Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Bursa Asia Ikuti Euforia Wall Street

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 06 November 2024 | Penulis: Moh. Alpin Pulungan | Editor: Redaksi
Bursa Asia Ikuti Euforia Wall Street

KABARBURSA.COM - Bursa Asia dan Pasifik mengawali hari Rabu, 6 November 2024 dengan optimisme. Pasar di dua benua ini mengikuti reli Wall Street semalam jelang pengumuman hasil pemilihan presiden Amerika Serikat.

Dikansir dari Consumer News and Business Channel International, indeks Nikkei 225 di Jepang dibuka naik 0,7 persen, sementara Topix bertambah 0,4 persen. Investor menantikan risalah rapat kebijakan Bank Jepang yang akan dirilis hari ini, berharap mendapat gambaran sikap bank sentral terkait arah kebijakan moneter.

Di Korea Selatan, Kospi mencatat kenaikan awal 0,2 persen, diikuti Kosdaq yang naik 0,7 persen. Sementara itu, kontrak berjangka Hang Seng Hong Kong berada di posisi 20.962, sedikit lebih rendah dari penutupan HSI terakhir di level 21.006,97.

Di Tiongkok, pertemuan Kongres Rakyat Nasional (NPC) memasuki hari kedua. Investor pun memantau potensi stimulus baru yang bisa menopang ekonomi negara itu.

Dari Australia, indeks S&P/ASX 200 juga naik 0,7 persen pada awal perdagangan.

Di AS, indeks utama Wall Street mencatat kenaikan solid pada perdagangan terakhir, antara lain S&P 500 naik 1,23 persen ke level 5.782,76, Nasdaq Composite naik 1,43 persen ke 18.439,17, dan Dow Jones Industrial Average naik 1,02 persen atau 427,28 poin, berakhir di 42.221,88.

Persaingan ketat antara Donald Trump dan Kamala Harris, serta hasil pemilu kongres yang mungkin menentukan kebijakan fiskal mendatang, tetap menjadi fokus para pelaku pasar global.

Panik Ketidakpastian Politik AS

Menurut Kepala Strategi Pasar Carson Group, Ryan Detrick, “Banyak tindakan lindung nilai dilakukan mengantisipasi ketidakpastian politik, namun ada optimisme bahwa kondisi bisa lebih tenang setelah Hari Pilpres AS.”

Detrick menambahkan, siapa pun pemenangnya, akan mewarisi ekonomi yang stabil.

Sektor perbankan turut menguat, dengan ETF SPDR S&P Bank (KBE) naik 1 persen berkat prospek deregulasi jika Partai Republik unggul. Saham Nvidia dan Tesla juga mencatat kenaikan masing-masing 3 persen dan 4 persen, diperkirakan tetap kuat terlepas dari hasil Pilpres AS.

Selain pilpres, investor menantikan keputusan suku bunga dari The Fed pada Kamis, yang diproyeksikan menurunkan suku bunga sebesar 0,25 persen setelah pemangkasan sebelumnya pada September.

Melemah Jelang Pilpres AS

Meski Wall Street sempat mencatat kenaikan pada Selasa, 5 November 2024, optimisme pasar tak bertahan lama. Sehari sebelumnya, pada Senin, 4 November 2024, tiga indeks utama justru kompak melemah di tengah ketidakpastian menjelang pemilihan presiden AS.

Seperti dilansir dari Reuters, Dow Jones Industrial Average turun 257,59 poin, atau 0,61 persen, ke 41.794,60, S&P 500 turun 16,11 poin, atau 0,28 persen, ke 5.712,69, dan Nasdaq Composite turun 59,93 poin, atau 0,33 persen, ke 18.179,98. Dow Jones sempat merosot lebih dari 400 poin sepanjang perdagangan, sedangkan S&P 500 dan Nasdaq alami fluktuasi.

Jumlah saham yang naik melebihi yang turun dengan rasio 1,37 berbanding 1 di NYSE dan rasio 1,01 berbanding 1 di Nasdaq. S&P 500 mencatat 10 titik tertinggi baru dalam 52 minggu dan empat titik terendah baru, sementara Nasdaq Composite mencatat 66 titik tertinggi baru dan 128 titik terendah baru.

Adapun volume di bursa AS mencapai 11,31 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 11,71 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Pemilihan yang berlangsung pada tanggal 5 November 2024 waktu setempat, semakin dinantikan warga AS. Sementara itu kandidat presiden Donald Trump dan Kamala Harris sama-sama berusaha untuk mendapatkan keunggulan di hari terakhir penuh dalam pemilihan yang menurut jajak pendapat sangat ketat. Dibutuhkan waktu beberapa hari untuk menentukan pemenangnya.

Beberapa perdagangan yang dikenal sebagai “Trump trades” terlepas setelah jajak pendapat terbaru menunjukkan Harris, wakil presiden dari Partai Demokrat, unggul di Iowa, yang memicu penurunan nilai dolar AS, imbal hasil Treasury, dan bitcoin. Trump Media & Technology Group ditutup naik 12,37 persen, setelah sebelumnya turun hampir 6 persen.

Seiring dengan jajak pendapat Iowa, peluang kemenangan Harris melawan mantan presiden dari Partai Republik tersebut meningkat di beberapa situs taruhan, yang banyak diikuti oleh pelaku pasar sebagai indikator pemilu.

“Karena kita harus menunggu hingga Kamis atau lebih untuk mengetahui siapa pemenangnya, sayangnya ini akan menjadi minggu yang cukup bergejolak,” kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research di New York seperti dikutip Reuters.

“Laporan laba berjalan baik, The Fed masih kemungkinan akan menurunkan suku bunga, satu-satunya ketidakpastian yang nyata adalah pemilu, dan semoga itu segera selesai sehingga investor dapat kembali berinvestasi,” sambung Stovall.

Ekonom dan kepala strategi pasar di New York Life Investments Lauren Goodwin menilai para investor kesulitan membaca arah pasar karena sulitnya memprediksi hasil pemilu kali ini. Pemilu AS bukan hanya menentukan presiden dan wakil presiden tetapi juga partai yang akan menguasai Kongres.(*)