KABARBURSA.COM - PT Toyota Astra Motor (TAM) siap merilis mobil baru di ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 yang digelar pada 13-23 Februari mendatang di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
Marketing Director PT TAM Anton Jimmi Suwandy mengatakan, pihaknya bakal merilis tiga mobil baru Toyota di pameran otomotif tersebut.
“Betul, di IIMS 2025 bocorannya akan ada tiga peluncuran mobil baru termasuk dua model elektrifikasi,” ujarnya saat dihubungi kabarbursa.com, Kamis 6 Februari 2025.
Meski begitu, TAM urung menyebut mobil apa saja yang akan diluncurkan di IIMS 2025. “Modelnya apa? silahkan ditunggu minggu depan, ya,” ucap Anton.
Sejauh ini, memang belum diketahui mobil baru Toyota apa saja yang akan meluncur dalam waktu dekat. Namun dalam kendaraan elektrifikasi, lini xEV Toyota yang mencakup mobil berteknologi hybrid maupun listrik berbasis baterai sedang digiatkan oleh pabrikan asal Jepang tersebut.
Untuk mobil hybrid, model Veloz Hybrid diisukan menjadi mobil baru Toyota. Selain itu mencuatnya kode mesin kendaraan W102RE-LBVFJ di Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2024 Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor, dan Pajak Alat Berat tahun 2024 yang diduga adalah mesin Veloz Hybrid, menguatkan kehadiran model tersebut di Tanah Air.
Sementara untuk kendaraan listrik, Toyota sejatinya memiliki bZ3X, SUV Crossover listrik dengan harga terjangkau yang sudah bisa dipesan konsumen di China. Dengan hal tersebut, bisa saja bZ3X hadir di ajang IIMS 2025.
Selain itu, bisa jadi Toyota akan menghadirkan Urban Cruiser EV yang menjadi saudara Suzuki e Vitara di India. Urban Cruiser EV juga sudah melantai di ajang Brussel Motor Show 2025 pada Januari silam.
Sementara untuk mobil non-elektrifikasi, Toyota diprediksi bakal merilis model sport untuk menambah lini Gazoo Racing (GR). Siluet mobil sport tersebut sempat mencuat di ajang Toyota End Year Media Gathering pada 17 Desember lalu.
Sekadar informasi, Toyota bakal menggelar program Toyota Beyond Zero Carbon Netral Community Event di Gambir Expo. Program tersebut akan menampilkan berbagai teknologi Toyota untuk mendukung Indonesia dalam mencapai Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060.
Jadi Merek Mobil Terlaris Dunia
Toyota mempertahankan posisinya sebagai merek mobil terlaris di dunia tahun 2024. Pabrikan asal Jepang itu berhasil mempertahankan penjualan tertinggi selama lima tahun berturut-turut.
Mengutip Paultan pada 1 Februari 2025, Toyota berhasil menjual sebanyak 10,8 juta unit mobil baru sepanjang tahun 2024. Angka tersebut termasuk dari penjualan merek-merek otomotif seperti Lexus, Daihatsu dan Hino yang berada di bawah naungan Toyota Group. Total angka penjualan grup tersebut mencapai 10.821.480 unit.
Meski penjualan Toyota pada tahun 2024 menurun sebesar 3,7 persen dibanding tahun 2023 yang mencapai 11,2 juta unit. Penurunan ini terjadi karena penjualan domestik di Jepang menurun akibat skandal keselamatan terkait prosedur uji sertifikasi, terutama dari pihak Daihatsu.
Sementara penjualan mobil baru dari Toyota Group yang terdiri dari merek Toyota dan Lexus tahun 2024, tercatat sebanyak 10.159.336 unit atau turun sebesar 1,4 persen dibanding tahun 2023.
Penurunan penjualan signifikan pada mobil baru Toyota dan Lexus juga terjadi di negeri asalnya yakni Jepang, dengan penurunan sebesar 13,8 persen.
Namun capaian positif berhasil dibukukan kendaraan elektrifikasi Toyota Group yang pada 2024 mengalami peningkatan penjualan sebesar 23,2 persen dibanding tahun sebelumnya atau sebanyak 4.532.721 unit.
Toyota menyatakan, mobil hybrid menyumbang penjualan yang cukup besar dengam kontribusi 40,8 persen dari total penjualannya. Sementara mobil listrik bertenaga baterai menyumbang harus puas dengan kontribusi 1,4 persen dari keseluruhan volume penjualan.
Secara rinci, mobil hybrid Toyota terjual sebanyak 4.142.412 unit pada tahun 2024, kemudian jenis PHEV mampu terjual 153.829 unit, mobil listrik atau BEV mampu terjual 139.892 unit.
Sedangkan pada jenis mild-hybrid mampu terjual sebanyak 94.810 unit, dan kategori FCEV atau mobil berbahan bakar hidrogen hanya terjual sebanyak 1.778 unit.
Capaian Toyota di Indonesia
Toyota berhasil menjadi brand mobil terlaris sepanjang tahun 2024 di Tanah Air dengan penjualan dari pabrikan ke dealer (wholesales) sebanyak 288.982 unit.
Angka tersebut membuat Toyota berkontribusi sebesar 33,4 persen dalam penjualan wholesales mobil baru di Indonesia. Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil baru secara wholesales tahun 2024 sebanyak 865.723 unit.
Sementara untuk penjualan secara ritel atau distribusi dari dealer ke konsumen, Toyota membukukan penjualan sebanyak 293.788 unit atau 33 persen dari total penjualan ritel mobil baru tahun 2024 yang sebanyak 889.680 unit.
Marketing Director PT Toyota Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy mengatakan pihaknya mengapresiasi konsumen yang sudah memilih produk Toyota sebagai kendaraan andalannya. Hal ini membuat pabrikan berlogo tiga oval asal Jepang tersebut mampu memimpin pasar kendaraan roda empat di Tanah Air pada tahun 2024.
“Kami sangat bersyukur selama ini Toyota bisa konsisten dalam memimpin pasar otomotif. Kami juga berterima kasih kepada masyarakat Indonesia karena atas input dan voice of customer yang menjadikan produk Toyota selama 50 tahun bisa diterima dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia,” ujar Anton saat dihubungi kabarbursa.com, Senin, 20 Januari 2025.
TAM berharap tahun ini bisa menerapkan strategi penjualan yang dapat mendukung kebutuhan konsumen. “Ke depannya, sesuai dengan strategi prinsip kami, Mobility for All, Toyota akan selalu mendengarkan kebutuhan masyarakat sehingga bisa hadir dengan beragam solusi mobilitas bagi masyarakat Indonesia dengan segala perbedaannya,” kata Anton. (*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.