KABARBURSA.COM - MB Investment Management Pte. Ltd., pemegang saham PT. ITSEC Asia Tbk. (CYBR), baru-baru ini menambah porsi kepemilikan sahamnya pada 12 November 2024.
Doni Mora, Direktur CYBR, mengungkapkan bahwa MB Investment Management telah mengakuisisi 200.000 lembar saham CYBR dengan harga Rp288 per saham. Seperti dalam pernyataan resmi yang diterbitkan pada Kamis 14 November 2024.
Menurutnya, transaksi ini dilakukan sebagai langkah investasi dengan tujuan memperbesar porsi kepemilikan saham secara langsung.
Dengan pembelian tersebut, kepemilikan saham MB Investment Management di CYBR kini meningkat menjadi 1.771.233.657 lembar saham, atau sekitar 27,463 persen, dibandingkan sebelumnya yang tercatat sebanyak 1.771.033.657 lembar saham dengan persentase 27,460 persen.
00000000
PT ITSEC Asia Tbk (CYBR) mengumumkan bahwa Patrick Rudolf Dannacher selaku Presiden Komisaris membeli sebanyak 450 ribu lembar saham. Transaksi pembelian pada Senin, 15 Oktober 2024.
Berdasarkan keterbukaan informasi, Direktur CYBR Doni Mora menjelaskan, Patrick Rudolf Dannacher membeli seluruh saham tersebut dengan tujuan investasi. Sementara status kepemilikan sahamnya adalah langsung.
Adapun rincian transaksi jumlah saham yang dibeli oleh Presiden Komisaris ITSEC Asia adalah dengan enam harga berbeda. Sebanyak 73.400 lembar saham dibeli dengan harga terendah, Rp308, sedangkan pada harga Rp310, saham yang dibeli sebanyak 3.200 lembar.
“Jumlah saham yang dibeli paling banyak di harga Rp312 dan Rp314 dengan masing-masing sebanyak 143.400 lembar dan 137.500 lembar,” jelas Doni, Jumat, 18 Oktober 2024.
Sementara itu, Doni menerangkan, dua harga tertinggi, Rp316 dan Rp318 yaitu sebanyak 31.000 lembar saham dan 61.500 lembar saham. Alhasil, Patrick Rudolf Dannacher merogoh kocek Rp140,86 juta atas 450 ribu lembar saham itu.
“Dengan demikian, total setelah pembelian adalah mencapai 6.762.000 lembar saham dengan persentase 0,105 persen, sedangkan sebelum transaksi adalah 6.312.000 atau 0,098 persen sehingga terjadi perubahan 0,007 persen,” ungkap dia.
PT ITSEC Asia Tbk, perusahaan yang bergerak di bidang layanan keamanan siber, optimistis dapat mencapai laba pada akhir tahun 2024 dengan memaksimalkan potensi dari jasa layanan yang dimiliki.
Meski kinerja perusahaan menunjukkan peningkatan pendapatan, tantangan besar masih dihadapi terkait peningkatan kerugian bersih yang terus membayangi.
Sepanjang tahun 2023, CYBR berhasil mencatatkan pendapatan sebesar Rp208,76 miliar, naik 11,6 persen dari Rp187,02 miliar pada tahun sebelumnya.
Pertumbuhan ini mencerminkan efektivitas strategi perusahaan dalam meningkatkan pangsa pasar di sektor keamanan siber yang semakin dibutuhkan di era digital.
Namun, di balik peningkatan pendapatan, kerugian bersih yang dialami CYBR justru meningkat signifikan. Pada 2023, perusahaan mencatatkan kerugian sebesar Rp36,28 miliar, jauh lebih tinggi dibandingkan kerugian Rp9,04 miliar yang tercatat pada tahun sebelumnya.
Pada kuartal I 2024, performa pendapatan CYBR terus menunjukkan tren positif, dengan pertumbuhan sebesar 74 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp49,02 miliar.
Kendati demikian, kerugian bersih perusahaan kembali meningkat menjadi Rp14,21 miliar, naik dari kerugian Rp11,26 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Meskipun kerugian bersih terus meningkat, manajemen CYBR tetap optimistis bahwa perusahaan akan mampu membalikkan keadaan dan mencatatkan laba pada akhir tahun.
Langkah-langkah efisiensi operasional dan inovasi layanan keamanan siber terus ditingkatkan guna memperkuat kinerja keuangan di masa mendatang.
Dengan peningkatan permintaan akan layanan keamanan siber di tengah transformasi digital yang pesat, ITSEC Asia memiliki peluang untuk memperbaiki margin keuntungan dan menekan biaya operasional yang selama ini menjadi tantangan.
Pada 11 Juli 2024, Patrick Rudolf Dannacher, Komisaris Utama PT ITSEC Asia Tbk. (CYBR), melakukan langkah besar dengan meningkatkan kepemilikan sahamnya. Menurut Doni Mora, Direktur CYBR, dalam pernyataan resmi yang dirilis Jumat, 12 Juli 2024, Dannacher membeli sebanyak 4.377.200 lembar saham CYBR dengan harga antara Rp380 hingga Rp386,711 per saham.
Tidak hanya itu, pada 26 Juni 2024, Dannacher juga telah melakukan pembelian 2.146.390 lembar saham di kisaran harga Rp386,9 hingga Rp377,4 per saham.
“Tujuan dari transaksi ini adalah untuk investasi melalui kepemilikan saham langsung,” jelas Doni Mora dalam kutipan yang diterbitkan Minggu, 21 Juli 2024.
Dengan pembelian terbaru ini, total kepemilikan saham Dannacher di CYBR kini mencapai 35,7 juta lembar saham, yang setara dengan 0,554 persen. Ini merupakan peningkatan signifikan dibandingkan dengan kepemilikan sebelumnya yang sebesar 31,32 juta lembar saham atau 0,486 persen.
Pada 25 April 2024, PT ITSEC Asia Tbk (CYBR) Patrick Rudolf Dannacher, Presiden Komisaris perseroan yang berkewarganegaraan Swiss, juga memborong 4.762.300 lembar saham perusahaan. Mengacu pada keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), transaksi ini dilakukan saat harga saham berada di level Rp298 per lembar.
Tujuan dari pembelian saham ini adalah untuk investasi langsung, menunjukkan komitmen Dannacher terhadap perusahaan. Namun, meski ada investasi tersebut, PT ITSEC Asia Tbk. (CYBR) mengalami kerugian bersih sebesar Rp35,67 miliar.
Angka ini mengalami peningkatan lebih dari dua kali lipat dibandingkan kerugian yang tercatat pada 2022 yang sebesar Rp10,85 miliar. Akibatnya, rugi per saham dasar CYBR kini menjadi Rp6,23, berbalik dari laba per saham Rp7,07 yang tercatat sebelumnya.
Di tengah kerugian ini, pendapatan grup menunjukkan pertumbuhan positif, mencapai Rp208,75 miliar pada 2023, meningkat 11,6 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Selain itu, total aset perusahaan juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 23,5 persen menjadi Rp209,91 miliar.
Liabilitas total perusahaan menurun 45,0 persen menjadi Rp114,19 miliar, dan total ekuitas Perseroan meningkat pesat menjadi Rp95,71 miliar pada akhir 2023, dibandingkan dengan Rp37,74 miliar pada akhir 2022.(*)