KABARBURSA.COM - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan suspensi perdagangan saham SHID milik emiten PT Hotel Sahid Jaya International Tbk. mulai sesi perdagangan Jumat (12/1/2024) karena terjadi lonjakan harga saham perseroan.
Saham SHID kemarin berada pada level Rp2.380 dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp2,66 triliun. Dalam satu minggu terakhir, saham SHID mengalami lonjakan sebesar 142,86{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20}. Bahkan, sejak awal tahun 2024, saham SHID melonjak mencapai 266,15{83d9da1e9ecde61c764441f7e22858ba4cdb50929b12145c6a911727919b2f20}.
BEI, melalui pengumuman tertulis, menyatakan bahwa penghentian sementara perdagangan saham SHID dilakukan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai sebagai bentuk "cooling down" guna melindungi investor dari kenaikan harga yang signifikan.
Penghentian perdagangan ini bertujuan memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar untuk merenung dan mempertimbangkan dengan matang setiap keputusan investasi terkait saham SHID. BEI juga mendorong para pihak yang berkepentingan untuk selalu memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan.
Menurut laman resmi Sahid Hotels and Resorts, Grup Sahid mengelola 27 properti di 21 kota di Indonesia, dengan total 3.843 kamar. Grup ini juga telah merambah pasar global dengan mendirikan hotel di Bukhara, Uzbekistan. Dalam menghadapi pemulihan pascapandemi Covid-19, okupansi hotel dan resort perseroan mengalami peningkatan.
Tak hanya di sektor perhotelan, Grup Sahid juga memperluas portofolio bisnisnya dengan merambah ke sektor makanan dan minuman (F&B), seperti Le Manah Cafe Bogor, Bengawan Solo Restaurant Jakarta, dan sejumlah usaha lainnya.