasi oleh Toyota.

“Berarti harus ada komponen yang dilokalisasi. Untuk hal ini, kami butuh economic scale. Jadi kami butuh insentif dari pemerintah,” kata Bob.

Ekspor Mobil Hybrid Toyota Tembus 100 Persen

Seperti diberitakan sebelumnya, PT TMMIN sukses meningkatkan ekspor mobil hybrid buatan Indonesia lewat model Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross.

Jumlah ekspor Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid dan Yaris Cross Hybrid pada tahun 2024 mengalami kenaikan siginifikan sebesar 111 persen dibanding tahun 2023.

Capaian tersebut menjadi bukti pertumbuhan bisnis industri otomotif Indonesia serta elektrifikasi kendaraan, khususnya dari tingkat permintaan mobil hybrid yang semakin meningkat.

“Untuk ekspor kendaraan elektrifikasi, kami ada dua model yaitu Innova Zenix dan Yaris Cross. Tahun 2023 lalu, ekspornya kurang lebih sekitar 8.700 unit. Tapi kemudian di 2024, mengalami kenaikan hampir 111 persen menjadi 18.700 unit,” ujarnya.

Sementara itu untuk pasar dalam negeri, Bob turut mengapresiasi insentif mobil hybrid dari pemerintah lewat skema Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP) sebesar 3 persen. 

Insentif PPnBM DTP juga berlaku untuk pembelian Toyota Kijang Innova Zenix dan Yaris Cross Hybrid selama periode Januari hingga Desember 2025.

“Tidak sia-sia pemerintah memberi insentif untuk (mobil) hybrid di domestik, karena rupanya bisa mendorong (tingkat) ekspor juga,” kata Bob.

Ia menambahkan, pasar ekspor memiliki sejumlah tantangan, sehingga capaian positif Toyota ini perlu dipertahankan. 

“Kita terus mengekspor ke berbagai belahan dunia termasuk Amerika Latin, Meksiko, Timur Tengah hingga kemudian juga negara di Asia Tenggara. Kita akan terus pertahankan walaupun tekanan ekonomi yang tidak mudah,” tutur Bob.

Sebagai informasi, dua model hybrid Toyota tersebut yaitu Kijang Innova Zenix HEV (Hybrid Electric Vehicle) dan Toyota Yaris Cross HEV diproduksi di Indonesia dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi. 

TKDN untuk Kijang Innova Zenix HEV adalah sebesar 83 persen, sementara Yaris Cross HEV memiliki TKDN 74 persen.

Innova Zenix HEV juga merupakan Medium MPV (Multi Purpose Vehicle) yang laris di Tanah Air maupun di segmen mobil hybrid. 

Berdasarlan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO), Innova Zenix HEV sepanjang tahun 2024 mampu terjual sebanyak 26.470 unit. Ia bahkan memiliki pangsa pasar sebesar 47 persen di segmen hybrid.

Sedangkan untuk Toyota Yaris Cross HEV, mampu terjual sebanyak 4.114 unit selama tahun 2024. 

Target Ekspor Capai 3 Juta Unit

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) berupaya mencapai target ekspor 3 juta unit dari berbagai model mobil yang diproduksi di Tanah Air. Kendaraan tersebut bakal diekspor secara Completely Build Up (CBU) ke sekitar 100 negara tujuan pada tahun 2025.

Target Toyota tersebut merupakan jumlah akumulatif dari pencapaian ekspor brand otomotif asal Jepang ini sejak memulai ekpor di pasar global sejak tahun 1987.

Wakil Presiden Direktur PT TMMIN Bob Azam menilai, ekspor 3 juta unit mobil akan menjadi pencapaian besar Toyota. Capaian ini juga disebut-sebut sebagai bentuk kontribusi Toyota terhadap industri otomotif nasional.

InsyaAllah tahun ini kita akan mencapai 3 juta unit ekspor. Mudah-mudahan nanti akan ada seremoninya bersama Bapak Presiden. Sebab dulu saat kami ekspor 2 juta unit juga dihadiri Bapak Presiden,” kata Bob kepada awal media, Selasa, 18 Maret 2025.

Pihak Toyota mengklaim optimisme ini adalah sesuatu yang realistis karena berdasarkan data yang diungkapkan pada periode awal tahun 2025. Secara akumulatif Toyota mampu mengekspor 2,8 juta unit kendaraan. Sementara pada Oktober tahun lalu, Toyota secara total telah mengirim 2,5 juta unit mobil.

Jika mengacu data tersebut, setidaknya TMMIN membutuhkan 200 ribu unit lagi untuk memenuhi target ekspor mobil Toyota pada tahun ini. Kemudian pada Januari dan Februari 2025, Toyota Indonesia mampu membukukan jumlah ekspor sebanyak 39 ribu unit, di mana jumlah tersebut merupakan 60 persen dari total ekspor kendaraan roda empat dari brand otomotif di Indonesia.

Namun, pangsa ekspor Toyota Indonesia ke pasar internasional bukan tanpa tantangan, sebab pada 2024 ekspor kendaraan dari jenama otomotit berlogo tiga oval tersebut tercatat mengalami penurunan. Dari 290 ribu unit pada periode 2023, menjadi 276 ribu unit pada 2024.(*)