Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Volume Produksi ITMG Naik, tapi Pendapatan Merosot 9 Persen

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 13 November 2024 | Penulis: Citra Dara Vresti Trisna | Editor: Redaksi
Volume Produksi ITMG Naik, tapi Pendapatan Merosot 9 Persen

KABARBURSA.COM - PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatatkan peningkatan volume produksi sebesar 12 persen (year on year/YoY) selama 9M24.

Capaian tersebut didukung oleh pengoperasian dua tambang baru, yakni PT Tepian Indah Sukses (TIS) dan PT Graha Panca Karsa (GPK). Kedua tambang baru tersebut menawarkan kualitas produk yang berbeda.

“GPK lebih pada nilai kalori rendah, sedangkan TIS memiliki kalori tinggi. Kami berupaya memperluas kapasitas kedua tambang ini untuk meningkatkan total produksi batu bara serta memperoleh lebih banyak nilai dengan menyediakan kualitas batu bara yang beragam,” tulis Manajemen ITMG dalam keterangan tertulis, Rabu, 13 November 2024.

ITMG juga melaporkan penurunan pendapatan sebesar USD1.657 juta pada 9M24. Jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya, penurunan yang terjadi sebesar 9 persen.

Sementara untuk volume penjualan mencapai 17,1 Mt atau meningkat 12 persen yoy meski harga jual rata-rata batu bara turun 20 persen yoy seiring dengan normalisasi harga batu bara.

ITMG juga melaporkan pendapatan keuangan sebesar USD30 juta pada 9M24 atau naik 20 persen dari USD25 juta pada 9M23 menjadi USD2,7 juta pada 9M24. Sementara untuk pendapatan lain yang berhasil dikumpulkan sebesar USD 4,8 juta.

“Perusahaan melaporkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD273 juta dan laba bersih periode berjalan sebesar USD273 juta,” tulis Managemen ITMG.

Penurunan Beban Pokok

Beban pokok pendapatan mengalami penurunan sebesar 3 persen secara tahunan, menjadi USD1.178 juta pada 9M24, dibandingkan dengan USD1.216 juta pada 9M23, akibat turunnya biaya royalti yang sejalan dengan penurunan harga jual rata-rata (ASP).

Biaya penambangan dan transportasi batubara masing-masing meningkat 7 persen dan 9 persen, dipicu oleh peningkatan volume produksi yang mencapai 15,0 juta ton pada 9M24, naik 12 persen dibandingkan dengan 13,4 juta ton pada 9M23.

Beban penjualan meningkat 43 persen secara tahunan seiring dengan peningkatan volume penjualan selama periode tersebut, sementara beban umum dan administrasi turun 26 persen dibandingkan tahun sebelumnya, seiring dengan penurunan beban administrasi di sektor pertambangan.

Pada akhir September 2024, total aset perusahaan tercatat sebesar USD2.346 juta, naik 7 persen dibandingkan dengan USD2.188 juta pada akhir tahun 2023, dengan saldo kas yang meningkat 13 persen year to date (YtD) menjadi USD964 juta, dibandingkan dengan USD851 juta pada akhir 2023.

Kas dan setara kas tetap menjadi komponen terbesar dari total aset perusahaan, berkontribusi sebesar 41 persen pada 30 September 2024.

Total liabilitas juga mengalami kenaikan, mencapai USD508 juta pada 9M24, dibandingkan dengan USD399 juta pada akhir 2023, seiring dengan bertambahnya utang usaha dan pinjaman bank jangka panjang baru. Pada akhir Juni 2024, jumlah ekuitas tercatat sebesar USD1.838 juta, meningkat 3 persen dari USD1.789 juta pada 31 Desember 2023.

Kinerja Keuangan Per Kuartal

Pada kuartal pertama 2024, ITMG mencatat laba bersih sebesar Rp978 miliar, sedikit lebih rendah dibandingkan kinerja kuartal yang sama di 2023, yaitu Rp2,737 triliun. Penurunan ini bisa disebabkan oleh fluktuasi harga komoditas serta tantangan eksternal lainnya. Namun, di kuartal kedua 2024, ITMG berhasil meningkatkan laba bersihnya menjadi Rp1,138 triliun. Hal ini mengindikasikan adanya pemulihan dalam kinerja operasional.

Jika melihat kinerja tahunan, proyeksi laba bersih annualised untuk 2024 diperkirakan mencapai Rp4,232 triliun, cukup stabil meski masih di bawah pencapaian 2023 yang mencapai Rp7,725 triliun.

Dibandingkan dengan tahun 2022, yang merupakan tahun gemilang dengan laba mencapai Rp18,712 triliun, memang terjadi penurunan signifikan. Namun, ini lebih disebabkan oleh faktor-faktor eksternal seperti volatilitas harga batu bara dan kebijakan energi global.

Valuasi dan Rasio Keuangan ITMG

ITMG memiliki sejumlah rasio keuangan yang menarik perhatian para pelaku pasar. Price to Earnings (PE) Ratio TTM perusahaan tercatat sebesar 5,66 kali, jauh di bawah median IHSG yang berada di angka 7,89.

Ini menunjukkan bahwa saham ITMG terbilang murah jika dibandingkan dengan rata-rata emiten di IHSG, yang berarti potensi undervaluation cukup besar.

Di sisi lain, Earnings Yield perusahaan mencapai 17,65 persen, angka yang cukup tinggi dan menarik bagi investor yang menginginkan keuntungan melalui dividen atau pertumbuhan pendapatan.

Dengan rasio Price to Sales (TTM) sebesar 0,86, ITMG memperlihatkan efisiensi dalam menghasilkan pendapatan dari setiap rupiah yang diinvestasikan oleh pemegang saham. Price to Book Value (P/BV) sebesar 1,02 juga menunjukkan bahwa nilai saham saat ini hampir sepadan dengan nilai buku, yang menandakan stabilitas.

Sementara untuk EV to EBITDA sebesar 2,00 dan EV to EBIT sebesar 2,31 memperlihatkan bahwa nilai perusahaan masih berada di level yang cukup rendah dibandingkan pendapatan operasionalnya, memberikan ruang bagi pertumbuhan lebih lanjut. (*)