KABARBURSA.COM – Ketua Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) menyambut baik rencana pemerintah memperpanjang subsidi motor listrik sebesar Rp7 juta untuk tahun 2025.
“Kalau misalnya beliau (Menko Airlangga) menyampaikan demikian yang mewakili kebijakan Pemerintah, mungkin kita semuanya menyambut baik dan berbahagia sekali,” ujarnya saat dihubungi kabarbursa.com, Senin, 10 Februari 2025.
Budi mengungkapkan bahwa konsumen telah menunggu subsidi motor listrik, khususnya untuk tahun ini. Selama ini penundaan pembelian motor listrik terjadi karena konsumen menunggu kejelasan subsidi.
Subsidi motor listrik diyakini mampu merangsang daya beli masyarakat dan meningkatkan populasi kendaraan ramah lingkungan yang beredar di jalan raya.
Ia juga menyebut, subsidi motor listrik 2025 bakal menarik karena nilainya bisa bertambah besar dari kebijakan serupa yang diterapkan pemerintah pada tahun lalu.
“Saya baca di beberapa sumber, tidak hanya ada subsidi aja, tapi termasuk juga PPN DTP (Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah) juga akan diberikan. Artinya, subsidi ini bisa lebih besar daripada yang tahun lalu,” kata Budi.
Sekadar informasi, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengumumkan rencana pemerintah untuk memperpanjang subsidi motor listrik sebesar Rp7 juta untuk tahun 2025. Tujuan perpanjangan subsidi motor listrik adalah untuk mendukung elektrifikasi kendaraan di Indonesia.
Airlangga menuturkan, pemerintah telah menyetujui subsidi motor listrik sebesar Rp7 juta dan penetapannya melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) dalam waktu dekat.
Tunggu Kepastian Subsidi
Sebelumnya, Aismoli telah meminta kepastian pemberian subsidi motor listrik kepada pemerintah sejak akhir 2024. Bukan hanya mendorong, AISMOLI juga mengirimkan analisanya dari segi dampak ekonomi terkait subsidi tersebut.
“Dari awal sebetulnya saat bulan Desember kita sudah minta kepada Pemerintah, dan kita juga sudah mengirimkan cost benefit analysis jika Pemerintah memberikan subsidi motor listrik terhadap subsidi BBM dan termasuk pengurangan emisi Gas rumah kaca yang sekarang sedang ditingkatkan juga oleh Pemerintah,” jelasnya.
Budi mengatakan, pihaknya telah menyerahkan hitungan terkait dengan subsidi motor listrik. Sehingga ketika pemerintah memutuskan melanjutkan memberi subsidi tentu akan diterima dengan tangan terbuka.
“Kita tentu berterima kasih. Karena, selama ini memang kita sangat menunggu keputusan itu,” tambahnya.
Ia berharap, subsidi motor listrik tahun 2025 bisa segera diterapkan agar konsumen motor listrik tidak lagi menunda-nunda pembelian.
“Kita harapkan bahwa mudah-mudahan beliau menyampaikan betul-betul dan akan segera dijalankan dalam waktu dekat ini. Semoga regulasi untuk pemberian subsidi dan juga PPN DTP itu tidak terlampau lama. Karena kalau lama, akhirnya masyarakat juga mungkin sedang menunggu ini,” ujarnya.
Dealer Motor Listrik Minta Kepastian
Kejelasan terkait keputusan perpanjangan subsidi motor listrik sebesar Rp7 juta membuat pihak dealer dan konsumen menunggu. Sembari menunggu subsidi turun, sebagian pabrikan memberi potongan harga demi menarik minat konsumen membeli motor listrik.
Salah satu merek motor listrik yang memberi potongan kepada pembeli adalah Polytron. Brand ini memberi potongan hingga jutaan rupiah untuk berbagai lini produknya seperti halnya Fox R, Fox S hingga Fox R Darbotz Limited Edition.
Menurut Taufiq Rohim, Marketing dari dealer motor listrik Terbike di Depok, Jawa Barat, promo motor listrik Polytron cukup menjadi angin segar di tengah penurunan daya beli konsumen saat ini.
“Promo dari Polytron ini berupa diskon Rp5 juta untuk Fox R dan Fox S. Untuk Fox R Darbotz diskonnya Rp6 juta. Dengan promo ini, permintaan unit cukup meningkat karena subsidi dari pemerintah di awal tahun ini belum ada,” ujarnya saat ditemui kabarbursa.com, Kamis, 30 Januari 2025.
Taufiq menyebut, promo tersebut berlaku sejak 20 Januari 2025 di semua jaringan yang menjual motor listrik Polytron di Indonesia dan bakal berakhir pada 28 Februari mendatang.
“Promo ini dari pihak agen pemegang merek dan bisa didapat konsumen di mana saja, karena berlaku di seluruh Indonesia,” jelasnya.
Daya Beli Bergantung pada Insentif
Sebagian besar permintaan motor listrik dari konsumen, saat ini masih bergantung dari subsidi. Sehingga terjadinya penundaan pembelian karena menunggu hadirnya insentif atau subsidi dari pemerintah.
“Sejak 2023 konsumen terbiasa beli motor listrik dengan subsidi, makanya semua konsumen menanyakan. Makanya dengan promo diskon dari Polytron ini, kami cukup terbantu dalam penjualan meskipun dampaknya tidak sesiginifkan seperti saat ada subsidi Rp7 juta dari pemerintah,” terangnya.
Oleh karena itu, Taufiq berharap pemerintah segera mengadakan kembali program insentif yang dianggap bisa menolong bisnis motor listrik di Indonesia.
Ia juga bilang agar subsidi diadakan kembali untuk meningkatkan daya beli. “Karena promo dari pabrikan ini waktunya terbatas, dan kalau tidak ada promo serta subsidi, penjualan akan stagnan, stok barang menumpuk dan bakal memberatkan buat bisnis di dealer,” sebutnya. (*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.