Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Toyota Ekspansi Pasar China: Bangun Pabrik Kendaraan dan Baterai EV

Rubrik: Otomotif | Diterbitkan: 10 February 2025 | Penulis: Harun Rasyid | Editor: Redaksi
Toyota Ekspansi Pasar China: Bangun Pabrik Kendaraan dan Baterai EV

KABARBURSA.COM - Raksasa otomotif Jepang, Toyota Motor Corporation, telah sepakat bekerja sama dengan Pemerintah Kota Shanghai di China untuk membangun pusat fasilitas produksi kendaraan elektrifikasi.

Dalam rencananya, Toyota akan mendirikan fasilitas penelitian, pengembangan, dan produksi di Distrik Jinshan, Shanghai. Fasilitas tersebut akan fokus pada manufaktur kendaraan dan baterai listrik murni untuk Lexus, sebagai merek kendaraan mewah dari Toyota.

Pabrik Toyota di China tersebut diharapkan mulai beroperasi dalam dua tahun ke depan. Langkah ini menandai strategi Toyota di negara tersebut, untuk memperdalam pasar kendaraan ramah lingkungan terbesar dunia.

Menurut Ji Xuehong, Direktur Pusat Penelitian Inovasi Industri Otomotif di Universitas Teknologi Tiongkok Utara, upaya Toyota dalam pengembangan manufaktur di negeri Tirai Bambu ini dinilai akan berdampak positif bagi bisnis kendaraan dari brand berlogo tiga oval tersebut.

“China membanggakan rantai industri yang komprehensif untuk elektrifikasi dan teknologi cerdas. Dengan menyiapkan produksi lokal, Toyota dapat berintegrasi lebih baik ke dalam rantai pasokan Chiba, mengakses teknologi elektrifikasi canggih, dan mengamankan komponen berkualitas tinggi, sehingga meningkatkan daya saing dan efektivitas biaya produknya," ujarnya dikutip dari Pandayli, Senin 10 Februari 2025.

Ji lalu menyebut, produksi kendaraan secara lokal di China tidak hanya akan memenuhi permintaan yang terus meningkat, tetapi juga memperkuat kemampuan ekspor Lexus.

“Produksi di China akan mengurangi biaya secara signifikan dibandingkan dengan produksi di Jepang, sehingga memberikan Lexus keunggulan yang lebih kuat di pasar global,” sebutnya.

Kinerja Lexus dalam Industri Kendaraan di China 

Diketahui, Lexus telah memasuki pasar China pada tahun 1994 dan mendirikan jaringan dealer resminya pada tahun 2005. Sementara Toyota mengoperasikan dua usaha patungan di China.

Sejauh ini, di China, Lexus masih mengandalkan penjualan model kendaraan yang masih berstatus impor. Merek tersebut juga menghadapi penjualan yang fluktuatif dalam beberapa tahun terakhir.

Pada tahun 2021, Lexus menjual 227.000 kendaraan di Tiongkok, tetapi penjualan turun menjadi 176.000 pada tahun 2022 atau mengalami penurunan 22,4 persen dari tahun ke tahun.

Merek tersebut mengalami sedikit pertumbuhan penjualan pada 2023 dengan raihan 181.400 unit, meningkat 3 persen dari tahun sebelumnya.

Sementara di tahun 2024, Lexus melampaui 180.000 unit dalam penjualan tahunan, menjadikannya satu-satunya merek mewah impor di Tiongkok yang mencapai pertumbuhan positif dari tahun ke tahun.

Meski begitu, pasar mobil mewah di Tiongkok secara umum telah menyusut. Menurut data dari Asosiasi Dealer Mobil Tiongkok, penjualan ritel (dari dealer ke konsumen) untuk mobil mewah pada Desember 2024 turun 8 persen tahun-ke-tahun (YoY) menjadi 290.000 unit, dengan pangsa pasar yang turun menjadi 10,9 persen.

Tantangan Toyota-Lexus dalam Pasar Kendaraan Elektrifikasi 

Sementara itu Li Hui selaku Wakil Presiden Eksekutif Lexus China menyatakan, tantangan dalam industri kendaraan mewah dinilai cukup kompleks. Mulai dari penjualan hingga tren pasar yang terus berubah.

“Tekanan itu nyata. Ini bukan hanya tentang angka penjualan, tetapi juga tentang mengikuti permintaan konsumen China yang terus berkembang pesat. Beradaptasi dengan cepat dalam hal produk, layanan, dan pemasaran adalah prioritas utama dan tantangan terbesar kami," terangnya.

Kini di bawah struktur manajemen baru Toyota, Lexus difokuskan untuk memimpin upaya elektrifikasi kendaraaan di China.

Sejauh ini di pasar China, Lexus menawarkan 12 model dengan hanya satu mobil listrik murni yakni Lexus RZ, dan dua model plug-in hybrid, yaitu RX 450h+ dan NX 400h+.

Kemudian pada pameran Otomotif Internasional Beijing pada April 2024, Lexus meluncurkan mobil konsep bertenaga listrik murni dengan nama LF-ZC dan LF-ZL.

Hal tersebut menandai keseriusan Lexus untuk memperluas jajaran EV (Electric Vehicle) di China.

Lebih lanjut, Presiden Toyota Motor Corporation, Koji Sato menekankan bahwa pasar otomotif China berperan penting dalam transformasi elektrifikasi Lexus.

Sebab Lexus memiliki targer untuk mencapai 100 persen kendaraan elektrifikasi di dunia pada tahun 2035.

Sebagai bagian dari strategi Toyota yang lebih luas, produk BEV (Battery Electric Vehicle) generasi berikutnya akan memulai debutnya pada tahun 2026 yang dipimpin oleh Lexus.

Untuk melayani pasar China, secara khusus Toyota juga telah meningkatkan upaya R&D (Research and Development) lokalnya di Tiongkok.

Perusahaan tersebut mendirikan Pusat R&D Intelligent Electro Mobility (IEM) di Changshu, Provinsi Jiangsu yang berfokus pada teknologi pintar dan elektrifikasi. Selain itu, Toyota telah bermitra dengan raksasa teknologi Tiongkok seperti Huawei untuk mempercepat pengembangan kendaraan pintarnya. Hal ini terlihat dalam kolaborasi pada sistem hiburan pada Toyota Camry generasi kesembilan.

Ke depannya, Toyota berencana meluncurkan model-model baru berenergi listrik, termasuk Platinum 3X dan bZ3C pada tahun 2025, bersamaan dengan varian plug-in hybrid.

Perusahaan tersebut juga telah menetapkan target ambisius untuk memproduksi setidaknya 2,5 juta kendaraan per tahun di China pada 2030.

“Peran penting Tiongkok dalam elektrifikasi global tidak dapat disangkal,” kata Hiroki Nakajima, Chief Technology Officer dan Executive Vice President Toyota.

Selain itu, China akan menjadi negara dengan inovasi kendaraan elektrifikasi terdepan bagi Toyota.

“Mayoritas model BEV baru kami pada tahun 2026 akan diperkenalkan di Tiongkok. Komitmen kami terhadap pasar ini tetap teguh, dan kami akan terus mendorong pengembangan produk elektrifikasi di sini," pungkas Hiroki.

Diketahui, rencana Toyota tersebut terbilang menarik. Sebab China dikenal sebagai pusat perkembangan mobil elektrifikasi di dunia.

Beragam merek mobil China seperti Wuling, BYD, Geely, Neta, MG, hingga Chery mengusung mobil listrik sebagai teknologi andalan pada lini kendaraannya.

Hal tersebut juga terjadi di pasar otomotif Indonesia dengan banyaknya merek hingga produk mobil listrik asal China yang hadir dan beradu inovasi dengan merek-merek mobil asal Jepang bahkan Eropa.(*)