KABARBURSA.COM – PT Makmur Berkah Amanda Tbk (AMAN) atau MBA Group memperkenalkan peluang investasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industri Halal Sidoarjo kepada para investor dari Singapura.
Perkenalan ini disampaikan dalam acara East Java-Singapore Investment Promotion Business Meeting yang diadakan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Singapura pada Selasa, 12 November 2024 kemarin.
Adi Tedja Sutya, Direktur Utama PT Makmur Berkah Amanda Tbk, dalam keterangan tertulisnya menjelaskan bahwa KEK Industri Halal Sidoarjo, yang berlokasi di Sidoarjo, Jawa Timur, akan menjadi pusat unggulan industri halal di Indonesia dengan luas area mencapai 796,65 hektar.
"Dengan target investasi sebesar Rp97,8 triliun hingga tahun 2054 dan proyeksi penciptaan lapangan kerja hingga 317.670 orang, kami mengundang para investor untuk berpartisipasi dalam pengembangan industri halal yang sangat potensial," ujar Adi pada Kamis, 14 November 2024.
Menurut Adi, Indonesia memiliki ambisi besar untuk menjadi pusat halal dunia. Saat ini, konsumsi produk halal di Indonesia mencapai lebih dari 10 persen dari total produk halal global, meski peran Indonesia sebagai produsen masih relatif kecil.
"KEK Industri Halal Sidoarjo adalah langkah strategis kami dalam mendukung Indonesia menuju posisi sebagai pusat halal global. Dengan lokasi yang strategis dan semakin terhubung melalui proyek nasional seperti Ibu Kota Nusantara, peluang di sektor hilirisasi, logistik, dan perdagangan juga sangat menjanjikan," tambah Adi.
MBA Group, bersama pemerintah, menekankan pentingnya kolaborasi guna mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Indonesia. "Semangat promosi ekonomi Indonesia timur ini sejalan dengan target Presiden Prabowo dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, yang menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8–9 persen pada tahun 2025," jelas Adi.
"Kami yakin KEK Industri Halal Sidoarjo akan menjadi ekosistem yang kuat, mendukung usaha produksi, pengolahan, logistik, hingga distribusi produk halal secara menyeluruh," imbuhnya.
Melalui pertemuan ini, Adi berharap semakin banyak investor dari Singapura yang tertarik berinvestasi di KEK Industri Halal Sidoarjo, membuka potensi ekonomi besar serta mendorong perkembangan industri halal di Indonesia.
PT Makmur Berkah Amanda Tbk (AMAN) berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih pada kuartal III 2024 sebesar Rp50,1 miliar, meningkat 19,9 persen dari periode yang sama di tahun 2023 yang tercatat sebesar Rp41,8 miliar. Kinerja positif ini menghasilkan laba bersih per saham (EPS) sebesar Rp12,86 per lembar, yang mencerminkan peningkatan profitabilitas perusahaan.
Pendapatan perusahaan sepanjang periode sembilan bulan 2024 mencapai Rp152,7 miliar, naik 32,9 persen secara tahunan (yoy) dibandingkan periode yang sama di 2023 yang sebesar Rp114,9 miliar. Peningkatan ini turut mendorong pertumbuhan laba kotor sebesar Rp101,5 miliar, dengan margin kotor (Gross Margin) mencapai 66,5 persen, yang menunjukkan efisiensi operasional perusahaan dalam menjaga biaya produksi.
Di sisi lain, EBITDA AMAN tercatat sebesar Rp61,4 miliar dengan EBITDA margin 40,2 persen, yang menggambarkan stabilitas profitabilitas perusahaan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi. Margin bersih (Net Margin) AMAN juga berada di angka 32,8 persen, mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mempertahankan profitabilitas setelah semua beban dan biaya.
AMAN melaporkan total aset sebesar Rp1,23 triliun dengan kas sebesar Rp14,1 miliar. Total ekuitas perusahaan berada di level Rp753,7 miliar, dengan nilai buku per saham (BVPS) sebesar Rp194,57, dan rasio harga terhadap nilai buku (PBV) yang cukup rendah yaitu 0,58x. Hal ini menunjukkan bahwa saham AMAN berada pada valuasi yang masih cukup terjangkau dibandingkan dengan nilai bukunya.
Dengan beban bunga Rp8,2 miliar, AMAN memiliki rasio EBITDA terhadap bunga sebesar 7,52, yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban bunga dari laba operasionalnya. Rasio utang terhadap ekuitas (Debt/Equity) perusahaan berada di angka 0,64 dan rasio utang terhadap total kapitalisasi sebesar 0,39, menandakan tingkat leverage yang masih cukup terkendali. Rasio utang terhadap EBITDA sebesar 7,91 juga menunjukkan bahwa AMAN masih memiliki ruang untuk melunasi utang dari pendapatan operasionalnya.
Dalam hal valuasi, AMAN tercatat dengan rasio Price-to-Earnings (PER) sebesar 8,71x dan nilai Enterprise Value terhadap EBITDA (EV/EBITDA) sebesar 14,75, menunjukkan valuasi yang cukup menarik di tengah pertumbuhan laba perusahaan. Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE) masing-masing berada di angka 4,05 persen dan 6,65 persen, menggambarkan bahwa perusahaan berhasil memberikan imbal hasil yang layak atas aset dan ekuitas yang dimilikinya. (*)