Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Bank Jago semakin Menarik Dikulik, Seperti ini Rekomendasinya

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 14 November 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Bank Jago semakin Menarik Dikulik, Seperti ini Rekomendasinya

KABARBURSA.COM - Pada perdagangan saham Rabu, 13 November 2024, PT Bank Jago Tbk (ARTO) menunjukkan pergerakan yang menarik, dengan harga penutupan di level Rp2.560, naik 100 poin atau 4,07 persen dibandingkan harga penutupan hari sebelumnya.

Pergerakan saham ARTO ini didorong oleh volume perdagangan yang tergolong besar dan tekanan beli yang signifikan, yang menandakan adanya minat kuat dari para pelaku pasar.

Secara teknikal, pada timeframe daily, ARTO berhasil ditutup di atas trend line pada angka Rp2.573,085, namun belum ada sinyal BUY yang kuat muncul hingga penutupan hari kemarin. Meski harga naik cukup signifikan, indikator-indikator teknikal masih memberikan sinyal yang bercampur, yang menunjukkan potensi adanya pergerakan ragu-ragu dan belum sepenuhnya positif.

Volume yang dihasilkan tergolong di atas rata-rata, dengan tekanan beli mencapai 77,78 persen berbanding 22,22 persen tekanan jual. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar investor masih optimis dengan prospek ARTO dan cenderung mengambil posisi beli.

Indikator MACD juga masih memberikan sinyal bearish. Ini menunjukkan bahwa tren pelemahan masih ada, meski momentum turun mulai berkurang. Di sini, investor perlu waspada dengan tren jangka pendek yang bisa saja melanjutkan koreksi jika tidak ada dorongan yang cukup kuat.

Jika melihat dari indikator stochastic, ada sinyal bullish yang dapat diartikan sebagai adanya potensi kenaikan lebih lanjut dalam waktu dekat. Namun, sinyal ini perlu dikonfirmasi dengan indikator lainnya untuk memastikan kelanjutan tren positif.

Meskipun sinyal MACD menunjukkan bearish, momentum penurunan terlihat mulai berkurang. Hal ini bisa menjadi pertanda bahwa ARTO mungkin akan bergerak sideways atau mencoba untuk menembus resistance.

Posisi Harga dan Valuasi

Secara historis, harga ARTO di level Rp2.560 saat ini dianggap undervalued. Banyak analis dan pelaku pasar melihat potensi kenaikan lebih lanjut jika faktor fundamental bank dan kinerja perusahaan terus membaik.

Meski demikian, untuk jangka pendek, ARTO masih perlu menguji level resistance di atas trend line agar tren bullish dapat terkonfirmasi.

Berdasarkan analisis di atas, ARTO masih berada dalam kondisi yang berpotensi untuk menguat, didukung oleh volume perdagangan yang positif dan sinyal bullish dari stochastic.

Namun, investor tetap perlu memperhatikan sinyal dari MACD yang masih bearish, yang menunjukkan bahwa ARTO bisa saja mengalami koreksi lebih lanjut jika tidak ada katalis positif yang mendukung kenaikan harga.

Secara keseluruhan, ARTO dapat menjadi saham yang menarik untuk dipantau dalam jangka menengah, terutama jika harga mampu menembus resistance dan indikator teknikal lainnya mulai memberikan sinyal konfirmasi bullish.

Potensi undervaluation juga menjadi daya tarik tersendiri bagi investor yang percaya pada fundamental perusahaan.

Untuk saat ini, posisi buy on weakness dapat menjadi strategi yang tepat, terutama bagi investor yang sudah memiliki keyakinan pada potensi pertumbuhan jangka panjang ARTO. Namun, jika indikator teknikal seperti MACD dan trend line memberikan sinyal bullish yang lebih kuat, peluang untuk melakukan buy on breakout bisa dipertimbangkan.

Investasi dalam saham ARTO perlu disertai dengan strategi manajemen risiko yang tepat, mengingat pergerakan jangka pendek yang masih cukup fluktuatif.

Rencana RUPSLB ARTO

PT Bank Jago Tbk atau ARTO mengumumkan jika perseroan bakal mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Menurut laporan yang dilansir dari keterbukaan informasi, penyelenggaraan RUPSLB akan berlangsung pada Selasa, 17 Desember 2024 mendatang.

“Dengan ini diberitahukan kepada para pemegang saham perseroan bahwa perseroan bermaksud menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada hari Selasa, 17 Desember 2024,” tulis manajemen ARTO dikutip, Sabtu, 9 November 2024.

Manajemen ARTO mengumumkan pemegang saham yang berhak hadir atau diwakili dan memberikan suara dalam RUPS mendatang, adalah yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham perseroan dalam rekening efek yang tercatat di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada tanggal 24 November 2024 pukul 16.00 WIB.

Manajemen turut menyampaikan, setiap usul pemegang saham akan dimasukkan ke dalam mata acara RUPSLB jika memenuhi persyaratan dalam Pasal 12 ayat 18 anggaran dasar perseroan.

“Serta memperhatikan Pasal 16 ayat 1 POJK-15 dan sudah diterima oleh direksi perseroan paling lambat tujuh hari kalender sebelum tanggal pemanggilan RUPSLB,” tulis manajemen ARTO.

Dari Bank Artos ke Bank Digital Terdepan

Bank Jago Tbk (ARTO), yang kini dikenal sebagai salah satu bank digital terdepan di Indonesia, memiliki sejarah panjang sejak pertama kali didirikan dengan nama PT Bank Artos Indonesia Tbk.

Didirikan pada tanggal 1 Mei 1992 dan mulai beroperasi secara komersial pada 12 Desember 1992, Bank Artos awalnya merupakan bank kecil yang masuk dalam kategori Bank Umum Kegiatan Usaha (BUKU) I, dengan modal minimum saat itu sebesar Rp100 miliar.

Bank Artos pertama kali melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada awal tahun 2016. Pada saat melakukan Initial Public Offering (IPO), Bank Artos menawarkan harga saham perdana sebesar Rp132 per saham, dan berhasil meraup dana segar sebesar Rp31,84 miliar dari IPO tersebut.

Namun, perjalanan awalnya di bursa saham tidaklah mulus. Setelah IPO, Bank Artos kesulitan mencetak laba, meskipun sebelum go public bank ini mampu meraih laba sekitar Rp2 miliar setiap tahunnya.

Hadirnya Bank Artos di pasar modal membuka peluang bagi bank kecil ini untuk mendapatkan investor strategis. Setelah dua tahun melantai di bursa, Bank Artos akhirnya menarik perhatian dua tokoh penting di dunia perbankan Indonesia, yakni Jerry Ng dan Patrick Walujo.

Pada tahun 2019, keduanya secara resmi mengakuisisi Bank Artos dengan membeli 51{3004e6a2a23c8250adb56aedfee72f5f48434ae90303b3f2342c4d8b034836ab} saham perusahaan.

Akuisisi ini membawa perubahan besar bagi bank tersebut. Salah satu langkah transformasional adalah mengubah nama Bank Artos menjadi Bank Jago, sebagai bagian dari strategi rebranding dan pergeseran fokus bisnis ke arah layanan perbankan digital.

Jerry Ng dan Patrick Walujo, dua bankir senior yang sebelumnya sukses membesarkan PT Bank BTPN Tbk (BTPN), menjadi titik balik bagi Bank Jago.

Kedua tokoh ini membawa visi besar untuk mengembangkan Bank Jago sebagai bank digital inovatif, mirip dengan apa yang telah mereka lakukan di BTPN dengan produk digital Jenius.

Di bawah kepemimpinan mereka, Jenius berhasil menjadi salah satu produk digital yang banyak digunakan, dengan lebih dari 2,5 juta pengguna hingga Juni 2020, mayoritasnya merupakan kaum milenial.

Sejak transformasi ini, Bank Jago terus menunjukkan perkembangan yang signifikan. Dengan fokus pada layanan perbankan digital, Bank Jago menargetkan segmen yang lebih luas, terutama generasi muda dan pelaku usaha yang membutuhkan solusi perbankan yang praktis dan inovatif.

Perubahan signifikan ini juga tercermin dalam kinerja saham Bank Jago. Pada 15 September 2023, saham ARTO diperdagangkan di harga Rp2.250 per lembar, dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp31,17 triliun.

Hal ini menunjukkan peningkatan yang sangat pesat dibandingkan masa-masa awal setelah IPO, dan merupakan bukti bahwa strategi digital yang diusung oleh Bank Jago berhasil menarik minat para investor.(*)

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.