Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

CUAN Tandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham PT Borneo Berkat

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 07 November 2024 | Penulis: Citra Dara Vresti Trisna | Editor: Redaksi
CUAN Tandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham PT Borneo Berkat

KABARBURSA.COM - PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) dan anak usahanya, PT Kreasi Jasa Persada (KJP), menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli (PPJB) saham PT Borneo Berkat Kutai (BBK) milik PT Berkat Bumi Barito (BBB) dan Herry Hermawanto.

Corporate Secretary PT Petrindo Jaya Kreasi Robertus Maylando Siahaya mengatakan, CUAN dan KJP merampungkan PPJB terkait dengan penjualan 25.000.000 lembar saham atau 100 persen saham BBK.

Pembelian saham itu tercantum di dalam akta jual beli saham Nomor 10, Nomor 11 dan Nomor 12 yang dibuat oleh Notaris Devi Yanti di Jakarta. KJP, dan CUAN juga melakukan PPJB lunas terkait dengan penjualan 2.400 lembar saham atau 20 persen saham di PT Intan Bumi Persada (IBP) yang merupakan milik PT Herlindo Prima Jaya (HPJ).

Disebutkan, penandatanganan akta jual beli untuk saham berdasarkan PPJB Lunas ini bakal dilaksanakan setelah seluruh persyaratan yang diatur di dalam PPJB Lunas.

Sebagai informasi, IBP adalah perusahaan yang memiliki Izin Usaha Pertambangan Batu bara (IUP) dengan lokasi operasi di Kalimantan Tengah.

Saat ini, 80 persen saham IBP dimiliki oleh BBK. Dengan rampungnya transaksi ini, Perseroan akan menguasai 100 persen saham BBK secara langsung, serta memiliki kepemilikan tidak langsung di IBP.

Transaksi tersebut mendukung rencana pengembangan bisnis Perseroan, yang bertujuan untuk memperluas aset dan usaha, serta meningkatkan kapasitas produksi batu bara melalui perusahaan-perusahaan anak. Langkah ini diharapkan dapat memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan di masa mendatang.

Kinerja Saham CUAN

PT CUAN Tbk menunjukkan performa keuangan yang bervariasi dalam beberapa kuartal terakhir. Pada triwulan pertama 2024, CUAN mencatatkan laba bersih sebesar Rp479 miliar, meningkat signifikan dibandingkan dengan periode yang sama di 2023 sebesar Rp96 miliar.

Namun, pada triwulan kedua, laba bersihnya turun drastis menjadi hanya Rp6 miliar, dan bahkan mengalami kerugian Rp24 miliar pada triwulan ketiga. Meski demikian, secara tahunan atau annualised, CUAN diproyeksikan meraih laba bersih sekitar Rp615 miliar di 2024, naik dibandingkan capaian 2023 sebesar Rp238 miliar.

Dari sisi pendapatan, CUAN membukukan total pendapatan tahun berjalan (TTM) hingga triwulan ketiga 2024 sebesar Rp524 miliar, sedikit lebih tinggi dibandingkan pendapatan tahunan 2023 yang mencapai Rp571 miliar. Kuartal ketiga menunjukkan penurunan dengan angka pendapatan yang lebih rendah yaitu Rp105 miliar, dibandingkan kuartal kedua sebesar Rp67 miliar dan kuartal pertama sebesar Rp81 miliar.

Dengan kapitalisasi pasar yang tercatat sebesar Rp73,6 triliun dan Enterprise Value mencapai Rp82,7 triliun, CUAN memiliki posisi valuasi yang cukup stabil meskipun menghadapi beberapa tantangan kinerja. Rasio saham beredar saat ini berada di angka 11,24 miliar lembar.

CUAN memiliki valuasi saham yang tinggi dengan beberapa rasio keuangan yang menarik untuk dicermati. Price to Earnings (P/E) ratio tahunan CUAN saat ini berada di angka 119,8 kali dan meningkat hingga 140,5 kali berdasarkan TTM (Trailing Twelve Months).

Nilai ini jauh di atas median P/E IHSG yang hanya sekitar 7,61 kali, menunjukkan bahwa saham CUAN diperdagangkan dengan valuasi premium dibandingkan pasar secara umum.

Earnings Yield CUAN tercatat sebesar 0,71 persen, menunjukkan hasil yang relatif rendah untuk investor dibandingkan dengan peluang yang tersedia di pasar secara keseluruhan.

Price to Sales (P/S) ratio TTM CUAN sebesar 8,56 kali juga mencerminkan bahwa saham perusahaan ini diperdagangkan pada harga yang lebih tinggi dibandingkan pendapatannya, yang umumnya menjadi sinyal bahwa pasar memiliki ekspektasi tinggi terhadap potensi pertumbuhan perusahaan di masa depan.

Price to Book Value CUAN saat ini mencapai 32,56 kali, jauh melampaui rata-rata perusahaan yang terdaftar di bursa, yang biasanya berada pada kisaran lebih rendah. Hal ini menandakan saham CUAN dihargai sangat tinggi dibandingkan nilai bukunya, kemungkinan didorong oleh ekspektasi pasar yang optimis terhadap prospek jangka panjangnya.

Sementara itu, Price to Cashflow TTM yang tinggi, yaitu 6.044,13 kali, dan Price to Free Cashflow yang negatif (-186,41 kali), menunjukkan tantangan dalam menghasilkan arus kas operasional yang memadai. EV to EBIT sebesar 65,82 kali dan EV to EBITDA sebesar 54,84 kali mengindikasikan bahwa CUAN memiliki valuasi yang mahal dari perspektif laba sebelum bunga dan pajak, serta laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi.

Di sisi lain, PEG ratio TTM berada pada angka -2,18, mengindikasikan bahwa valuasi sahamnya relatif mahal jika dibandingkan dengan pertumbuhan pendapatan historisnya.

Tingginya valuasi dan rendahnya yield menunjukkan bahwa saham CUAN mungkin lebih cocok untuk investor yang berorientasi pada pertumbuhan dan memiliki toleransi tinggi terhadap risiko. (*)