Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Penfabric Gelar Tender Sukarela 36,11 Persen Saham CNTX

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 04 November 2024 | Penulis: Syahrianto | Editor: Redaksi
Penfabric Gelar Tender Sukarela 36,11 Persen Saham CNTX

KABARBURSA.COM - Perusahaan tekstil asal Malaysia, Penfabric Sdn Bhd melaksanakan penawaran tender sukarela sebanyak-banyaknya 72.222.000 saham PT Century Textile Industry Tbk (CNTX). Jumlahnya mewakili 36,11 persen dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.

Berdasarkan keterbukaan informasi, penawaran tender ditetapkan pada harga Rp400 per saham, dengan total nilai maksimal mencapai Rp28.888.800.000 atau Rp28,88 miliar.

Harga tender sukarela sebesar Rp400 per saham ini 181,7 persen lebih tinggi dibandingkan harga rata-rata tertinggi perdagangan harian di BEI selama 90 hari terakhir sebelum pengumuman RUPS untuk Rencana Go Private pada 19 Agustus 2024, yang berada di Rp142 per saham.

"Terkait hal ini, Penfabric Sdn Bhd memiliki dana yang memadai untuk menyelesaikan Penawaran Tender Sukarela ini, sebagaimana dibuktikan melalui Rekening Koran dari Bank Citibank Berhad Malaysia pada 22 Oktober 2024 dan Surat Pernyataan Kecukupan Dana dari Penfabric pada 31 Oktober 2024," kata manajemen dalam prospectus singkat yang dikutip pada Senin, 4 November 2024.

Sebagai tambahan, Tanggal Pernyataan Penawaran Tender Sukarela dijadwalkan pada 4 November 2024, sementara Tanggal Efektif dari OJK diperkirakan pada 5 Desember 2024.

Periode Penawaran Tender Sukarela diperkirakan berlangsung dari 9 Desember 2024 hingga 7 Januari 2025, dan Tanggal Pembayaran dijadwalkan pada 17 Januari 2025.

Sementara sebelumnya, pada Agustus 2024 lalu, Direktur CNTX, Tomoaki Nakajima, dalam keterangan tertulisnya menyampaikan bahwa CNTX dan Penfabric telah melakukan perubahan ketiga atas Intercompany Loan Agreement (ICLA) 2017 pada 28 Maret 2024.

Perubahan ini mencakup perpanjangan jatuh tempo pinjaman senilai USD10 juta, yang semula berakhir pada Maret 2024, menjadi Maret 2025.

Tomoaki juga menjelaskan bahwa perubahan ketiga atas ICLA 2017 ini telah disampaikan kepada publik melalui Keterbukaan Informasi di situs Bursa Efek Indonesia dan situs resmi perusahaan. Sebelumnya, ICLA 2017 telah diubah pertama kali pada Maret 2022 dan kedua kalinya pada Maret 2023.

Ia menambahkan bahwa perpanjangan jatuh tempo pinjaman ini tidak memengaruhi kegiatan operasional, aspek hukum, kondisi keuangan, atau keberlangsungan usaha CNTX.

Saham CNTX Hari ini

Saham CNTX saat ini tengah berada dalam kondisi suspended, ditandai dengan notasi khusus di Bursa Efek Indonesia (BEI). Saham perusahaan ini tercatat dengan kode CNTX dan dihargai Rp142 per saham, tanpa perubahan dari harga penutupan sebelumnya pada level yang sama. Tidak terjadi transaksi atau pergerakan harga pada perdagangan terakhir, mengindikasikan volume perdagangan yang kosong pada Senin, 4 November 2024.

Indikator notasi khusus yang diterapkan pada CNTX mencerminkan kondisi perusahaan yang memerlukan perhatian dari para investor. Saham CNTX saat ini tidak mengalami perubahan harga, dibuka pada Rp142 dan bertahan di harga yang sama sepanjang sesi, tanpa kenaikan (ARA) maupun penurunan (ARB), dengan batas atas di Rp156 dan batas bawah di Rp128.

Sepanjang periode perdagangan, tidak ada frekuensi transaksi yang tercatat, sementara nilai transaksi dan rata-rata harga saham perusahaan ini juga tidak tersedia. Hal ini menunjukkan bahwa saham CNTX saat ini berada dalam situasi yang minim aktivitas perdagangan di pasar.

Kinerja saham CNTX menunjukkan hasil yang beragam dalam rentang waktu tertentu. Dalam jangka waktu satu tahun, saham ini mengalami kenaikan sebesar 16,39 persen. Namun, data performa harga untuk periode satu minggu, satu bulan, tiga bulan, dan enam bulan terakhir tidak tersedia atau belum menunjukkan perubahan berarti.

Saham CNTX dengan notasi khusus ini menghadapi perhatian investor seiring kondisi perusahaan dan performa harga saham yang cenderung stagnan di pasar.

Kinerja Keuangan CNTX

Sepanjang tahun 2022, CNTX mencatat rugi bersih sebesar USD1,55 juta, turun signifikan sebesar 65,09 persen dibandingkan rugi bersih sebesar USD4,44 juta yang tercatat sepanjang tahun 2021.

Menurut Keterbukaan Informasi di situs Bursa Efek Indonesia (BEI), penurunan rugi bersih ini terutama didorong oleh peningkatan penjualan bersih sebesar 51,21 persen, dari USD23,06 juta pada 2021 menjadi USD34,87 juta pada 2022.

Selain itu, beban pokok penjualan CNTX juga mengalami kenaikan 40,75 persen, dari USD23,14 juta pada 2021 menjadi USD32,57 juta pada 2022. Dengan demikian, per akhir 2022, CNTX berhasil meraih laba bruto sebesar USD2,29 juta, jauh lebih tinggi dibandingkan tahun 2021 yang hanya mencapai USD81 ribu.

Perusahaan melaporkan rugi sebelum pajak sebesar USD1,55 juta pada akhir 2022, membaik dibandingkan akhir 2021 yang mencatat rugi sebesar USD4,07 juta.

CNTX juga mencatat rugi bersih tahun berjalan sebesar USD1,55 juta untuk periode yang berakhir pada 31 Desember 2022, lebih baik dibandingkan rugi bersih sebesar USD4,44 juta pada periode yang sama di 2021.

Sementara itu, rugi komprehensif tahun berjalan pada akhir 2022 tercatat sebesar USD1,55 juta, menurun signifikan dari USD4,44 juta pada akhir 2021.

Pada 31 Desember 2022, jumlah liabilitas CNTX meningkat menjadi USD56,09 juta, naik dari USD53,06 juta pada 31 Maret 2022. Di sisi lain, total ekuitas per 31 Desember 2022 mencatat defisit sebesar USD14,64 juta, meningkat dari defisit USD13,09 juta pada 31 Maret 2022. (*)