Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

2 Proyek R&D BTech dan UQ: untuk Optimalkan Keandalan Alat Berat

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 15 November 2024 | Penulis: Pramirvan Datu | Editor: Redaksi
2 Proyek R&D BTech dan UQ: untuk Optimalkan Keandalan Alat Berat

KABABURSA.COM - PT Bukit Teknologi Digital (BTech), anak perusahaan yang bergerak di bidang penelitian dan pengembangan (R&D) dari PT Delta Dunia Makmur Tbk (Delta Dunia Group, IDX: DOID), baru saja menandatangani perjanjian layanan penelitian dengan The University of Queensland (UQ).

Kerjasama ini bertujuan untuk mempercepat inovasi dan memajukan keberlanjutan dalam sektor pertambangan.

Disebutkan bahwa kolaborasi ini menggabungkan kemampuan analitik pertambangan canggih milik BTech dengan riset terkemuka dari UQ.

Inisiatif ini sejalan dengan fokus strategis Delta Dunia Group yang menjadikan teknologi sebagai pendorong utama pertumbuhan. Penelitian yang dilakukan bersama ini bertujuan untuk memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan keunggulan operasional dan praktik keberlanjutan yang diterapkan oleh Delta Dunia Group.

Penelitian ini akan berfokus pada pengembangan framework yang solid untuk Asset Health Indicators (Indikator Kesehatan Aset), yang dirancang untuk memprediksi dengan akurat Remaining Useful Life (RUL) dari komponen-komponen vital pada alat berat.

Memahami kondisi komponen secara mendalam sangat penting untuk pemeliharaan yang efisien, yang tidak hanya memperpanjang umur komponen, tetapi juga mengoptimalkan manajemen armada.

Dalam upaya mengatasi tantangan downtime tak terduga dan biaya perbaikan yang tinggi dalam operasi pertambangan, penelitian ini akan mengintegrasikan analitik data mendalam, deteksi kegagalan berbasis machine learning, serta pemetaan kesehatan komponen dengan parameter kunci.

Selain itu, penelitian ini juga akan memfokuskan pada optimasi RUL dan masa pakai komponen alat berat.

Endang Veronica, Presiden Direktur BTech, menyatakan, "Kami sangat antusias dapat menjalin kemitraan dengan The University of Queensland, yang diakui secara global berkat keunggulan penelitian mereka.

Sebagai perusahaan teknologi pertambangan yang berkembang pesat, kami berkomitmen untuk terus berinvestasi dalam inovasi yang akan memperkaya solusi end-to-end bagi klien kami.

"Kolaborasi ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan kami untuk mencapai keunggulan teknologi di sektor pertambangan. Dengan menggabungkan riset inovatif dan keahlian operasional, kami menetapkan standar baru dalam keandalan dan keberlanjutan industri ini."

Sejak spin-off pada 2023, BTech telah menjalin kemitraan erat dengan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di bawah Delta Dunia Group di Indonesia dan Australia. Berbagai inisiatif komprehensif telah dilakukan di bidang Manajemen Aset, Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan (SHE), Manajemen Sumber Daya Manusia, serta Teknik Pertambangan. Keunggulan BTech terletak pada penerapan analitik terintegrasi untuk mengoptimalkan operasi dan kinerja keberlanjutan perusahaan.

Professor Sue Harrison, Executive Dean of the Faculty of Engineering, Architecture and Information Technology di UQ, menyampaikan, "Kami sangat senang dapat menjalin kolaborasi ini dengan BTech, khususnya dalam sektor pertambangan.

Kemitraan ini merupakan langkah penting bagi UQ dalam mendorong inovasi global. Pengembangan Predictive Maintenance (Pemeliharaan Prediktif) sangat penting untuk mengoptimalkan operasi pertambangan, dan kami sangat antusias dapat bermitra dengan BTech dalam penelitian yang berpotensi menghadirkan terobosan besar di industri ini. Bersama-sama, kami bertujuan untuk menghadirkan solusi yang tidak hanya meningkatkan keandalan peralatan, tetapi juga mendukung praktik berkelanjutan di sektor pertambangan."

UQ dikenal sebagai salah satu universitas riset terkemuka di Australia, dengan fokus pada kolaborasi global lintas disiplin ilmu. School of Mechanical and Mining Engineering di UQ memiliki keahlian mendalam dalam penelitian yang berkaitan dengan pertambangan, khususnya dalam hal RUL dan Predictive Maintenance.

Penelitian mereka mencakup simulasi sistem, teknologi penginderaan, serta perencanaan strategis dan taktis untuk sistem pertambangan, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan keandalan aset dan efisiensi operasional.

Kemitraan antara BTech dan UQ menegaskan komitmen Delta Dunia Group untuk memperdalam hubungan dengan Australia, tidak hanya dalam aspek operasional bisnis, tetapi juga melalui proyek R&D kolaboratif yang fokus pada praktik ramah lingkungan dan inovasi.

Pada 20 September 2024, Delta Dunia Group menandatangani Umbrella Agreement dengan UQ yang bertujuan untuk memberikan manfaat besar bagi pemangku kepentingan di Indonesia dan Australia. Kolaborasi ini mendukung inisiatif riset di seluruh anak perusahaan Delta Dunia Group, memajukan praktik pertambangan berkelanjutan, inovasi tenaga kerja, serta penerapan teknologi canggih di sektor ini.

Pengumuman Lakukan Pembelian

PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID) sebagai emiten kontraktor tambang batu bara, melalui anak usahanya PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), mengumumkan telah melakukan pembelian sebesar 25,60 juta saham 29Metals Ltd pada perusahaan tambang tembaga yang berbasis di Australia.

Informasi yang diumumkan perusahaan, bahwasannya hingga sampai dengan 7 Agustus 2024, anak perusahaan terkendali perseroan, PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), melalui kedua entitas anaknya yaitu BUMA Australia Pty. Ltd. (BUMA AU) dan Bukit Makmur Mandiri Utama Pte. Ltd. (BUMA SG) telah melakukan pembelian saham 29Metals secara bertahap dengan dengan total sebanyak 35.605.128 saham di Bursa Efek Australia (ASX). Angka tersebut setara dengan 5,07 persen dari total saham yang diterbitkan oleh 29 Metals (Transaksi saham).

Direktur Delta Dunia Makmur Iwan Fuad Salim mengungkapkan pembelian saham tersebut dieksekusi oleh anak usaha BUMA, yakni BUMA Australian Pty. Ltd. (BUMA AU) dan Bukit Makmur Mandiri Utama Pte. Ltd. (BUMA SG) di Bursa Efek Austarlia (ASX).

“BUMA AU dan BUMA SG telah melakukan pembelian saham 29Metals secara bertahap dengan total sebanyak 35.605.128 saham di Bursa Efek Australia (ASX), yang setara dengan 5,07 persen dari total saham yang diterbitkan 29Metals,” kata Iwan dalam keterbukaan informasi, dikutip Jumat, 9 Agustus 2024.

Secara rinci, kepemilikan DOID atas 29Metals diwakili oleh BUMA SG yang menggenggam 27.62 juta saham atau setara dengam 3,94 persen dan BUMA AU yang mengempit 7,98 juta saham atau setara dengan 1,14 persen.

Iwan mengatakan, transaksi saham ini merupakan bukti komitmen upaya perseroan untuk melanjutkan diversifikasi atas produknya dan mempercepat strategi Perseroan secara grup menuju transisi energi global. Dia juga menegaskan, aksi pembelian saham tersebut bukan merupakan transaksi afiliasi dan tidak ada dampak material terhadap kelangsungan usaha DOID sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK No. 42 POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Transaksi Benturan.

” Tidak terdapat dampak material terhada kegiatan operasional, hukum, kondisi keuangan atau kelangsungan usaha perseroan,” pungkasnya.(*)