Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Rugi Bersih FREN Bengkak, Merger dengan EXCL Akankah Berdampak Baik?

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 14 November 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Rugi Bersih FREN Bengkak, Merger dengan EXCL Akankah Berdampak Baik?

KABARBURSA.COM - PT Smartfren Telecom Tbk dengan kode saham FREN, baru saja melaporkan kinerja keuangan selama sembilan bulan pertama 2024.

Emiten di sektor telekomunikasi ini melaporkan hasil kinerja keuangan yang kurang memuaskan. Berdasarkan laporan keuangan yang diterbitkan pada 14 November 2024, perusahaan mencatat rugi bersih sebesar Rp1,01 triliun, membengkak 68 persen dibandingkan rugi bersih pada periode yang sama tahun 2023, sebesar Rp599,66 miliar.

Pendapatan FREN selama periode Januari hingga September 2024 tercatat sebesar Rp8,54 triliun, sedikit menurun 1,04 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang mencapai Rp8,63 triliun.

Penurunan pendapatan ini mencerminkan tantangan yang dihadapi FREN dalam mempertahankan pangsa pasar dan meningkatkan pendapatan di tengah persaingan yang ketat di industri telekomunikasi.

Di sisi lain, jumlah beban usaha perusahaan meningkat 4,8 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp8,71 triliun. Peningkatan ini memperburuk posisi keuangan perusahaan, sehingga mencatatkan rugi usaha sebesar Rp164,1 miliar.

Ini berbanding terbalik dengan kinerja pada sembilan bulan pertama tahun 2023, di mana FREN masih mampu mencatatkan laba usaha sebesar Rp319,18 miliar.

Kenaikan beban usaha ini kemungkinan besar dipicu oleh peningkatan biaya operasional, biaya pemasaran, serta pengeluaran terkait teknologi dan infrastruktur jaringan yang terus berkembang.

Sampai dengan akhir September 2024, FREN mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,01 triliun.

Rugi ini semakin memperdalam defisit saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya, yang membengkak 4,03 persen year-to-date (ytd) menjadi Rp26,05 triliun per 30 September 2024.

Kondisi ini mengindikasikan bahwa perusahaan belum mampu menutup kerugian kumulatifnya yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

Penurunan Aset dan Liabilitas

Meski menghadapi tekanan dalam hal kinerja pendapatan dan profitabilitas, FREN berhasil menekan jumlah liabilitas hingga 29,28 persen year-to-date menjadi Rp20,77 triliun per akhir September 2024.

Namun, penurunan liabilitas ini disertai dengan penurunan total aset, yang mencapai Rp42,5 triliun pada kuartal ketiga 2024, turun dari Rp45,04 triliun pada akhir Desember 2023.

Penurunan total aset ini menunjukkan upaya perusahaan untuk menyeimbangkan neraca keuangan mereka di tengah situasi yang menantang.

Namun, tekanan pada sisi pendapatan dan tingginya beban usaha membuat perseroan masih menghadapi tantangan besar untuk mencapai profitabilitas dalam jangka pendek.

Dengan rugi bersih yang membengkak dan penurunan pendapatan, PT Smartfren Telecom Tbk menghadapi tantangan signifikan untuk membalikkan kinerja keuangannya. Persaingan di industri telekomunikasi, investasi besar dalam infrastruktur, serta tekanan biaya operasional menjadi faktor yang mempengaruhi kinerja perusahaan.

Meski demikian, langkah perusahaan dalam menekan liabilitas dapat menjadi sinyal positif bagi kesehatan keuangan jangka panjang. Dalam beberapa kuartal ke depan, FREN harus fokus pada efisiensi operasional, strategi pemasaran yang lebih efektif, serta inovasi layanan untuk memperkuat pendapatan dan mengurangi kerugian.

Keberhasilan FREN dalam menghadapi tantangan ini akan sangat bergantung pada strategi manajemen perusahaan dalam merespons dinamika industri telekomunikasi yang semakin kompleks.

Isu Merger dengan EXCL

PT XL Axiata Tbk (EXCL) dan PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dikabarkan segera melakukan penggabungan (merger). Tujuannya antara lain mengonsolidasikan pasar dan mengurangi persaingan. Begitu menurut riset analis KB Valbury Sekuritas Steven Gunawan, Rabu, 11 September 2024.

Aksi tersebut diharapkan dapat meningkatkan ARPU (average revenue per user) atau pendapatan rata-rata per pengguna dan menjaga stabilitas imbal hasil (yield) data bagi operator telekomunikasi (MNO).

Penggabungan ini diperkirakan akan memberikan manfaat bagi seluruh sektor dengan menciptakan lingkungan yang lebih kompetitif dan meningkatkan profitabilitas. Sumber mengungkapkan, menurut riset KB Valbury Sekuritas, nilai penggabungan sebesar USD3,45 miliar.

“Analisis DCF kami menunjukkan bahwa entitas hasil merger (MergeCo) dapat mencapai nilai ekuitas sebesar Rp52,4 triliun (USD3,4 miliar), sejalan dengan perkiraan nilai pasar dari penggabungan tersebut dan melebihi nilai gabungan EXCL dan FREN secara individual sebesar 20,2 persen, yang memperkuat keyakinan kami akan manfaat penggabungan ini. Dengan asumsi EXCL menjadi entitas yang bertahan, nilai penggabungan yang diimplikasikan untuk sahamnya adalah Rp2.750,” tulis Steven dalam risetnya.

Penggabungan yang diusulkan antara EXCL dan FREN saat ini sedang dalam proses, dengan pemegang saham pengendali masing-masing, Axiata Group dan Sinarmas Group, melakukan uji tuntas untuk mengevaluasi manfaat potensialnya.

Meskipun belum ada pihak yang mengungkapkan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), sumber yang mengetahui masalah ini menyebutkan bahwa kedua perusahaan telah menunjuk penjamin emisi untuk kesepakatan ini, serta menunjukkan nilai penggabungan sekitar USD3,45 miliar.

“Kami meyakini bahwa penggabungan ini dapat membuka sinergi yang signifikan dan secara substansial meningkatkan nilai MergeCo. Analisis DCF lima tahun kami menunjukkan bahwa MergeCo dapat mencapai nilai perusahaan sebesar Rp114,5 triliun, dengan nilai ekuitasRp52,4 triliun (USD3,4 miliar),” ujar Steven.

“Valuasi kami ini sejalan dengan perkiraan nilai pasar dari penggabungan tersebut, dan 20,2 persen lebih tinggi dari nilai gabungan EXCL dan FREN secara individu,” sambung risetnya.

Lebih jauh, KB Valbury Sekuritas menuturkan, dengan asumsi EXCL menjadi entitas yang bertahan dan berdasarkan jumlah saham beredar pasca-merger dengan proporsi kapitalisasi pasar 68,9 persen EXCL dan 31,1 persen FREN (menghasilkan 19,0 juta saham), nilai penggabungan yang diimplikasikan untuk EXCL adalah Rp2.750 per saham, mencerminkan potensi kenaikan sebesar 23,3 persen dari harga saat ini.(*)

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.