KABARBURSA.COM - PT. Rig Tenders Tbk. (RIGS) baru saja melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 13 November 2024.
Rapat tersebut dihadiri oleh para pemegang saham yang mewakili 493.350.331 lembar saham atau sekitar 80,99 persen dari total saham dengan hak suara yang sah yang telah diterbitkan oleh perusahaan, sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Diah Triani Puspitasari, Sekretaris Perusahaan RIGS, mengungkapkan bahwa dalam Mata Acara Kelima RUPS, para pemegang saham menyetujui pengangkatan Henrie Christian Wijaya Lauw sebagai Direktur Perseroan, yang berlaku sejak ditutupnya Rapat dan akan berlangsung hingga penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tahun 2026. Seperti dalam keterangannya yang diterima pada Jumat 15 November 2024.
Selain itu, RUPST juga menetapkan susunan baru Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk periode hingga Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan 2026, dengan tetap mempertahankan hak RUPS untuk memberhentikan anggota Direksi dan Komisaris kapan saja. Berikut adalah struktur yang ditetapkan:
Dewan Komisaris
- Presiden Komisaris: Hadi Sunarto
- Komisaris: Ratna Sari Suhartono
- Komisaris Independen: Mikrowa Kirana
Direksi
- Presiden Direktur: Kartika Hadi
- Direktur: Stefano Katianda
- Direktur: Iriawan Hartana
- Direktur: Henrie Christian Wijaya Lauw
Tunduk Pada Hukum Singapura
PT Rig Tenders Tbk. (RIGS) resmi menutup segmen usaha Grundtvig Marine Pte Ltd (GMP). Lokasinya di Singapura.
Penghentian aktivitas GMP ini diumumkan oleh Kartika Hadi, Presiden Direktur RIGS, dalam keterangannya. Menurut Kartika, penutupan ini berlaku efektif sejak 6 Agustus 2024.
Kartika menjelaskan bahwa penghentian operasi GMP telah dilakukan sesuai dengan prosedur yang berlaku di Singapura dan memperoleh persetujuan dari IRAS serta ACRA Singapura (Accounting and Corporate Regulatory Authority).
Sebagai informasi, GMP merupakan anak perusahaan RIGS yang sepenuhnya dimiliki oleh RIGS. Perusahaan ini terdaftar dan tunduk pada hukum Singapura.
Keputusan untuk menghentikan operasi GMP didasarkan pada pertimbangan bahwa aktivitas perusahaan tersebut tidak lagi memberikan keuntungan yang signifikan. Selain itu, langkah ini diambil untuk mengoptimalkan efisiensi biaya operasional, termasuk pengeluaran untuk konsultan pajak Singapura, penyewaan virtual office, biaya auditor, serta jasa profesional lainnya.
Dengan langkah ini, RIGS dapat melakukan efisiensi biaya operasional secara signifikan. Dari perspektif hukum, GMP kini dinyatakan bubar sesuai sistem ACRA dan tidak diperkenankan untuk melanjutkan aktivitas usaha di Singapura.
Catatan Laba Bersih
Pada Tahun Buku 2023, PT Rig Tenders Indonesia Tbk (RIGS) mencatatkan laba bersih sebesar Rp39,89 miliar, mengalami lonjakan 66,28 persen dibandingkan laba bersih tahun 2022 yang tercatat sebesar Rp23,99 miliar.
Menurut laporan keuangan yang dirilis di Jakarta, perusahaan yang berada di bawah kendali PT Surya Indah Muara Pantai ini berhasil mencatat pendapatan sebesar Rp169,42 miliar, naik 4,46 persen dibandingkan tahun lalu.
Sepanjang tahun 2023, RIGS berhasil menekan beban pokok pendapatan sebesar 0,13 persen menjadi Rp111,8 miliar. Dengan demikian, laba bruto perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada awal Maret 1990 ini meningkat 14,69 persen menjadi Rp57,62 miliar.
Laba usaha untuk tahun fiskal 2023 tercatat mencapai Rp36,42 miliar, mengalami pertumbuhan 52,96 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Laba bersih yang dicapai mencapai Rp39,89 miliar, menunjukkan kenaikan 66,28 persen.
Pada 31 Desember 2023, total liabilitas RIGS mengalami kenaikan 9,05 persen menjadi Rp21,32 miliar dari Rp19,55 miliar pada 30 Juni 2023. Sementara itu, jumlah ekuitas hingga akhir Desember 2023 mencapai Rp719,01 miliar, meningkat 5,88 persen dibandingkan dengan Rp679,11 miliar pada akhir Juni 2023.
Perusahaan juga mencatat total aset sebesar Rp740,32 miliar per 31 Desember 2023, meningkat dari Rp698,65 miliar pada 30 Juni 2023.
Aset Anak Perusahaan
Manajemen PT Rig Tenders Indonesia Tbk (IDX: RIGS) mengumumkan penjualan satu unit kapal tongkang bernama ‘CB 1211’, yang merupakan aset anak usaha perusahaan, PT Batuah Abadi Lines, kepada PT Pelayaran Putra Lintas Mandiritama pada 28 Mei 2024.
Dalam keterangan resmi yang dirilis melalui Bursa Efek Indonesia. Irawan Hartana, Direktur RIGS, menyatakan bahwa transaksi penjualan kapal tersebut, yang bernilai Rp16,47 miliar, akan memberikan dampak positif bagi operasional dan kondisi keuangan perusahaan.
Irawan menjelaskan bahwa penjualan kapal ini akan mengurangi beban keuangan perusahaan, khususnya biaya perawatan kapal. Keuntungan dari transaksi ini mencapai Rp1,53 miliar, menjadikannya sebagai langkah strategis yang menguntungkan.
Secara hukum, penjualan kapal tongkang tersebut berimplikasi pada peralihan hak milik dan tanggung jawab atas kapal dari RIGS ke pihak pembeli, PT Pelayaran Putra Lintas Mandiritama.
Pada tahun 2023, PT Rig Tenders Indonesia Tbk mencatatkan pendapatan sebesar Rp169,42 miliar, meningkat 4,46 persen dibandingkan tahun 2022. Laba bersih yang diraih perusahaan pada tahun 2023 mencapai Rp39,89 miliar, melesat dari Rp23,99 miliar pada tahun sebelumnya.(*)