KABARBURSA.COM - PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) menyampaikan kesiapan menghadapi era kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang diprediksi akan berkembang pesat di Indonesia. Melalui kebijakan pemerintah yang mendukung dan potensi pasar yang besar, DRMA mengambil langkah strategis untuk menguasai pangsa pasar EV yang tengah berkembang ini.
Seperti dilihat di laporan paparan publik, DRMA memulai strategi dengan memperkuat anak-anak perusahaannya di bidang komponen EV. Salah satunya adalah Dharma Energy Resources (DER) yang berfokus pada bisnis daur ulang baterai.
"Daur ulang baterai ini diharapkan bisa menjadi solusi pengelolaan limbah baterai di dalam negeri, sekaligus menjadi langkah strategis untuk menjawab kebutuhan pasar di masa depan," tulis manajemen dalam hasil public expose, dikutip Kamis, 14 November 2024.
Selain itu, DRMA serius menginvestasikan sumber daya untuk melakukan riset dan pengembangan produk terkait EV. Beberapa produk inovatif yang dihasilkan DRMA termasuk battery pack dan Sistem Penyimpanan Energi (BESS) khusus untuk kendaraan roda dua Motor Brushless DC (BLDC), komponen penting pada motor listrik roda dua yang efisien dan ramah lingkungan.
Melalui produk-produk ini, DRMA siap memenuhi kebutuhan komponen-komponen kunci untuk kendaraan listrik yang semakin dibutuhkan di pasar Indonesia.
Selain fokus pada komponen, DRMA juga mulai membangun ekosistem produk kendaraan listrik yang lengkap. Salah satu inovasi yang sedang mereka kembangkan adalah konversi kendaraan bermotor roda dua dari mesin berbahan bakar ke sistem listrik.
DRMA juga menghadirkan berbagai jenis stasiun pengisian daya, dari daya rendah hingga daya tinggi, untuk mendukung infrastruktur kendaraan listrik yang nyaman bagi masyarakat. Selain itu, mereka mulai menyediakan panel surya untuk memenuhi kebutuhan energi yang bersih dan terbarukan di berbagai sektor.
DRMA baru-baru ini memperkenalkan baterai tambahan (auxiliary battery) untuk sepeda motor listrik dengan merek DC Battery. "Baterai ini memiliki fitur perlindungan seperti anti-overcharge, anti-overheat, dan perlindungan dari arus pendek, sehingga aman digunakan. Baterai ini tidak hanya untuk pasar domestik, tetapi juga disiapkan untuk diekspor ke pabrik dan pasar suku cadang internasional," sambung laporan tersebut.
Dharma Energy Resources (DER), anak perusahaan DRMA, juga siap bekerja sama dengan perusahaan Korea untuk mengembangkan teknologi daur ulang baterai lithium di Indonesia. Pada tahap awal, DER berfokus pada proses "blackmass" atau bahan baku awal dari baterai yang bisa didaur ulang. Proses ini diharapkan dapat mendukung industri daur ulang di Indonesia dan menjadi salah satu upaya DRMA dalam menjaga keberlanjutan lingkungan.
DRMA berkomitmen untuk mengembangkan ekosistem EV yang terpadu di Indonesia. Dengan produk-produk inovatif dan kesiapan infrastruktur, DRMA tidak hanya menguatkan posisinya sebagai pemain utama di industri otomotif dalam negeri tetapi juga membuka peluang untuk merambah pasar ekspor.
Langkah ini tidak hanya bermanfaat bagi pertumbuhan bisnis perusahaan, tetapi juga mendukung target Indonesia untuk mengurangi emisi dan beralih ke teknologi yang lebih ramah lingkungan.
PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) melaporkan kinerja keuangan untuk kuartal ketiga tahun 2024 dengan mencatat laba bersih sebesar Rp412,1 miliar. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 20,7 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2023, yang mencapai Rp519,4 miliar. Dengan laba bersih ini, DRMA membukukan laba bersih per saham sebesar Rp87,67 per lembar.
Penurunan laba bersih ini sejalan dengan kinerja pendapatan DRMA yang juga terkoreksi. Pendapatan perusahaan pada sembilan bulan pertama 2024 tercatat sebesar Rp4,02 triliun, turun 4,8 persen dari periode yang sama di 2023 sebesar Rp4,2 triliun. Meski mengalami penurunan, DRMA tetap menjaga profitabilitas dengan Gross Margin sebesar 18,2 persen, EBITDA Margin 18,1 persen, dan Net Margin 10,3 persen.
Pada perdagangan Kamis, 14 November 2024 pagi, saham DRMA mengalami penurunan sebesar 10 poin atau 0,98{3004e6a2a23c8250adb56aedfee72f5f48434ae90303b3f2342c4d8b034836ab}, berada di posisi Rp1.010 per saham pada pukul 11:41 WIB. Harga saham ini dibuka di level Rp1.025, sedikit di bawah harga penutupan hari sebelumnya di level Rp1.020.
Sepanjang sesi perdagangan pagi ini, harga saham DRMA mencapai level tertinggi Rp1.025 dan level terendah Rp1.010. Volume transaksi tercatat mencapai 104.400 lot dengan frekuensi transaksi yang tinggi. Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian DRMA mencapai 2,15 juta lot, menunjukkan minat investor yang cukup besar terhadap saham ini.
Total nilai transaksi yang tercatat untuk saham DRMA hari ini mencapai sekitar Rp106 miliar. Dengan batas atas harga atau auto reject atas (ARA) di level Rp1.275 dan batas bawah atau auto reject bawah (ARB) di level Rp765, DRMA masih memiliki ruang fluktuasi yang cukup besar. (*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.