Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

TOBA Gelar RUPSLB: Dukung Divestasi Dua Aset PLTU

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 14 November 2024 | Penulis: Hutama Prayoga | Editor: Redaksi
TOBA Gelar RUPSLB: Dukung Divestasi Dua Aset PLTU

KABARBURSA.COM - PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Kamis, 14 November 2024.

Dalam agenda RUPSLB tersebut, perseroan menyetujui untuk mendivestasi dua aset Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 200 MW yang dioperasikan anak perusahaan, yaitu PTMinahasa Cahaya Lestari (MCL) dan PT Gorontalo Listrik Perdana (GLP), dengan PT Kalibiru Sulawesi Abadi (KSA) bertindak sebagai pembeli.

Langkah ini sejalan dengan komitmen keberlanjutan “Towards a Better Society 2030” serta strategi Perseroan untuk mencapai target netralitas karbon pada tahun 2030.

Direktur PT TBS Energi Utama Tbk Juli Oktarina, menyampaikan aksi korporasi Perseroan hari ini merupakan tonggak penting dalam perjalanan menuju masa depan yang berkelanjutan.

"Keputusan untuk melakukan divestasi PLTU merupakan bukti nyata komitmen kami dalam merespons tantangan perubahan iklim, yang berdampak pada penurunan emisi karbon lebih dari 80 persen atau sekitar 1,3 juta ton setara CO2 per tahun, sesuai dengan perhitungan metodologi protokol GHG, serta divalidasi melalui tahap reassurance oleh auditor eksternal,” ujar dia dalam keterbukaan informasinya, Kamis, 14 November 2024.

Dari hasil divestasi dua aset PLTU anak perusahaan, Perseroan akan meraih dana segar sekitar USD144,8 juta atau lebih tinggi dari nilai investasi awal Perseroan sebesar USD87,4 juta.

Sementara dana dari hasil divestasi ini akan memberikan fleksibilitas finansial bagi TBS untuk berinvestasi lebih lanjut di sektor-sektor berkelanjutan, termasuk pengelolaan limbah, energi baru dan terbarukan, serta ekosistem kendaraan listrik yang sejalan dengan inisiatif TBS2030.

Lebih lanjut, aksi korporasi ini juga membantu Perseroan untuk mendapatkan akses terhadap sumber pembiayaan yang lebih bervariasi dan kompetitif, serta kesempatan investasi di sektor usaha keberlanjutan yang lebih besar.

Juli menyebut, TBS akan memastikan transisi kepemilikan berjalan lancar dengan tetap memperhatikan aspirasi seluruh pemangku kepentingan, termasuk PT PLN (Persero), pemerintah setempat, pembeli, pemberi pinjaman, karyawan, supplier, dan masyarakat di sekitar wilayah operasi kedua perusahaan tersebut.

"Kami berkomitmen untuk menjaga hubungan harmonis yang selama ini terjalin, serta memastikan kepatuhan terhadap semua peraturan yang berlaku dan keberlanjutan operasional di dua PLTU ini," ungkap dia.

Sebagai bagian dari peta jalan TBS2030, pemegang saham juga menyetujui langkah Perseroan yang merencanakan reinvestasi bertahap dari bisnis berbasis bahan bakar fosil ke bisnis hijau hingga 2030, termasuk pengembangan pengolahan limbah, energi bersih, dan kendaraan listrik. Proses reinvestasi ini berlangsung sejak 2021-2025, dan akan terus berlanjut hingga 2030.

Juli optimistis, bahwa langkah strategis Perseroan ini tidak hanya memperkuat struktur keuangan, tetapi juga memperkokoh posisi perseroan dalam mewujudkan bisnis yang memberi manfaat bagi seluruh pemangku kepentingan.

"Inisiatif hijau kami sudah berperan signifikan dalam mendukung pertumbuhan keuangan perusahaan yang konsisten dengan visi menjadi perusahaan yang mengedepankan keberlanjutan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM), yang bertumpu pada pertumbuhan bisnis rendah karbon," pungkasnya.

TOBA Akuisisi Perusahaan Singapura

Sebelumnya diberitakan, PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), melalui anak usahanya, SBT Investment 2 Pte Ltd (SBT Investment) melakukan penandatanganan perjanjian pembelian saham dengan Sembcorp Industries Ltd, pada Jumat, 8 November 2024. Langkah ini bertujuan mengakuisisi 100 persen saham di Sembcorp Environment Pte Ltd (SembEnviro).

Berdasarkan keterbukaan informasi, Sabtu, 9 November 2024, kerja sama TOBA dengan Sembcorp Industries melanjutkan upaya ekspansi menyusul akuisisi Asia Medical Enviro Service Pte Ltd di Singapura dan grup ARAH Environmental di Indonesia pada 2023.

Pandu Sjahrir, Wakil Direktur TBS Energi Utama, menyebut transaksi senilai SGD405 juta atau sekitar Rp4,61 triliun tersebut memperkuat posisinya di sektor pengelolaan limbah dan solusi lingkungan regional. “TBS terus berkomitmen untuk bertransisi ke bisnis hijau dan berkelanjutan sejalan dengan target TBS2030,” ungkapnya.

Pandu Sjahrir menyatakan keyakinannya terhadap akuisisi ini. Pasalnya, rekam jejak SembEnviro dalam pengelolaan limbah sangat selaras dengan tujuan keberlanjutan TOBA.

“Kami senang dapat mengakuisisi bisnis dari organisasi bereputasi tinggi yang dikenal atas keunggulan operasionalnya. Kami berkomitmen penuh untuk memastikan bahwa standar layanan tinggi SembEnviro tetap terjaga dan diperkuat seiring integrasi operasi kami,” sambung Pandu.

TBS berharap dapat bekerja sama dengan Sembcorp untuk memastikan transisi yang lancar setelah penyelesaian transaksi.

Sementara itu, Direktur SBT Investment Lim Hwee Hua, mengatakan akuisisi ini menandai tonggak penting dalam memperluas jejak pengelolaan limbah berkelanjutan kami di Singapura, menyusul akuisisi TBS atas Asia Medical Enviro Services pada 2023.

“Kami berkomitmen untuk membangun fondasi dan reputasi kuat SembEnviro, memberikan solusi pengelolaan limbah yang dapat beradaptasi dengan kebutuhan komunitas dan industri Singapura yang terus berkembang,” jelas Lim Hwee Hua.

Adapun SembEnviro, bersama anak perusahaannya, merupakan penyedia layanan pengelolaan limbah terpadu yang bergerak dalam pemrosesan, pengumpulan, dan daur ulang limbah padat industri, komersial, dan perkotaan.

Dengan akuisisi ini, TBS semakin maju dalam visinya untuk membangun platform pengelolaan limbah terpadu secara regional di Indonesia dan Singapura, mencakup pengelolaan limbah medis, industri, dan domestik, serta mendorong solusi limbah berkelanjutan bagi kota dan industri.

Sejalan dengan itu, sebelumnya, Direktur TBS Energi Utama Mufti Utomo, mengatakan lewat investasi di sektor energi hijau, pengelolaan limbah, dan kendaraan listrik, emiten dengan kode TOBA tersebut akan memantapkan arah masa depan bisnis mereka.

“Investasi di sektor pengelolaan limbah, energi terbarukan, dan kendaraan listrik sejalan dengan visi pertumbuhan jangka panjang Perseroan dan menjadi fondasi yang kokoh bagi stabilitas bisnis kami,” ujar Mufti Utomo, dalam keterangan tertulis, Selasa, 29 Oktober 2024.

Langkah ini, menurut perusahaan, menunjukkan komitmen pada keberlanjutan dapat berjalan selaras dengan performa keuangan yang solid. Dengan manajemen yang tepat, diharapkan inisiatif hijau ini akan terus memperkuat EBITDA serta menjaga stabilitas arus kas perusahaan.

Komitmen TOBA terhadap praktik berkelanjutan terlihat dari fokus mereka pada kendaraan listrik, energi terbarukan, dan pengelolaan limbah. Selama sembilan bulan pertama 2024, perusahaan telah mencapai beberapa target penting di sektor hijau.

Unit kendaraan listrik roda dua TOBA, Electrum, berhasil merilis 3.010 unit kendaraan di Jakarta, naik empat kali lipat dari akhir 2023. Untuk mendukung ekosistem kendaraan listrik, TOBA juga telah memasang 230 stasiun penukaran baterai di berbagai lokasi.

Model baru Electrum, H3i, ditujukan untuk konsumen dengan berbagai pilihan warna dan fitur kenyamanan, sementara tipe H1 didesain khusus untuk kebutuhan bisnis dengan kapasitas baterai ganda dan jarak tempuh lebih jauh.(*)

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.