Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Resmi Hadir di Pasar Indonesia, Geely Auto Luncurkan Mobil Listrik Terbaru

Rubrik: Otomotif | Diterbitkan: 24 January 2025 | Penulis: Citra Dara Vresti Trisna | Editor: Redaksi
Resmi Hadir di Pasar Indonesia, Geely Auto Luncurkan Mobil Listrik Terbaru

KABARBURSA.COM – Geely Auto mengumumkan resmi masuk ke pasar Indonesia. Penyedia layanan teknologi mobilitas cerdas ini menyatakan komitmennya untuk membangun ekosistem mobilitas berkelanjutan di Tanah Air.

Melalui taglineLife Fully Refined”, Geely bakal memasuki pasar Indonesia untuk menyediakan solusi mobilitas dengan dukungan teknologi canggih yang dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Vice President of Geely Auto International Corporation, Evin Ye mengaku antusias atas peluncuran Geely di Indonesia karena memiliki potensi besar untuk menjadi pusat mobilitas pintar dan berkelanjutan.

“Oleh karenanya Geely hadir untuk menawarkan solusi mobilitas yang mengutamakan teknologi, keberlanjutan, dan pengalaman berkendara yang tak terlupakan,” kata Evin dalam keterangan tertulis, Kamis, 23 Januari 2025.

Brand otomotif asal Tiongkok yang berdiri sejak tahun 1986 ini hadir ke Indonesia dengan memperkenalkan Geely EX5 untuk bersaing dengan merek-merek lain yang sudah eksis.

“Geely EX5 merupakan langkah awal dari komitmen kami dalam menghadirkan kendaraan yang menggabungkan teknologi canggih, dengan mengutamakan kenyamanan dan keselamatan bagi konsumen Indonesia,” ujar CEO Geely Auto Indonesia Victor Gao.

Kendaraan ramah lingkungan ini dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia yang terus berkembang. Kendaraan ini juga hadir sebagai solusi jangka panjang yang didukung teknologi mutakhir untuk meningkatkan pengalaman berkendara.

Salah satu teknologi yang diunggulkan adalah Geely Short Blade Battery dan GEA Architecture yang diklaim mampu memberikan arti baru pada standar mobilitas di Indonesia. Geely Short Blade merupakan teknologi baterai yang dihadirkan untuk mempercepat transisi ke arah elektrifikasi kendaraan.

Sedangkan untuk GEA Architecture menghadirkan desain fleksibel dan modular untuk memenuhi beragam kebutuhan konsumen Indonesia yang relatif cukup beragam, terutama untuk kebutuhan mobil listrik.

Bangun Pabrik di Indonesia

Selain menghadirkan produk baru, Geely berencana mendirikan pabrik Knock-Down (KD) untuk produksi kendaraan lokal. Fasilitas ini dibangun untuk memproduksi kendaraan dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sesuai ketentuan pemerintah.

Fasilitas ini juga dibangun untuk menciptakan lapangan pekerjaan untuk memberi dampak positif terhadap ekosistem manufaktur di Indonesia.

Untuk mendukung layanan purna jual, Geely bekerja sama dengan beberapa mitra kerja dan mengembangkan jaringan penjualan dan layanan yang luas. Jaringan ini dibangun untuk memberi pengalaman kepemilikan kendaraan terbaik bagi pelanggan di seluruh Indonesia.

Sebagai penghormatan atas pasar barunya, Geely menerbangkan 500 drone yang terbang serentak dengan formasi yang membentuk kepulauan Indonesia. Peluncuran drone ini adalah untuk menggambarkan visi terkait mobilitas yang cerdas.

Ekspor Mobil China Melambat

Seperti diberitakan sebelumnya, ekspor mobil China diperkirakan akan melambat signifikan tahun ini setelah mempertahankan gelar sebagai pengekspor mobil terbesar dunia selama dua tahun berturut-turut hingga 2024. Bahkan, ekspor kendaraan listrik diprediksi tidak mengalami pertumbuhan sama sekali.

Berdasarkan data China Passenger Car Association (CPCA), ekspor mobil China naik 25 persen menjadi 4,8 juta unit pada 2024. Capaian ini menempatkan China tetap unggul di atas Jepang sebagai pengekspor mobil terbesar dunia, meskipun Uni Eropa menerapkan tarif tambahan untuk kendaraan listrik buatan China sejak akhir Oktober.

Sebagai perbandingan, menurut data Japan Automobile Manufacturers Association, ekspor mobil Jepang turun 4,3 persen menjadi 3,82 juta unit dalam 11 bulan pertama tahun 2024. Namun, pertumbuhan ekspor China tahun ini diperkirakan hanya akan mencapai 10 persen.

“Penurunan pengiriman ke Rusia yang menjadi salah satu pasar utama, turut menambah tekanan akibat tarif di Eropa,” kata Sekretaris Jenderal CPCA, Cui Dongshu, dikutip dari Reuters, Kamis, 9 Januari 2025.

Pada 2024, ekspor kendaraan listrik dan plug-in hybrid, yang digolongkan sebagai new energy vehicles (NEV), meningkat 24,3 persen menjadi 1,29 juta unit. Namun, investigasi subsidi yang dilakukan Uni Eropa selama setahun terakhir membebani ekspor ke kawasan tersebut. Pertumbuhan ekspor ke Uni Eropa hanya 10 persen pada awal 2024—jauh di bawah kenaikan 36 persen pada 2023.

Selama 11 bulan pertama 2024, Rusia, Meksiko, dan Uni Emirat Arab menjadi tiga pasar terbesar mobil buatan China. Di sisi lain, ekspor ke Thailand, Australia, dan Inggris justru mengalami penurunan.

Analis riset di Rho Motion, Charles Lester, mengatakan meski tarif Uni Eropa membatasi penjualan kendaraan listrik China dalam jangka pendek, pembangunan fasilitas produksi di Eropa, seperti yang dilakukan BYD di Hungaria, dinilai dapat memperkuat pangsa pasar produsen mobil China dalam jangka panjang.