KABARBURSA.COM - PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memamerkan mobil listrik konsep Suzuki eWX di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025.
Kehadiran Suzuki eWX di IIMS 2025 cukup mengejutkan, sebab sebelumnya SIS diprediksi memamerkan mobil listrik konsep Suzuki eVX yang pada 2026 bakal menjadi model Suzuki e Vitara.
Selain itu, kehadiran Suzuki eWX di Indonesia menjadi debut perdana di Asia Tenggara. Hal ini menurut SIS menegaskan perannya sebagai bagian integral dari strategi multi-pathway Suzuki dalam mewujudkan netralitas karbon.
President Director PT SIS Minoru Aman menyatakan, pihaknya menghadirkan Suzuki eWX karena visi Suzuki dalam kendaraan ramah lingkungan yang sedang digiatkan di Indonesia.
"Suzuki secara global terus mengembangkan solusi mobilitas rendah emisi dengan mengedepankan efisiensi dan kenyamanan. eWX merupakan manifestasi dari visi Suzuki dalam menciptakan kendaraan listrik yang tidak hanya berkelanjutan tetapi juga fungsional, hemat energi, serta memberikan pengalaman berkendara menyenangkan," ujarnya dalam konferensi pers di IIMS, Kamis, 13 Februari 2025.
Selain itu, melantainya Suzuki eWX di Tanah Air lewat ajang IIMS bertujuan untuk lebih memperkenalkan kendaraan listrik ke masyarakat.
"Tujuan kami menampilkan eWX di Indonesia, kami ingin masyarakat lebih memahami bagaimana Suzuki berkontribusi dalam menciptakan solusi mobilitas lebih hijau dan dapat diakses oleh banyak orang," jelas Minoru.
[caption id="attachment_120558" align="alignnone" width="680"] Mobil listrik konsep Suzuki eWX memiliki jarak tempuh hingga 230 km. Foto: Harun[/caption]
Secara tampilan, eWX menurut Suzuki mengusung filosofi design Simple, Lighthearted and Fresh yang memadukan estetika minimalis dengan sentuhan ekspresif, menghadirkan kesan dinamis, modern, sekaligus menyenangkan.
Bodinya memiliki garis tegas dan futuristik dengan bentuk mengotak layaknya SUV off-road. Eksteriornya dilengkapi lampu LED horizontal yang terkesan modern namun tetap minimalis.
Sebagai mobil listrik konsep, Suzuki eWX mengusung dimensi yang compact untuk mobilitas perkotaan. Ia memiliki panjang 3.395 mm, lebar 1.475 mm, dan tinggi 1.620 mm.
Dari sisi performa, eWX diklaim mampu menempuh jarak hingga 230 kilometer (km) dalam sekali pengisian penuh.
Suzuki juga melengkapi eWX dengan sistem penggerak listrik yang memberikan akselerasi responsif serta efisiensi daya.
Suzuki menjadikan debut eWX di Indonesia sebagai capaian penting dalam pengembangan portofolio kendaraan listriknya. Dengan berbagai inovasi teknologi, eWX diklaim akan menjadi daya tarik utama di IIMS 2025.
Komitmen Net Zero Emission
Lewat strategi multi-pathway, Suzuki melakukan pendekatan holistik dalam mencapai netralitas karbon dengan menghadirkan beragam teknologi ramah lingkungan, mulai dari kendaraan listrik berbasis baterai (BEV), hybrid, hingga pengembangan bahan bakar alternatif.
Suzuki memahami bahwa transisi menuju mobilitas rendah emisi tidak dapat dilakukan dengan satu pendekatan tunggal. Oleh karena itu, Suzuki menghadirkan berbagai solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar dan infrastruktur masing-masing negara, memungkinkan pelanggan menikmati kendaraan yang efisien, terjangkau, serta relevan dengan kondisi lokal.
SIS meyakini pentingnya pengembangan serta roadmap kendaraan ramah lingkungan. Kehadiran 3 model hybrid Suzuki di Indonesia yaitu Ertiga Hybrid, XL7 Hybrid dan Grand Vitara menjadi bagian dari program Low Carbon Emission Vehicle di pasar otomotif Indonesia.
Minoru menyebut, pihaknya juga mengapresiasi kebijakan pemerintah yang telah memberikan insentif kepada mobil hybrid. Sehingga penjualan mobil hybrid Suzuki terhitung baik.
Selain itu ia juga berterima kasih kepada para konsumen yang sudah memilih kendaraan Suzuki untuk mobilitas hariannya.
"Penjualan mobil hybrid meningkat 30 persen, pemerintah telah meluncurkan insentif kendaraan hybrid. Kami mengapresiasi langkah tersebut dalam mendukung industri otomotif. Kami juga berterima kasih kepada konsumen di Indonesia yang telah memilih kendaraan Suzuki," sebut Minoru.
Lebih lanjut, prinsipal Suzuki juga tengah mengembangkan BEV sebagai alternatif lain yang termasuk dalam salah satu strategi Suzuki global.
“Kami yakin masyarakat Indonesia semakin siap untuk mengadopsi mobilitas yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan. Kehadiran eWX merupakan eksplorasi Suzuki terhadap solusi kendaraan listrik yang lebih relevan, terjangkau, dan dapat diakses oleh lebih banyak konsumen di masa depan,” pungkas Minoru.
Pameran IIMS 2025 Dibuka Menperin
Pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 yang dihelat di JIExpo Kemayoran, Jakarta selama 13-23 Februari resmi dibuka hari ini.
IIMS 2025 dibuka oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita setelah sebelumnya Presiden RI Prabowo Subianto berhalangan membuka pameran tersebut pada 12 Februari 2025.
Dalam kesempatan tersebut Menteri Agus menyampaikan, pameran otomotif menjadi momen yang baik untuk menumbuhkan penjualan kendaraan pada tahun ini.
"Kami menyambut baik merek-merek yang hadir di IIMS tahun ini. Melalui ajang IIMS, kami berharap bisa memperluas pasar otomotif di Indonesia," ujarnya dalam pembukaan IIMS 2025 di JIExpo, Kamis, 13 Februari 2025.
Bicara pasar kendaraan di Indonesia, khususnya otomotif roda empat tengah menghadapi sejumlah tantangan. Sebab penjualan mobil baru sepanjang 2024 atau periode Januari-Desember lalu tembus 865.000 unit atau mengalami penurunan sebesar 13,9 persen dibanding tahun 2023.
Sementara pada tahun ini, penjualan kendaraan juga dihadapi sejumlah tantangan mulai dari kenaipajak kendaraan hingga turunnya daya beli masyarakat terutama dari masyarakat kelas menengah.
Sehingga dengan diadakannya IIMS 2025, diyakini dapat memberi kontribusi penjualan produk otomotif. Sebagai catatan, gelaran IIMS 2024 mampu membukukan penjualan 19.200 unit kendaraan dengan nilai transaksi Rp6,7 triliun.
Oleh karena itu, Menteri Agus optimis dengan penjualan kendaraan tahun 2025 yang diharap akan lebih positif dengan catatan seluruh pihak termasuk produsen bisa bersinergi melakukan terobosan. Dari pihak pemerintah, sudah ada insentif untuk kendaraan elektrifikasi, baik itu mobil listrik berbasis baterai dan mobil hybrid.
"Dengan kondisi pasar yang sedang lesu ini, semua stakeholder termasuk pemerintah perlu mencari terobosan agar konsumen bisa dan memiliki minat untuk produk otomotif. Pemerintah tentu tidak tinggal diam dengan menerbitkan stimulus insentif untuk menjaga daya beli masyarakat, sekaligus mendukung mendukung transisi energi hijau," kata Agus. (*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.