Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Astra Catat Kenaikan 8,7 Persen Penjualan Mobil di Oktober 2024: LCGC Dominasi!

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 12 November 2024 | Penulis: Pramirvan Datu | Editor: Redaksi
Astra Catat Kenaikan 8,7 Persen Penjualan Mobil di Oktober 2024: LCGC Dominasi!

KABARBURSA.COM - PT Astra International Tbk (ASII) mengumumkan bahwa penjualan mobilnya pada Oktober 2024 mencapai 43.596 unit. Angka itu mencatatkan kenaikan sebesar 8,7 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Dengan hasil ini, pangsa pasar Astra naik menjadi 56 persen. Di sisi lain, penjualan mobil nasional pada bulan yang sama tercatat mencapai 77.191 unit, tumbuh 6,2 persen dibandingkan dengan September 2024.

Rinciannya, penjualan kendaraan Toyota dan Lexus tercatat naik menjadi 27.211 unit, dari 25.591 unit pada bulan sebelumnya. Sementara itu, penjualan Daihatsu juga meningkat signifikan, dari 12.676 unit menjadi 14.096 unit. Penjualan Isuzu tercatat naik dari 1.670 unit menjadi 2.106 unit, dan UD Trucks mengalami kenaikan kecil, dari 159 unit menjadi 183 unit. Seperti dalam keterangan di Jakarta, Selasa 12 November 2024.

Dari total penjualan mobil Astra, segmen low-cost green car (LCGC) mencatatkan kontribusi 25,3 persen dengan 11.024 unit terjual. Namun, jika dilihat dari perbandingan tahun ke tahun (yoy), penjualan mobil Astra pada Oktober 2024 tercatat turun 2 persen yoy, dibandingkan dengan 44.460 unit yang terjual pada bulan yang sama tahun sebelumnya.

Astra menyambut positif tren peningkatan penjualan mobil pada Oktober 2024. "Kami optimis momentum ini akan terus berlanjut hingga akhir tahun. Astra berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan mobilitas masyarakat Indonesia sekaligus mendukung perkembangan industri otomotif nasional," ujar Boy Kelana Soebroto, Head of Corporate Communications Astra.

Segmen Low Cost Green Car

Penjualan PT Astra International Tbk (ASII) pada bulan Juni 2024 merosot 5,22 persen atau sebanyak 43.908 unit dibandingkan periode yang sama pada tahun 2023.

Kondisi terparah terjadi di segmen low cost green car (LCGC). Penurunan di segmen ini mencapai 19,8 persen atau sebanyak 11.391 unit pada Juni 2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Seperti sebelum, penjualan ASII ditopang oleh merek Toyota dan Lexus. Pada bulan Juni 2024, penjualan Toyota dan Lexus sebesar 25.652 unit. Penyumbang terbesar kedua adalah Daihatsu dengan capaian penjualan sebanyak 14.967 unit dan Isuzu menyumbang 3.073 unit. Di segmen komersial, UD Truck, mencatatkan penjualan sebesar 216 unit.

Sementara merek asal Prancis, Peugeot, yang telah dilepas oleh ASII karena tidak berkontribusi dalam penjualan tidak menyumbang penjualan sama pada Juni 2024. Pada bulan Mei 2024, Peugeot juga tidak berkontribusi. Sedangkan penjualan kumulatif sejak Januari-Juni 2024, Peugeot hanya menjual 27 unit.

Kontribusi Toyota dan Lexus pada bulan Juni 2024 sebesar 41,57 persen dari keseluruhan penjualan mobil ASII. Penjualan Toyota dan Lexus pada bulan Juni 2024 adalah yang tertinggi jika dibandingkan dengan lima bulan sebelumnya. Penjualan terendah Toyota dan Lexus terjadi pada bulan Maret 2024.

Penurunan penjualan terparah dialami oleh Daihatsu. Penjualan Daihatsu merosot 17,36 persen jika dibanding tahun lalu. Penjualan merek Isuzu meningkat 3,09 persen dan UD Trucks meningkat 30,55 persen. Sedangkan penjualan non Astra, yakni Mitsubishi, Honda, Suzuki, Hyundai, Wuling, Nissan dan lainnya sebanyak 29.028 unit.

Penjualan Mobil Nasional

Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan mobil nasional meningkat 2,3 persen atau sebanyak 72.936 unit jika dibandingkan bulan sebelumnya.

Namun, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 82.656 unit, penjualan mobil nasional pada bulan Juni 2024 ambruk 11,7 persen. Penurunan penjualan terparah terjadi pada mobil jenis LCGC dan non LCGC.

Berdasarkan data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara nasional pada semester pertama 2024 sebanyak 408.012 unit atau turun sebesar 19,43 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2023 mencapai 506 unit. Jumlah penurunan pada semester pertama 2024 adalah 98.415 unit.

Sebelumnya, Gaikindo menyebut, penurunan penjualan ini terjadi karena pelemahan rupiah terhadap dolar yang mengakibatkan peningkatan harga bahan baku. Kenaikan tersebut diikuti dengan kenaikan harga mobil di pasaran. Kondisi ini membuat daya beli masyarakat menurun secara signifikan.

Selain itu, penurunan penjualan terjadi karena pihak leasing selaku perusahaan pembiayaan sedang memperketat penjualan. Penurunan juga terjadi karena pada kuartal pertama 2024 masuk ke dalam tahun politik di mana diselenggarakan Pilpres 2024 yang membuat masyarakat menahan pembelian kendaraan.(*)