Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Menakar Kuartal IV ITMG dari Performa Penjualan dan Efisiensi Biaya

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 15 November 2024 | Penulis: Syahrianto | Editor: Redaksi
Menakar Kuartal IV ITMG dari Performa Penjualan dan Efisiensi Biaya

KABARBURSA.COM - Investment Analyst Stockbit Hendriko Gani menyoroti volume penjualan dan efisiensi biaya produksi batu bara PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) yang mampu mendorong margin pendapatan dan laba.

Berdasarkan keterbukaan informasi, ITMG mencatatkan peningkatan volume produksi sebesar 12 persen (year on year/yoy) selama sembilan bulan pertama tahun 2024. Capaian tersebut didukung oleh pengoperasian dua tambang baru, yakni PT Tepian Indah Sukses (TIS) dan PT Graha Panca Karsa (GPK). Kedua tambang baru tersebut menawarkan kualitas produk yang berbeda.

“GPK lebih pada nilai kalori rendah, sedangkan TIS memiliki kalori tinggi. Kami berupaya memperluas kapasitas kedua tambang ini untuk meningkatkan total produksi batu bara serta memperoleh lebih banyak nilai dengan menyediakan kualitas batu bara yang beragam,” tulis manajemen ITMG dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis, 15 November 2024.

Kenaikan volume penjualan pada kuartal ketiga tahun 2024 disumbang oleh salah satu tambang batu bara berkalori tinggi, PT Bharinto Ekatama, yang mencatatkan peningkatan produksi signifikan. Produksi Bharinto bertambah sebesar 1 juta ton, dengan peningkatan 55,5 persen dibandingkan kuartal sebelumnya (quarter on quarter/qoq) dan 21,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year yoy year/yoy).

Hendriko menyampaikan, kenaikan produksi di tambang Bharinto ini juga berkontribusi terhadap peningkatan rata-rata harga jual (ASP) ITMG secara kuartalan pada kuartal ketiga tahun 2024, dengan kenaikan sebesar 2,6 persen qoq ke level USD96,5 per ton.

ITMG mencatatkan peningkatan signifikan pada pendapatan kuartal III 2024, didorong oleh kenaikan volume penjualan batu bara sebesar 8,6 persen secara kuartalan (qoq) dan 18,9 persen secara tahunan (yoy), mencapai 6,3 juta ton.

Selain peningkatan pendapatan, ITMG juga berhasil meningkatkan efisiensi operasionalnya pada kuartal III 2024. Total biaya produksi per ton turun menjadi USD57 per ton, mencatat penurunan sebesar 12,3 persen qoq dan 5 persen yoy. Penurunan biaya ini didukung oleh berkurangnya stripping ratio, yaitu sebesar 9,2x, dibandingkan 10,5x pada kuartal II dan 11,7x pada kuartal III 2023.

Hendriko menambahkan, efisiensi ini berdampak langsung pada peningkatan margin laba kotor yang naik ke level 33,6 persen, dibandingkan 27,8 persen pada kuartal sebelumnya dan 28,8 persen pada periode yang sama tahun lalu. Hasil ini mencerminkan kemampuan ITMG dalam menjaga kendali biaya operasional di tengah fluktuasi pasar.

Sementara itu beban pokok pendapatan mengalami penurunan sebesar 3 persen secara tahunan, dari USD1.216 juta pada periode Januari-September 2023  menjadi USD1.178 juta pada sembilan bulan pertama tahun 2024. Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya biaya royalti, yang sejalan dengan penurunan harga jual rata-rata (ASP). Penurunan ASP ini berpengaruh langsung pada besaran biaya royalti, sehingga memberikan dampak positif pada total beban pokok pendapatan.

Meski beban pokok pendapatan menurun, biaya operasional untuk penambangan dan transportasi mengalami kenaikan masing-masing sebesar 7 persen dan 9 persen. Peningkatan ini sejalan dengan kenaikan volume produksi batu bara yang mencapai 15,0 juta ton pada sembilan bulan pertama tahun 2024, meningkat 12 persen dibandingkan 13,4 juta ton pada Januari-September 2023. Lonjakan produksi ini mengakibatkan kenaikan biaya operasional di kedua area tersebut untuk mendukung aktivitas penambangan dan distribusi yang lebih tinggi.

Beban penjualan menunjukkan peningkatan signifikan sebesar 43 persen secara tahunan, didorong oleh peningkatan volume penjualan pada periode ini. Namun, beban umum dan administrasi justru menurun sebesar 26 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Lebih jauh, Hendriko menuturkan, memasuki kuartal keempat 2024, ITMG menetapkan target produksi sebesar 5,2 juta ton, yang lebih rendah 10,3 persen dibandingkan triwulan III 2024.

"Penurunan target ini mempertimbangkan potensi curah hujan yang lebih tinggi pada akhir tahun, yang secara historis dapat menghambat aktivitas tambang," imbuhnya.

Selain itu, target volume penjualan juga diproyeksikan menurun sekitar 1,6–5,8 persen, dari 24,9–25,6 juta ton menjadi 24,2–24,5 juta ton. Penyesuaian target ini bertujuan untuk menjaga efisiensi operasional di tengah tantangan cuaca musiman.

Dengan kombinasi strategi yang solid dan efisiensi yang terukur, ITMG berada di jalur yang baik untuk mempertahankan posisinya sebagai salah satu pemain utama dalam industri batu bara.

Sementara dari lantai bursa pada perdagangan Jumat, 15 November 2024 hingga pukul 14:53 WIB, harga saham Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) tercatat mengalami kenaikan sebesar 175 poin atau 0,67 persen, yang membuat harganya berada di level 26,475. Kenaikan ini menandai pergerakan positif pada saham ITMG, dengan volume perdagangan yang mencapai 1,56 juta saham, lebih tinggi dibandingkan volume rata-rata 1,46 juta saham.

Saham ITMG dibuka pada harga 26,300, setara dengan harga penutupan sebelumnya. Sepanjang perdagangan hari ini, harga saham bergerak dalam rentang 26,300 hingga 26,525. H

arga tertinggi yang dapat dicapai (ARA) adalah 31,550, sementara batas bawah (ARB) ditetapkan pada 21,050. Rata-rata harga perdagangan saham pada hari ini tercatat sebesar 26,440, dengan total nilai transaksi mencapai Rp41,3 miliar. (*)