Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Pembiayaan EV BSI Capai Rp185 Miliar, Tumbuh 266 Persen

Rubrik: Otomotif | Diterbitkan: 06 March 2025 | Penulis: Citra Dara Vresti Trisna | Editor: Citra Dara Vresti Trisna
Pembiayaan EV BSI Capai Rp185 Miliar, Tumbuh 266 Persen Mobil listrik Wuling Air ev yang dipajang di pameran mobil. (Foto: Kabar Bursa/Abbas S)

KABARBURSA.COM – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengungkapkan, pembiayaan kendaraan listrik telah mencapai Rp185 miliar. Jumlah ini diklaim meningkat sebesar 266 persen (year-on-year/yoy).

Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna mengatakan, pencapaian dalam pembiayaan kendaraan listrik ini sejalan dengan kebijakan pemerintah meningkatkan ekosistem kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) dan memberikan stimulus pajak.

Pembiayaan kendaraan listrik ini juga merupakan upaya memperkuat implementasi environment, sustainablility and governance (ESG) dalam portofolio bisnis.

Agar pembiayaan kendaraan listrik terus meningkat, BSI akan berkolaborasi dengan pelaku pasar untuk menggenjot penyerapan kendaraan listrik. 

“Tahun ini kami akan menggandeng salah satu produsen ramah lingkungan untuk optimalisasi penyerapan pembiayaan EV. Serta melakukan optimalisasi program kerja sama COP [car ownership program]. Selain itu, di internal BSI juga telah menerapkan penggunaan green operation melalui mobil operasional ramah lingkungan,” dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis, 6 Maret 2025.

Sebagai bagian dari program Astacita yang digagas pemerintah, BSI terus mendorong pertumbuhan bisnis berkelanjutan dengan tetap mengedepankan prinsip 3P (people, profit, planet). Dukungan ini mencakup berbagai aspek, mulai dari green business hingga green operation.

Anton menyampaikan bahwa tren pembiayaan kendaraan listrik terus mengalami peningkatan, didukung oleh berbagai kebijakan pemerintah, salah satunya insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) untuk kendaraan listrik yang berlaku hingga 31 Desember 2025.

“Insentif ini menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat untuk beralih ke kendaraan listrik, sehingga kami optimis permintaan pembiayaan EV akan terus meningkat,” tambahnya.

Pada awal tahun ini, BSI telah menjalin kerja sama dengan sejumlah produsen otomotif EV melalui penandatanganan kesepakatan terkait pembelian kendaraan listrik serta kerja sama dengan dealer penyedia EV. Sementara itu, di lingkungan internal BSI, tahap awal tahun ini telah menghadirkan 139 kendaraan listrik yang difungsikan sebagai kendaraan operasional. Langkah ini merupakan bagian dari upaya awal dalam mendukung pencapaian Net Zero Emission (NZE) pada 2060 dengan menekan emisi karbon dari kendaraan.

Tak hanya itu, BSI juga menghadirkan berbagai promo menarik untuk pembiayaan kendaraan ramah lingkungan. “Kami menjalin kerja sama dengan beberapa merek kendaraan listrik, mengoptimalkan potensi dari 21 juta nasabah BSI, serta menyediakan DP rendah dan hadiah menarik untuk nasabah pembiayaan kendaraan listrik,” jelas Anton.

Lebih lanjut, Anton menegaskan bahwa BSI tetap optimistis dalam berperan aktif mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia, selaras dengan visi pemerintah dalam membangun ekosistem transportasi yang lebih ramah lingkungan.

Potensi Pasar EV di Indonesia

Sebelumnya, Wakil Direktur Utama PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Bob T. Ananta Bob mengaku optimistis jika pertumbuhan pembiayaan kendaraan listrik terus meningkat pada tahun 2025.

Menurutnya, tren positif ini didukung oleh besarnya potensi pasar serta tingginya permintaan masyarakat, yang diperkuat dengan berbagai kebijakan dan kemudahan yang diberikan pemerintah untuk mendorong pembelian kendaraan listrik.

“Tahun ini kami akan bekerja sama dengan berbagai produsen EV guna mengoptimalkan penyerapan pembiayaan kendaraan listrik. Selain itu, kami juga akan menjalankan berbagai program kerja sama COP (Car Ownership Program) serta mulai menerapkan konsep green operation di lingkungan BSI, di mana pada tahap awal kami akan melakukan uji coba penggunaan kendaraan listrik,” ungkap Bob.

Seiring meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap kendaraan ramah lingkungan, persaingan di industri otomotif pun semakin ketat. Hal ini terlihat dari kehadiran sejumlah produsen baru di Indonesia yang menawarkan kendaraan listrik dengan harga kompetitif.

Selain itu, pemerintah turut memberikan berbagai insentif, termasuk relaksasi kebijakan, subsidi pajak kendaraan listrik, serta pembangunan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di lokasi-lokasi strategis guna mempermudah pengguna kendaraan listrik.

BSI juga telah menyiapkan serangkaian kegiatan pada 2025 sebagai bentuk dukungan terhadap pembiayaan otomotif berkelanjutan. Acara ini akan digelar bekerja sama dengan PT Mandiri Utama Finance (MUF) serta sejumlah pabrikan yang memiliki lini kendaraan listrik dan hybrid.

Menjelang perayaan milad ke-4 pada Februari tahun ini, BSI menghadirkan berbagai promo menarik, termasuk biaya administrasi Rp4, voucher car grooming senilai Rp3 juta, voucher e-commerce, serta perluasan asuransi banjir dan personal accident.

Optimistis Subsidi Meningkat

Sebelumnya, Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) menyambut baik rencana pemerintah memperpanjang subsidi motor listrik sebesar Rp7 juta untuk tahun 2025.

“Kalau misalnya beliau (Menko Airlangga) menyampaikan demikian yang mewakili kebijakan Pemerintah, mungkin kita semuanya menyambut baik dan berbahagia sekali,” ujarnya saat dihubungi kabarbursa.com beberapa waktu lalu.

Budi mengungkapkan bahwa konsumen telah menunggu subsidi motor listrik, khususnya untuk tahun ini. Selama ini penundaan pembelian motor listrik terjadi karena konsumen menunggu kejelasan subsidi.

Subsidi motor listrik diyakini mampu merangsang daya beli masyarakat dan meningkatkan populasi kendaraan ramah lingkungan yang beredar di jalan raya.

Ia juga menyebut, subsidi motor listrik 2025 bakal menarik karena nilainya bisa bertambah besar dari kebijakan serupa yang diterapkan pemerintah pada tahun lalu.

“Saya baca di beberapa sumber, tidak hanya ada subsidi aja, tapi termasuk juga PPN DTP (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah) juga akan diberikan. Artinya, subsidi ini bisa lebih besar daripada yang tahun lalu,” kata Budi.

Sekadar informasi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan rencana pemerintah untuk memperpanjang subsidi motor listrik sebesar Rp7 juta untuk tahun 2025. Tujuan perpanjangan subsidi motor listrik adalah untuk mendukung elektrifikasi kendaraan di Indonesia.

Airlangga menuturkan, pemerintah telah menyetujui subsidi motor listrik sebesar Rp7 juta dan penetapannya melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) dalam waktu dekat. (*)