Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Ini Deretan Konglomerat Penyokong Program 3 Juta Rumah

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 04 November 2024 | Penulis: Ayyubi Kholid | Editor: Redaksi
Ini Deretan Konglomerat Penyokong Program 3 Juta Rumah

KABARBURSA.COM - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) kian gencar menggandeng konglomerat besar untuk mewujudkan program 3 juta rumah di tengah belum adanya kepastian tambahan anggaran yang akan dialokasikan ke kementeriannya.

Dalam menjalankan misi ini, Ara telah berhasil menarik minat beberapa konglomerat besar untuk terlibat dalam program pemerintahan Prabowo Subianto. Para konglomerat ini adalah sosok yang sudah lama berperan dalam pembangunan infrastruktur, bahkan sejak era Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Beberapa di antaranya adalah Aguan atau Sugianto Kusuma dari Agung Sedayu Group (ASG) dan Garibaldi Thohir alias Boy Thohir dari PT Adaro Energy Indonesia Tbk. (ADRO). Aguan telah memulai pembangunan 250 unit rumah rakyat di Tangerang, Banten, dengan nilai investasi mencapai Rp60 miliar.

Sementara itu, Boy Thohir juga berkomitmen untuk ikut andil dalam program ini demi mencapai target 3 juta rumah yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto.

Ara mengungkapkan bahwa kolaborasi ini tak akan berhenti hanya pada Aguan dan Boy Thohir. Ia akan terus melobi sejumlah konglomerat lain seperti pemilik Sinar Mas Group, Franky Widjaja, hingga Lawrence Barki dari Harum Energi agar turut mendukung program tersebut.

"Dukungan yang telah berjalan meliputi Pak Boy dari Adaro, Pak Prajogo Pangestu, Pak Franky dari Sinar Mas, hingga Lawrence Barki dari Harum Energi," ujar Ara di Rusun Pasar Rumput, Jakarta, dikutip Senin 4 November 2024.

Ara menambahkan, langkah kolaborasi yang menggunakan dana serta koneksi pribadi para konglomerat ini sudah dikoordinasikan dengan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) guna memastikan tidak adanya potensi masalah hukum di masa depan.

"Saya sudah tanya Pak Ateh, Kepala BPKP, dan itu boleh dilaksanakan," tegasnya.

Sebelumnya, raksasa properti Agung Sedayu Group, di bawah kepemimpinan Sugianto Kusuma atau yang dikenal sebagai Aguan, telah melakukan gorundbreaking dalam pembangunan 250 unit rumah susun bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Desa Sukawali, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang pada Jumat 1 November 2024.

Investasi senilai Rp60 miliar dari dana corporate social responsibility (CSR) digelontorkan Aguan untuk mendukung program nasional Presiden Prabowo Subianto dalam mewujudkan target 3 juta rumah.

Di hadapan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, yang lahannya digunakan untuk proyek ini, Aguan menekankan pentingnya dukungan CSR perusahaan besar demi masyarakat.

“Perusahaan kan memang kita ada siapkan dana CSR-nya, jadi untuk ini semua dananya sekitar Rp60 miliar, kita siapkan ada sisihkan dari CSR itu,” ujar Aguan di Desa Sukawali, Kabupaten Tangerang, Jumat 1 November 2024.

Berdasarkan site plan yang dipasang di lokasi, 250 rusun tersebut dihangun dengan tipe 36  seluas 60m2 atau 6x10. Rumah gratis tersebut terdiri dari 2 kamar tidur, 1 kamar mandi, ruang keluarga, dapur, dan teras serta dilengkapi halaman yang bisa untuk parkir 1 mobil dan 1 motor.

Nantinya, perumahan yang berada di Desa Sukawali ini akan dilengkapi dengan lapangan serbaguna, masjid, one gate system, dan sekolah.

Lebih lanjut, Aguan mengaku proses konstruksi bakal berlangsung selama 1 tahun. Dia menargetkan proyek tersebut bakal rampung pada kuartal III/2025.

Selesai tahun depan ya sekitar kuartal III/2025, berarti Oktober” pungkasnya.

Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Perumahan Hashim Djojohadikusumo menekankan pentingnya sektor perumahan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menurut dia, berkaca dari pengalaman beberapa negara di dunia, seperti Korea Selatan, Jepang, dan China menunjukkan bahwa sektor perumahan memainkan peran vital dalam menggerakkan roda ekonomi.

“Di China saya hitung selama 35 tahun tidak henti-hentinya melakukan pembangunan hingga 2017 dimana 25 persen dari produk domestik bruto (PDB) negara tersebut,” kata Hashim usai mengikuti rapat koordinasi bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman di Jakarta, Senin  28 Oktober 2024.

Lalu dia memperkirakan program pembangunan 3 juta rumah yang dicanangkan pemerintah akan membutuhkan sekitar tiga juta ton besi baja, dan diharapkan dapat mendorong para pelaku usaha dalam negeri untuk mendirikan pabrik-pabrik besi baja.

“Ini seharusnya mendorong pengusaha kita membangun pabrik-pabrik besi baja,” ujar Hashim.

Tak hanya itu, program pembangunan rumah juga membutuhkan bahan-bahan lainnya seperti aluminium, kayu, hingga infrastruktur telekomunikasi. Hashim menegaskan, seluruhnya itu dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.

“Karena itu tadi saya sampaikan kepada Kementerian Perumahan, ini suatu kementerian strategis,” ujar adik kandung Presiden Prabowo Subianto ini.

Lanjut Hashim, penting bagi pemerintah untuk melihat sektor perumahan sebagai elemen strategis dalam pemerataan ekonomi.

Bangun Perumahan Di Desa

Ia bahkan mengusulkan agar dibuat program secara besar-besaran untuk membangun perumahan di pedesaan yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

“Kami ingin membangun negeri ini untuk rakyat sebanyak-banyaknya, bukan hanya untuk segelintir kalangan,” ucapnya.

Menurut Hashim, dengan meningkatkan program perumahan yang merata, Indonesia dapat mengangkat 4,4 juta keluarga dari garis kemiskinan.

Kata Hashim lagi, bahwa program dua juta unit perumahan setiap tahun di pedesaan diharapkan dapat memberikan aset berharga bagi jutaan rakyat Indonesia yang belum memiliki rumah dan tanah layak huni. Dia menyebut, program pembangunan 3 juta rumah ini selaras dengan visi pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam mengentaskan kemiskinan.

“2 juta program setiap tahun di pedesaan dan 1 juta di perkotaan akan memberikan suatu harta bagi jutaan rakyat kita yang belum memiliki harta berupa rumah tanah rumah layak huni,” jelas dia.

Hashim pun mengingatkan bahwa berdasarkan arahan Prabowo, Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman fokus menyediakan papan (rumah) bagi seluruh rakyat Indonesia. Sementara kementerian lainnya berperan dalam menyediakan kebutuhan sandang dan pangan.

“ini arahnya Bapak Presiden Prabowo, bahwa Kementerian Perumahan memberikan papan, kementerinan lain sediakan sandang dan pangan,” pungkas Hashim.(*)