KABARBURSA.COM - PT PLN (Persero) sedang gencar menambah jumlah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) demi mendukung penggunaan kendaraan listrik di Tanah Air.
Berdasarkan data yang dihimpun PLN sejak 2021 hingga Desember 2024, jumlah SPKLU di berbagai wilayah di Indonesia telah mencapai 3.233 unit. Sementara untuk tahun 2025, PLN memiliki target untuk menambah SPKLU hingga 5.810 unit yang dapat dibangun lewat kerja sama dengan para mitra.
"3.233 unit itu per Desember 2024. Mungkin per hari ini bisa saja sekitar 3.400 SPKLU. Artinya rasio SPKLU kita terhadap populasi EV (Electric Vehicle) yang kita dapatkan datanya itu sekitar 68.695 unit adalah 1 banding 21, sehingga 1 SPKLU PLN bisa melayani 21 kendaraan listrik," ujar Rudiana Nurhadian selaku Vice President Pengembangan dan Komersialisasi Produk dari PT PLN dalam acara Kabarbursa Economic Insight (KEI) 2025, Rabu 26 Februari 2025.
Selain SPKLU, PLN juga mengembangkan infrastruktur lain untuk pertumbuhan pada ekosistem kendaraan listrik. Mulai dari SPKLU khusus untuk motor listrik hingga Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan listrik Umum (SPBKLU) yang juga diperuntukan untuk EV roda dua.
"Selain roda empat, kami pun mengembangkan juga untuk di roda dua namanya SPBKLU atau swap station. Dan kami pun juga saat ini sedang mengembangkan untuk SPKLU roda dua berupa fasilitas charging yang disediakan khusus untuk kendaraan roda dua," sebut Rudiana.
Sejauh ini, PLN sudah memiliki 9.956 SPKLU motor listrik, serta SPBKLU berjumlah 2.240 unit.
Lebih lanjut Rudiana menyebutkan, pihaknya juga sudah memiliki 28.536 pelanggan Home Charging PLN yang jumlahnya terus meningkat.
"Karena kebiasaan pengguna kendaraan listrik ini mungkin 80 sampai 90 persen itu menggunakan Home Charging, jadi kami pun juga mengembangkan ekosistem di home charging untuk lebih memudahkan pengguna EV," ucapnya.
Selain fasilitas tersebut, PLN juga terus mengembangkan aplikasi PLN Mobile. Salah satu pengembangan di bidang digital tersebut yaitu, fitur Road Trip Planner yang memungkinkan pemilik kendaraan listrik untuk mengetahui berbagai titik lokasi SPKLU.
"Kami pun juga mengembangkan digital sistemnya dengan mengintegrasikan seluruh layanan EV Digital Service (EVDS) di platform kami, PLN Mobile," sebut Rudiana.
Selanjutnya, PLN juga memiliki rencana mengembangkan SPKLU sebanyak 14.339 unit pada tahun 2027. Dalam roadmap-nya, PLN bahkan ingin terus meningkatkan SPKLU hingga 62.918 unit pada tahun 2030.
Sebab PLN memproyeksikan, jumlah EV di Indonesia pada tahun 2030 akan menyentuh angka 943.764 unit.
Rencana PLN Dirikan Pusat Infrastruktur Pendukung Kendaraan Listrik
PT PLN (Persero) bakal membangun 2 EV Charging Hub Station di tahun 2025 sebagai etalase infrastuktur ekosistem kendaraan listrik yang menyeluruh. Rencana tersebut juga untuk meyakinkan pemilik kendaraan listrik agar dapat bekendara secara aman dan nyaman.
Rudiana Nurhadian mengungkapkan bahwa branding untuk Hub Station yang akan dibangun oleh PLN adalah SPKLU Center.
"Saat ini kami sedang melakukan assesmen terhadap beberapa lokasi yang potensial, karena memang kami membutuhkan lahan yang cukup besar dan kami akan menempatkan charging point yang cukup banyak," tuturnya.
Rudiana juga menyebutkan bahwa PLN tidak hanya fokus pada penentuan lokasi tetapi juga membuka peluang kerjasama dengan mitra penyedia charger.
"Kami sudah melakukan penjajakan dengan beberapa mitra penyedia charger untuk bisa ikut kolaborasi dalam pembangunan SPKLU Center," tambahnya.
Dia menjelaskan bahwa secara sistem, penyediaan SPKLU sudah siap, namun tantangan terbesar saat ini adalah menentukan lokasi yang tepat dan menyiapkan charger.
"Kami sudah menandai beberapa lokasi potensial, seperti di kota-kota besar seperti Jakarta dan Bandung, serta di beberapa rest area juga sudah ada potensi yang akan kami bangun SPKLU Center, Kemudian di Bali, di Bali itu ada beberapa lokasi karena memang banyak event di situ," jelas Rudiana.
Rudiana mengungkapkan bahwa Januari 2025, PLN telah membangun 3.400 SPKLU yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Kami menargetkan untuk membangun 5.800 unit SPKLU pada tahun 2025 untuk memenuhi road map, yang artinya ada gap 2.400 yang harus kita bangun di 2024," katanya.
PLN juga akan bekerja sama dengan mitra melalui skema partnership untuk mempercepat pembangunan ini. Rudiana menggarisbawahi bahwa PLN juga terus berinovasi dalam sistem untuk mengatasi meningkatnya permintaan.
"Kami terus tingkatkan fitur-fitur dalam dalam sistem, termasuk peningkatan kemampuan untuk menangani trafik yang semakin tinggi," tambahnya. (*)