Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

BEER Luncurkan Produk Baru saat Laporan Keuangan Tunjukkan Kerugian

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 09 November 2024 | Penulis: Syahrianto | Editor: Redaksi
BEER Luncurkan Produk Baru saat Laporan Keuangan Tunjukkan Kerugian

KABARBURSA.COM - PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk (BEER), produsen minuman beralkohol, baru saja meluncurkan varian terbaru dari lini produk anggur mereka, yaitu Anggur Pink. Peluncuran produk ini merupakan bagian dari strategi perseroan untuk memanfaatkan potensi pasar minuman beralkohol berbasis anggur yang sangat besar di Indonesia.

Audy Charles Lieke, Direktur Utama BEER, mengungkapkan bahwa Anggur Pink adalah varian ketiga dalam kategori produk Anggur, setelah sebelumnya perseroan meluncurkan Anggur Hijau pada 8 Oktober dan Anggur Merah pada 23 Oktober 2024.

"Produk Anggur Pink ini melanjutkan langkah BEER dalam menghadirkan inovasi di kategori produk Anggur, yang memiliki ceruk pasar yang sangat besar," kata Audy dalam keterbukaan informasi, dikutip Sabtu, 9 November 2024.

Minuman anggur, yang termasuk dalam kategori minuman beralkohol golongan B, dikenal memiliki pangsa pasar yang sangat luas di Indonesia.

Menurut informasi yang diterima perusahaan, pasar minuman beralkohol berbasis anggur diperkirakan sekitar 40 kali lebih besar dibandingkan dengan pasar Soju, produk utama BEER saat ini.

Keberhasilan BEER dalam meluncurkan varian-varian anggur terbaru ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi pertumbuhan pendapatan perseroan ke depannya.

Anggur Pink (merah muda) hadir dengan merek dagang ANI (Anggur Nikmat Istimewa), dengan kadar alkohol 19,9{3004e6a2a23c8250adb56aedfee72f5f48434ae90303b3f2342c4d8b034836ab}. Produk ini telah terdaftar di BPOM dengan nomor RI MD 211882001200051 dan diproduksi untuk memenuhi selera konsumen yang menginginkan variasi baru dalam kategori minuman beralkohol.

Audy juga menambahkan bahwa dengan meluncurkan berbagai varian produk anggur, BEER tidak hanya memperkaya pilihan konsumen tetapi juga meningkatkan daya saing perseroan di pasar minuman beralkohol Indonesia.

Potensi Pasar yang Besar

Pasar minuman beralkohol di Indonesia memang tengah berkembang pesat, dan produk berbasis anggur menjadi salah satu kategori yang memiliki pertumbuhan yang signifikan. Hal ini membuka peluang besar bagi BEER untuk memperluas pangsa pasar dan meningkatkan pendapatan.

Keberhasilan dalam meluncurkan produk baru ini menjadi langkah strategis bagi perusahaan untuk terus meningkatkan keberadaannya di pasar domestik.

Dengan peluncuran Anggur Pink, BEER optimistis bahwa produk baru ini akan turut mempercepat peningkatan kinerja pendapatan mereka. Diharapkan, dengan penetrasi pasar yang lebih luas dan diversifikasi produk, BEER dapat memanfaatkan peluang besar di pasar minuman beralkohol, yang semakin berkembang di Indonesia.

Demikian informasi terkait peluncuran produk terbaru dari PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk. Perseroan berharap langkah ini dapat mendongkrak kinerja keuangan dan memperkokoh posisi BEER sebagai salah satu pemain utama di industri minuman beralkohol tanah air.

Kinerja Keuangan BEER hingga September 2024

Namun, meskipun meluncurkan produk baru, kinerja keuangan BEER hingga September 2024 tercatat mengalami penurunan yang signifikan.

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan yang terkenal dengan produk Cap Tikus ini mengalami kerugian sebesar Rp2,8 miliar. Kondisi ini berbanding terbalik dengan kinerja perusahaan pada periode yang sama di tahun sebelumnya yang masih mencatatkan laba sebesar Rp9,96 miliar.

Penurunan kinerja keuangan ini tercermin pada laba per saham dasar BEER yang terjerumus ke posisi negatif, yaitu Rp0,70 per saham, padahal pada tahun sebelumnya tercatat Rp2,49 per saham.

Menurut laporan, pendapatan perusahaan hanya mencapai Rp37,83 miliar hingga September 2024, sebuah penurunan drastis sebesar 62,49{3004e6a2a23c8250adb56aedfee72f5f48434ae90303b3f2342c4d8b034836ab} dibandingkan dengan capaian di tahun sebelumnya yang mencapai Rp61,47 miliar.

Pendapatan yang menurun drastis tersebut, bersama dengan beban yang terus meningkat, seperti pembiayaan pita cukai sebesar Rp16,85 miliar, membuat laba bruto perusahaan hanya tercatat Rp9,5 miliar.

Selain itu, beban operasional yang cukup besar, seperti beban penjualan sebesar Rp693 juta, beban umum dan administrasi Rp11,39 miliar, serta beban keuangan Rp818 juta, terus memangkas laba bersih perusahaan.

Saham BEER Masih Stagnan

Pada perdagangan Jumat, 8 November 2024, saham BEER tercatat stabil di level harga Rp182, tanpa mengalami perubahan (0,00 persen) dibandingkan dengan harga penutupan sebelumnya. Data dari BEI menunjukkan bahwa BEER diperdagangkan dengan volume sebanyak 33.100 lot, sementara rata-rata volume harian tercatat sebesar 256.110 lot.

Harga saham BEER hari ini dibuka pada level Rp182 dan diperdagangkan di kisaran harga terendah Rp176 hingga tertinggi Rp182. Meskipun tidak terjadi fluktuasi signifikan pada harga saham BEER, namun volume transaksi tetap menunjukkan adanya aktivitas pasar dengan frekuensi perdagangan mencapai 26 kali.

Saat ini, saham BEER memiliki nilai transaksi total sebesar Rp5,9 miliar, dengan posisi bid dan offer yang cukup seimbang di level harga yang sama. Data ini mencerminkan bahwa meskipun saham BEER tidak mengalami perubahan harga yang besar hari ini, masih ada minat pasar yang cukup aktif, terutama pada kisaran harga tersebut. (*)