KABARBURSA.COM - PT Lippo Cikarang Tbk dengan kode saham LPCK bersiap untuk menambah modal dengan menggelar right issue. Rencananya, pada right issue tersebut LPCK akan menjual 3 miliar lembar saham.
Namun, sebelumnya LPCK akan meminta restu para investor lewat Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar minggu depan, 19 November 2024.
Dalam keterbukaan informasi, Selasa, 12 November 2024, saham anyar tersebut nantinya bernominal Rp500 per lembarnya. Kira-kira, dana yang akan terkumpul dari penjualan lembar saham baru tersebut sebanyak Rp1,5 triliun.
Rencananya, dana hasil rigt issue setelah dikurangi biaya-biaya, akan digunakan untuk modal kerja dan/atau penyertaan modal kepada entitas anak, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dana penyertaan itu akan digunakan untuk modal kerja dalam mendukung kegiatan usaha. Sebagian atau bahkan seluruh dana digunakan untuk suatu transaksi yang merupakan transaksi material, transaksi afiliasi dan/atau transaksi mengandung benturan kepentingan sebagaimana dimaksud dalam peraturan berlaku bidang pasar modal. Dalam hal ini, perseroan akan mematuhi ketentuan peraturan Otoritas jasa Keuangan (OJK).
Mereka yakin, rencana right issue akan memberi pengaruh positif terhadap kondisi keuangan konsolidasi perseroan. Juga bermanfaat dan memberikan nilai tambah tidak hanya kepada perseroan tetapi juga pemegang saham dan para pemangku kepentingan lainnya. Plus, untuk pengembangan bisnis guna mendukung pertumbuhan pendapatan, profitabilitas, prospek usaha, dan entitas anak ke depan.
Dampak lainnya adalah bagi kondisi keuangan perseroan, yaitu peningkatan aset dan ekuitas akan memperkuat struktur permodalan dalam menjalankan kegiatan usaha dan mendukung pertumbuhan jangka panjang perseroan.
Di sini, pemegang saham tidak mengeksekusi right issue dan tidak mengambil porsi atas saham baru dapat terdilusi maksimum 52,82 persen.
Pergerakan Saham dan Analisis Fundamental
Saham LPCK menunjukkan performa yang cukup menarik dalam beberapa hari terakhir. Mengutip data Stockbit, hari ini saham LPCK bergerak stabil dan mengalami kenaikan kecil sekitar +2.67 persen. LPCK mencatatkan harga penutupan terbaru di angka Rp770, setelah dibuka pada level Rp775 dan mencapai titik tertinggi yang sama pada Rp775.
Dengan fluktuasi yang tidak terlalu besar, pergerakan saham LPCK terlihat cukup terkendali, yang mungkin menunjukkan kepercayaan investor terhadap kinerja perusahaan yang solid.
Volume perdagangan saham LPCK pada hari ini tercatat cukup tinggi dengan 2.000 lot (2 K). Ini menunjukkan adanya minat beli dan jual yang cukup aktif. Meski demikian, pergerakannya terbilang tidak terlalu volatil, yang bisa menjadi indikasi bahwa mayoritas investor memilih untuk tetap mempertahankan posisi mereka atau bahkan melakukan transaksi berdasarkan analisis jangka panjang.
Salah satu faktor pendukung pergerakan positif saham LPCK adalah potensi penguatan sektor yang relevan dengan perusahaan. Mungkin ada juga faktor eksternal, seperti pemulihan ekonomi global atau stabilitas pasar saham Indonesia, yang dapat memperkuat sentimen positif terhadap saham ini.
Namun, meskipun ada potensi keuntungan, selalu ada risiko yang perlu diperhatikan oleh investor. Misalnya, ketidakpastian ekonomi global, fluktuasi pasar, atau perubahan kebijakan pemerintah yang dapat memengaruhi kinerja sektor bisnis perusahaan.
Sementara itu, menurut Warren Buffet salah satu elemen penting untuk melihat fundamental suatu perusahaan adalah dengan melihat Earnings Per Share (EPS), yang merupakan indikator kunci dalam menilai profitabilitas dan potensi pertumbuhan sebuah perusahaan.
Earnings Per Share (EPS) adalah ukuran yang digunakan untuk mengetahui seberapa banyak laba bersih yang dihasilkan per lembar saham yang beredar.
Pada laporan terakhir (TTM atau trailing twelve months), LPCK mencatatkan EPS sebesar 59.59 yang menunjukkan bahwa perusahaan menghasilkan laba sebesar itu untuk setiap saham yang dimiliki oleh pemegang saham.
EPS yang positif dan cukup stabil merupakan indikator penting dalam filosofi investasi Buffett, yang mengutamakan perusahaan yang dapat menghasilkan laba yang berkelanjutan.
Namun, jika dilihat secara annualised, EPS turun menjadi 53.09, yang menunjukkan sedikit penurunan jika dibandingkan dengan EPS TTM. Penurunan EPS ini harus diperhatikan lebih lanjut untuk memahami penyebabnya, apakah terkait dengan faktor sementara atau masalah struktural dalam bisnis perusahaan.
Tidak hanya EPS, Warren Buffett juga menekankan pada pentingnya membeli saham dengan harga yang wajar, yakni harga yang lebih rendah dari nilai intrinsiknya.
P/E ratio LPCK cukup wajar pada angka 12.92 (TTM), yang lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata pasar Indonesia, yang saat ini berada di sekitar 7.52. P/E ratio yang rendah ini menunjukkan bahwa saham LPCK mungkin diperdagangkan dengan harga yang relatif murah dibandingkan dengan laba yang dihasilkan.
Selain itu, Price to Book Value (P/B) sebesar 0.30 menunjukkan bahwa saham ini diperdagangkan di bawah nilai buku perusahaannya, yang merupakan indikasi bahwa saham LPCK mungkin undervalued (terlalu murah) di pasar, sebuah ciri khas dari perusahaan yang dicari oleh Buffett.
Rasio pertumbuhan dan keuangan LPCK bisa dilihat dari PEG Ratio yang negatif ini, yaitu -0.19. Ini sebenarnya merupakan sinyal peringatan.
PEG (Price/Earnings to Growth) ratio yang negatif menunjukkan bahwa meskipun saham LPCK tampak murah berdasarkan P/E ratio, perusahaan mungkin menghadapi penurunan laba atau pertumbuhan yang negatif dalam beberapa tahun ke depan. Hal ini perlu dicermati dengan lebih hati-hati, terutama jika ada tanda-tanda penurunan dalam pendapatan atau laba perusahaan di masa mendatang.
Namun, perusahaan ini cukup baik dalam mengelola kas dan utang. Rasio Debt to Equity (D/E) yang sangat rendah, yaitu 0.12, menunjukkan bahwa LPCK tidak bergantung pada utang untuk membiayai operasinya, yang merupakan hal positif menurut Buffett. Perusahaan dengan beban utang rendah lebih aman dari risiko kebangkrutan atau kesulitan likuiditas.
Lantas, bagaimana dengan cash flow dan profitabilitas LPCK?
Dalam hal ini, perseroan mencatatkan Free Cash Flow (TTM) sebesar 194 B, yang menunjukkan bahwa perusahaan memiliki kemampuan untuk menghasilkan kas yang cukup untuk menjalankan bisnis dan memberikan imbal hasil bagi pemegang saham.
Walaupun ada penurunan dalam net profit margin, yang dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal atau biaya yang meningkat, gross margin yang stabil menunjukkan bahwa perusahaan masih mampu mempertahankan laba kotor yang cukup baik.Buffett sangat menghindari perusahaan yang memiliki risiko keuangan tinggi.
LPCK memiliki Current ratio yang lebih dari 1 menunjukkan bahwa LPCK memiliki cukup aset lancar untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya, meskipun quick ratio yang rendah (0.21) bisa menjadi sinyal adanya ketergantungan pada persediaan untuk memenuhi kewajiban.
Namun, secara keseluruhan, solvabilitas yang baik dan debt-to-equity rendah memberikan rasa aman bagi investor, terutama dalam situasi ekonomi yang tidak menentu.
Apakah LPCK Layak Dibeli?
Berdasarkan analisis fundamental menggunakan pendekatan Warren Buffett, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan:
- Kelebihan: LPCK menawarkan valuasi yang menarik dengan P/E ratio yang rendah (12.92) dan P/B ratio yang sangat rendah (0.30), serta debt-to-equity yang sangat rendah. Dengan free cash flow yang positif dan margins profitabilitas yang masih solid, LPCK bisa menjadi pilihan menarik untuk investor yang mencari perusahaan dengan potensi pertumbuhan jangka panjang yang stabil.
- Kekurangan: Penurunan EPS dan PEG ratio negatif mengindikasikan bahwa perusahaan mungkin menghadapi tantangan dalam hal pertumbuhan laba di masa depan. Selain itu, penurunan dalam net profit margin dan sedikit ketergantungan pada persediaan untuk memenuhi kewajiban menunjukkan adanya risiko yang perlu diwaspadai.
Secara keseluruhan, LPCK memiliki potensi untuk menjadi pilihan investasi yang menarik jika Anda seorang investor jangka panjang yang lebih tertarik pada perusahaan dengan valuasi murah dan risiko yang terkendali. Namun, disarankan untuk memantau perkembangan lebih lanjut mengenai kinerja laba dan strategi pertumbuhannya sebelum membuat keputusan final.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.
Disclaimer
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi,
atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham
sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak
bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat
penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab
investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan
cermat sebelum mengambil keputusan investasi.