Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Pergerakan Indosat Moncer, Bos Besar Lakukan Aksi Borong Saham

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 12 November 2024 | Penulis: Yunila Wati | Editor: Redaksi
Pergerakan Indosat Moncer, Bos Besar Lakukan Aksi Borong Saham

KABARBURSA.COM - Pergerakan saham Indosat Ooredoo Hutchison Tbk atau ISAT Selasa, 15 November 2024, sedang moncer. Ada aksi borong saham yang dilakukan oleh jajaran direksinya.

Pergerakan saham ISAT menunjukkan kenaikan sebesar 3.27 persen, dengan harga saham yang mencapai Rp2,210, sebuah peningkatan Rp70 dibandingkan dengan penutupan sebelumnya.

Volume perdagangan yang tercatat hari ini mencapai 17.9 juta saham, yang menunjukkan adanya aktivitas perdagangan yang relatif tinggi jika dibandingkan dengan rata-rata volume perdagangan harian yang tercatat sebesar 23.02 juta saham.

Kenaikan tersebut tidak terlepas dari aksi borong saham jumbo yang dilakukan para bos Indosat.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan ISAT kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), diketahui bahwa Presiden Direktur dan CEO Indosat Vikram Sinha, dilaporkan membeli saham Indosat sebanyak 2.183.000 lembar.

Aksi serupa dilakukan Director and Chief Financial Officer Indosat Nicky Lee atau Lee Chi Hung. Ia juga melakukan aksi borong saham sebanyak 620 ribu lembar saham.

Pun dengan Director and Chief Business Officer Indosat Muhammad Buldansyah. Dirinya diketahui melakukan transaksi beli sebanyak 1.320.ooo lembar saham.

ISAT Semakin Percaya Diri

Aksi borong saham besar-besaran yang dilakukan jajaran direksi Indosat ini menunjukkan rasa percaya manajemen yang semakin besar. Manajemen percaya akan performa perusahaan.

Apalagi, belum lama ini Indosat merilis laporan kinerja yang ternyata cuan besar. Emiten telekomunikasi ini berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar Rp41,8 triliun sepanjang sembilan bulan pertama di tahun ini. Pencapaian tersebut tumbuh sebesar 15 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

Tidak cukup sampai di situ, Indosat juga melaporkan pertumbuhan laba bersih sebesar 39,1 persen atau senilai Rp3,8 triliun.

"Hasil ini mencerminkan upaya kami dalam menonjulkan keunggulan operasional, alokasi modal yang strategis, dan memanfaatkan transformasi berbasis AI," kata Vikram dalam pernyataan tertulisnya, dikutip Selasa, 12 November 2024.

Selain aksi borong saham, Indosat juga baru saja melakukan stock split dengan rasio 1:4. Langkah ini dipercaya mampu menggaet banyak investor pemula dan mengajaknya untuk menjadi bagian dari kesuksesan Indosat.

"Kami ingin memastikan bahwa semakin banyak masyarakat Indonesia yang menjadi bagian dari kisah pertumbuhan kami, perjalanan pertumbuhan Indosat secara keseluruhan," ucapnya.

Sebelumnya, Chi Hung Lee, warga negara China yang juga menjabat sebagai direktur di PT Indosat Ooredoo Tbk (ISAT), memulai langkah investasi pribadinya dengan mengakuisisi 620.000 lembar saham Indosat. Ini merupakan kali pertama Chi Hung tercatat sebagai pemegang saham dalam perusahaan tersebut.

Berdasarkan keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Sekretaris Perusahaan ISAT Reski Damayanti mengatakan, transaksi pembelian saham ini selesai pada Jumat, 1 November 2024, melalui dua transaksi terpisah pada hari yang sama.

Dalam pembelian ini, tutur Reski, Chi Hung membeli saham ISAT pada kisaran harga Rp2.390 hingga Rp2.400 per lembar, sehingga total dana yang dikeluarkan mencapai Rp1,48 miliar.

“Dengan transaksi ini, Chi Hung memperoleh kepemilikan sebesar 0,0019 persen dari total saham perusahaan,” ungkapnya Jumat, 8 November 2024.

Berikut rincian transaksi Chi Hung pada tanggal tersebut:

  • Transaksi pertama melibatkan pembelian 97.100 lembar saham dengan harga Rp2.390 per saham, sehingga total dana yang dikeluarkan sebesar Rp232,06 juta.
  • Transaksi kedua mencakup pembelian 522.900 lembar saham dengan harga Rp2.400 per lembar, setara dengan nilai investasi Rp1,25 miliar.

Menurut Reski, transaksi ini dilakukan dengan tujuan investasi, di mana Chi Hung memiliki status kepemilikan saham secara langsung.

Laba Bersih Indosat Naik

ISAT mencatatkan laba bersih yang naik signifikan di sembilan bulan pertama 2024.

Laba bersih perusahaan ini mencapai Rp3,87 triliun, melambung 39,20 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2023, yang berada di angka Rp2,78 triliun. Pencapaian ini merupakan hasil dari berbagai strategi pengelolaan bisnis dan efisiensi biaya yang berhasil dilakukan oleh entitas merger antara Indosat Ooredoo dan Hutchison Tri.

Berdasarkan laporan keuangan ISAT yang dirilis hingga 30 September 2024, perusahaan ini berhasil membukukan pendapatan sebesar Rp41,811 triliun, meningkat signifikan sebesar 11,61 persen secara tahunan (year-on-year/YoY). Peningkatan ini menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam mempertahankan dan meningkatkan pangsa pasar di industri telekomunikasi yang sangat kompetitif di Indonesia.

Walaupun pendapatan meningkat, ISAT juga mencatatkan kenaikan pada beban operasionalnya. Beban perusahaan pada Kuartal III 2024 naik 10,00 persen YoY menjadi Rp33,43 triliun. Namun, perusahaan masih mampu meningkatkan laba sebelum pajak penghasilan menjadi Rp5,29 triliun, melonjak 46,94 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Kenaikan laba ini mencerminkan efisiensi yang lebih baik dan pengelolaan biaya yang tepat meskipun terjadi peningkatan beban.

Selanjutnya, setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan sebesar Rp1,13 triliun, ISAT membukukan laba periode berjalan sebesar Rp4,15 triliun, atau naik 39,26 persen YoY. Dari jumlah tersebut, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp3,87 triliun, juga mengalami peningkatan 39,20 persen YoY.

Pada sisi neraca, total ekuitas ISAT per 30 September 2024 tercatat meningkat 5,40{3004e6a2a23c8250adb56aedfee72f5f48434ae90303b3f2342c4d8b034836ab} menjadi Rp35,52 triliun, naik dari Rp33,70 triliun pada akhir Desember 2023. Sebaliknya, liabilitas perusahaan menurun sebesar 5,30 persen menjadi Rp76,71 triliun pada Kuartal III 2024.

Penurunan ini menunjukkan pengelolaan utang yang baik oleh manajemen. Sementara itu, total aset ISAT sedikit menyusut sebesar 2,16 persen, dari Rp114,71 triliun pada akhir 2023 menjadi Rp112,24 triliun pada September 2024.(*)

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan  Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.