Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

BUMI Umumkan Private Placement Konversi OWK, ini Rinciannya

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 14 November 2024 | Penulis: Syahrianto | Editor: Redaksi
BUMI Umumkan Private Placement Konversi OWK, ini Rinciannya

KABARBURSA.COM - PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengumumkan pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD) atau private placement sebagai bagian dari upaya perbaikan posisi keuangan perusahaan.

Pengumuman tersebut juga terkait dengan pelaksanaan kewajiban konversi Obligasi Wajib Konversi (OWK) yang diterbitkan perusahaan dalam rangka Penawaran Umum Terbatas V.

Dalam pengumuman yang disampaikan oleh Corporate Secretary BUMI, Dileep Srivastava, perseroan akan menerbitkan 1.413.409 saham Seri C dengan nilai nominal Rp50 per saham. Pelaksanaan PMTHMETD akan dilakukan pada 21 November 2024, dengan pemberitahuan hasilnya pada 25 November 2024.

Pelaksanaan PMTHMETD ini merupakan bagian dari upaya BUMI untuk memperbaiki posisi keuangan perusahaan yang diatur dalam Pasal 3 huruf (a) POJK 14/2019. Selain itu, langkah ini bertujuan untuk memenuhi kewajiban konversi OWK yang diterbitkan oleh Perseroan pada 2017. Sejak saat itu, terdapat beberapa perjanjian perwaliamanatan yang mengalami amandemen pada 2019, 2021, dan 2022.

Sebagai informasi, pemegang OWK yang terkait akan mengambil bagian dalam penerbitan saham baru tersebut sesuai dengan harga pelaksanaan sebesar Rp157 per saham. Harga tersebut merupakan harga konversi OWK yang telah disepakati dalam perjanjian sebelumnya, yang juga sesuai dengan regulasi pasar modal yang berlaku.

Setelah pelaksanaan PMTHMETD, jumlah saham yang diterbitkan dan disetor perusahaan akan meningkat, dengan total saham yang beredar menjadi sebanyak 371.322.136.553 saham, yang terdiri dari 3 seri saham: Seri A, Seri B, dan Seri C. Pembagian saham setelah pelaksanaan akan mencakup 20.773.400.000 saham Seri A, 53.501.346.007 saham Seri B, dan 297.047.390.546 saham Seri C.

BUMI memastikan bahwa semua prosedur pelaksanaan PMTHMETD ini telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku di pasar modal, termasuk ketentuan terkait pencatatan saham dan efek ekuitas.

Dengan langkah ini, PT Bumi Resources Tbk berharap dapat memperkuat posisi keuangan dan melanjutkan ekspansi bisnisnya. Proses konversi OWK ini diharapkan memberikan dampak positif terhadap likuiditas perusahaan dan mendukung upaya pertumbuhan di masa depan.

Peringkat Baru dari Pefindo

Pefindo memberikan peringkat idA+ dengan prospek stabil untuk PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Peringkat ini mencerminkan kekuatan posisi bisnis BUMI, didukung oleh cadangan dan sumber daya tambang yang memadai. Meski demikian, peringkat tersebut terbatas oleh tingkat biaya tunai yang moderat, konsentrasi bisnis yang tinggi, serta ketergantungan pada fluktuasi harga komoditas dan potensi risiko lingkungan.

Potensi kenaikan peringkat ada jika BUMI berhasil menurunkan biaya tunai, yang pada gilirannya akan meningkatkan marjin keuntungan dan memperkuat manajemen operasional. Peringkat juga berpotensi naik jika perusahaan berhasil mendiversifikasi bisnisnya, mengembangkan sumber pendapatan baru di luar batubara termal, sambil mempertahankan tingkat produksi batubara yang ada.

Sebaliknya, peringkat dapat diturunkan jika pendapatan atau EBITDA perusahaan secara signifikan meleset dari target, yang dapat merusak struktur permodalan dan menurunkan ketahanan arus kas. Penurunan harga batubara yang berdampak pada pendapatan perusahaan juga berpotensi memberikan tekanan pada peringkat BUMI.

BUMI mengelola kegiatan operasional tambang batubara dan emas melalui anak usahanya, PT Arutmin Indonesia dan PT Bumi Resources Minerals Tbk. Selain itu, perusahaan ini juga memiliki saham mayoritas sebesar 51 persen di PT Kaltim Prima Coal (KPC), salah satu perusahaan tambang batubara terbesar di Indonesia.

Berdasarkan data per 30 Juni 2024, pemegang saham BUMI terdiri dari Mach Energy (Hongkong) Limited (45,78 persen), HSBC-Fund SVS A/C Chengdong Investment Corp-Self (10,68 persen), Treasure Global Investment Limited (8,08 persen), dan publik (35,46 persen).

Kinerja Keuangan BUMI

Berdasarkan laporan kinerja keuangan konsolidasi untuk periode enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2024, BUMI mengalami penurunan signifikan dalam pendapatan dan profitabilitas perusahaan dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

BUMI mencatatkan pendapatan sebesar USD595,84 juta pada semester pertama 2024, turun sekitar 32,8 persen dari pendapatan sebesar USD886,27 juta pada periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini mungkin disebabkan oleh kondisi harga komoditas yang fluktuatif atau volume penjualan yang menurun dalam beberapa bulan terakhir.

Meski terjadi penurunan pendapatan, perusahaan berhasil menurunkan beban pokok pendapatan dari USD777,61 juta pada 2023 menjadi USD542,09 juta pada 2024. Penurunan beban ini mengindikasikan adanya efisiensi operasional atau penurunan produksi yang menyesuaikan dengan kebutuhan pasar.

Penurunan pendapatan berdampak langsung pada laba bruto perusahaan yang hanya mencapai USD53,74 juta pada semester pertama 2024, lebih rendah dibandingkan USD108,65 juta pada periode yang sama tahun sebelumnya. Selain itu, laba usaha perusahaan mengalami penurunan drastis dari USD68,33 juta menjadi hanya USD12,31 juta, mencerminkan menurunnya profitabilitas operasional BUMI di tengah penurunan pendapatan.

Laba sebelum pajak mengalami penurunan dari USD113,54 juta pada 2023 menjadi USD62,62 juta pada 2024. Namun, perusahaan menerima manfaat pajak penghasilan sebesar USD31,32 juta, yang turut membantu laba setelah pajak meningkat menjadi USD93,95 juta dari USD97,09 juta pada 2023. Manfaat pajak yang cukup besar ini berdampak positif terhadap laba bersih BUMI, meskipun penurunan pendapatan dan laba bruto cukup tajam.

BUMI mencatat total laba komprehensif sebesar USD90,68 juta untuk periode berjalan 2024, sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan USD86,61 juta pada tahun lalu. Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat meningkat menjadi USD84,91 juta dibandingkan USD81,82 juta di 2023. (*)