Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Harga Minyak Dunia Bergerak Variatif, Brent Sedikit Menguat, WTI Terkoreksi

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 15 November 2024 | Penulis: Moh. Alpin Pulungan | Editor: Redaksi
Harga Minyak Dunia Bergerak Variatif, Brent Sedikit Menguat, WTI Terkoreksi

KABARBURSA.COM - Harga minyak dunia menunjukkan dinamika pergerakan yang variatif pada perdagangan Kamis, 14 November waktu Amerika Serikat (AS) atau Jumat waktu Indonesia. Berdasarkan data Investing, minyak mentah Brent, yang menjadi acuan utama harga minyak global, mencatat kenaikan sebesar 0,15 persen atau naik 0,11 dolar AS menjadi 72,39 dolar AS per barel.

Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) justru melemah tipis 0,01 persen atau turun 0,01 dolar AS ke level 68,61 dolar AS per barel.

Minyak Brent Menguat Terbatas di Tengah Volatilitas

Minyak Brent dibuka di harga USD72,43, sama dengan harga penutupan sebelumnya. Sepanjang sesi perdagangan, Brent bergerak dalam rentang harian 71,79 hingga 73,22 dolar AS. Namun, dalam jangka waktu setahun terakhir, harga Brent telah terkoreksi 12,16 persen.

Dalam konteks jangka panjang, Brent masih jauh dari level tertingginya selama 52 minggu terakhir di angka 91,18 dolar AS. Saat ini, harga Brent berada lebih dekat dengan level terendah 52 minggu di angka 68,29 dolar AS.

Minyak WTI: Pergerakan Terbatas dan Tekanan Tahunan

Minyak mentah WTI juga mencatat pergerakan terbatas pada sesi perdagangan terakhir. Dibuka di 68,56 dolar AS, WTI bergerak dalam rentang harga yang sangat sempit, yaitu USD68,56 hingga USD68,64. Koreksi tahunan pada WTI bahkan lebih tajam dibandingkan Brent, yakni mencapai 12,71 persen.

Dalam jangka waktu 52 minggu terakhir, WTI mencatatkan rentang harga antara 65,27 dolar AS sebagai level terendah dan 87,67 dolar AS sebagai level tertinggi. Penurunan ini menunjukkan bagaimana pasar energi masih menghadapi berbagai tantangan struktural, termasuk tekanan dari pasokan dan permintaan global.

Faktor-Faktor Penggerak Pasar Minyak

Penguatan kecil pada Brent dan stagnasi pada WTI mencerminkan berbagai dinamika di pasar global. Penguatan dolar AS menjadi salah satu faktor utama yang membatasi ruang gerak harga minyak. Ketika dolar menguat, harga minyak menjadi lebih mahal bagi pembeli yang menggunakan mata uang lain sehingga mengurangi permintaan.

Selain itu, ketidakpastian geopolitik dan perlambatan ekonomi di beberapa kawasan turut memengaruhi sentimen pasar. Sementara itu, fokus pasar saat ini tertuju pada langkah-langkah negara produsen utama, termasuk kebijakan OPEC+, yang dapat memengaruhi pasokan global.

Kontrak dan Sentimen Jangka Panjang

Baik Brent maupun WTI tercatat dengan ukuran kontrak sebesar 1.000 barel per unit, dengan nilai tick sebesar USD10. Nilai tick ini menunjukkan sensitivitas harga terhadap perubahan pasar yang memungkinkan harga bergerak cepat dalam kondisi volatilitas tinggi.

Kedua jenis minyak ini juga menghadapi tekanan dalam prospek jangka panjang. Rentang harga Brent dan WTI selama setahun terakhir menunjukkan pasar energi masih mencari keseimbangan, terutama dengan adanya ketidakpastian dari kebijakan moneter global serta perubahan tren konsumsi energi.

Minyak Dunia Rebound Ditopang Short Covering

Harga minyak mentah dunia sebelumnya kembali menguat pada perdagangan hari Rabu, 13 November 2024 waktu setempat atau Kamis, 14 November dini hari WIB. Penguatan didorong oleh aksi short-covering dari para investor setelah harga minyak mendekati level terendah dua minggu.

Meski demikian, penguatan minyak masih terbatas karena nilai tukar dolar AS mencapai level tertinggi dalam tujuh bulan, yang berpotensi mengurangi permintaan minyak dari luar negeri.

Pada penutupan, minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, naik 39 sen atau 0,54 persen menjadi USD72,28 per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), patokan minyak AS, menguat 31 sen atau 0,46 persen menjadi USD68,43 per barel.

Kenaikan ini terjadi setelah hari sebelumnya kedua patokan tersebut mencapai level terendah dalam dua minggu akibat prospek permintaan yang lebih rendah dari Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC).

Penurunan permintaan minyak yang diproyeksikan oleh OPEC ini menjadi faktor utama pelemahan harga minyak sebelumnya. OPEC secara berturut-turut telah memangkas prediksi pertumbuhan permintaan minyak global untuk tahun 2024 dan 2025, lantara melemahnya permintaan dari negara-negara besar seperti China dan India.

Revisi tersebut merupakan yang keempat dalam beberapa bulan terakhir dan mencerminkan ketidakpastian serta tantangan dalam ekonomi global, termasuk perlambatan pertumbuhan di pasar-pasar utama.

“Proyeksi dari OPEC ini tidak diragukan lagi memiliki sentimen bearish dan pasar masih mencernanya,” kata Direktur Mizuho Bob Yawger.

Ia menambahkan, bahwa rebound harga minyak kali ini lebih disebabkan oleh aksi spekulatif beberapa investor yang menutupi kerugian dengan melakukan short-covering.

Capai Rekor Tertinggi

Di tengah prospek permintaan yang lemah, produksi minyak justru diperkirakan meningkat. Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan bahwa produksi minyak AS diprediksi mencapai rata-rata 13,23 juta barel per hari (bph) pada tahun ini. Rata-rata tersebut merupakan level tertinggi yang pernah dicapai. Sementara itu, produksi minyak global diproyeksikan menembus 102,6 juta bph.

Namun, prospek permintaan yang lebih rendah dari OPEC kontras dengan proyeksi pertumbuhan permintaan dari IEA. Estimasi terbaru dari IEA akan dirilis pada sore hari ini, akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai tren permintaan minyak di masa depan.

Di sisi lain, pasar minyak juga mendapat dukungan dari perkembangan geopolitik, terutama ketegangan di Timur Tengah.

Dalam sebuat percakapan lewat telepon pada Rabu, 13 November 2024 waktu setempat, Presiden Rusia Vladimir Putin dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menegaskan pentingnya menjaga koordinasi yang erat dalam OPEC+. Ini menunjukkan bahwa OPEC+ akan terus bekerja sama untuk menjaga keseimbangan pasar minyak, meskipun ada penurunan permintaan global.(*)