KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 10 poin atau 0,14 persen ke level 7515 pada perdagangan Senin, 4 November 2024.
Mengutip data perdagangan Stockbit, saham-saham yang berada di lima besar top gainers di antaranya KONI (+21,77 persen), POLU (20,30 persen), ERTX (+14,17 persen), ISAP (+11,11 persen), dan NINE (+10,00 persen).
Sedangkan lima saham yang mengalami koreksi yakni VINS (-8,47 persen), WIDI (-8,33 persen), SULI (-8,05 persen), INDX (-7,95 persen), dan KLAS (-5,71 persen).
Sementara itu Research Team, PT Reliance Sekuritas Tbk dalam risetnya memproyeksikan pergerakan IHSG masih akan tertekan didorong depresiasi rupiah di tengah pasar yang cenderung menanti hasil dari pemilu US.
"Kami perkirakan IHSG akan bergerak dengan support pada level 7,455 dan resistance pada level 7,555," tulis Reliance kepada Kabar Bursa.
Reliance melaporkan, secara teknikal IHSG membentuk candle bearish dan sedang menguji level support penting 7460. Jika breakdown berpeluang untuk IHSG lanjutkan koreksi.
"Sementara indicator stochastic telah berada di level oversold," tulis Reliance.
Adapun menurut Reliance, terdapat sejumlah saham yang memiliki potensi naik pada beberapa hari mendatang yaitu BIRD, ISAT, PYFA, TOSK.
Diberitakan sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memiliki peluang rebound pada pembukaan perdagangan di awal pekan ini, Senin, 4 November 2024. Adapun peluang tersebut sejalan dengan arah positif indeks-indeks global.
Sebagaimana diketahui, indeks-indeks Wall Street berbalik menguat pada penutupan perdagangan Jumat, 1 November 2024 kemarin. Adapun penguatan tersebut ditopang keyakinan pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan The Fed dalam forum Federal Open Maarket Commitee (FOMC) yang berlangsung pada 6 dan 7 November mendatang.
Pemicu keyakinan tersebut tak terlepas dari realisasi penyerapan tenaga kerja baru di Amerika Serikat (AS) sebesar 12.000 pada Oktober 2024 lalu. Adapun realisasi tersebut jauh lebih rendah dari perkiraan pasar sebesar 100.000.
Realisasi tersebut sekaligus menjadi level terendah sejak Desember 2020. Sebagai informasi, kondisi sektor tenaga kerja yang relatif solid menjadi salah satu pemicu keraguan terhadap agresivitas pemangkasan sukubunga acuan oleh the Fed di sisa tahun 2024 ini.
Meski diramal akan rebound mengingat indeks global yang berangsur membaik, Phintraco Sekuritas menilai IHSG akan berada pada posisi yang fluktuatif di sisa pekan ini. Kondisi tersebut dinilai berpotensi terjadi, tergantung sentimen yang muncul dari faktor-faktor di atas.
“IHSG berpotensi rebound di awal pekan sejalan dengan arahan positif dari indeks-indek global. Akan tetapi, IHSG diperkirakan kembali fluktuatif di sisa pekan ini tergantung pada sentimen-sentimen dari major events di atas,” tulis analisa Phintraco, Minggu, 3 November 2024.
Diketahui, pada penutupan perdagangan Jumat lalu, IHSG mengalami pelemahan yang salah satu penyebabnya akibat penyesuaian portofolio investor bersamaan dengan efektifnya indeks LQ45, IDX80 dan IDX30 hasil review terbaru. Selanjutnya, hasil major review oleh MSCI pada 7 November 2024 juga kemungkinan memicu fluktuasi IHSG.
Sementara dari eksternal, pasar cenderung berhati-hati jelang Pemilu AS di 5 November 2024 dan pengumuman FOMC The Fed pada 9 November 2024. “Potensi-potensi kejutan dari kedua event tersebut memicu sikap hati-hati tersebut,” tulis analisa Phintraco.
Lebih jauh, Phintraco Sekuritas juga merekomendasikan beberapa saham yang patut diperhatikan, diantaranya:
PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
PT ESSA Industries Indonesia Tbk (ESSA)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI)
PT PP (Persero) Tbk (PTPP)
PT BFI Finance Indonesia Tbk (BFIN)
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS)
Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami perubahan 2,46 persen pada level 7.505,257 dari 7.694,660 pada pekan lalu periode 28 Oktober—1 November 2024.
Menurut keterangan Bursa Efek Indonesian (BEI), rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 5,4 persen menjadi Rp11,31 triliun dari Rp11,96 triliun pada pekan sebelumnya.
“Rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa turut mengalami perubahan sebesar 7,61 persen menjadi 1,268 juta kali transaksi dari 1,372 juta kali transaksi pada pekan lalu,” tulis BEI dalam keterangannya di Jakarta, Sabtu, 2 November 2024.
Perubahan juga terjadi pada kapitalisasi pasar bursa yang mengalami perubahan sebesar 2,23 persen menjadi Rp12.601 triliun dari Rp12.888 triliun pada pekan sebelumnya.
Sementara itu, rata-rata frekuensi transaksi harian bursa turut mengalami perubahan sebesar 7,61 perse menjadi 1,268 juta kali transaksi dari 1,372 juta kali transaksi pada pekan lalu.
“Kemudian, perubahan turut terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa sebesar 21,39 persen menjadi 21,47 miliar lembar saham dari 27,31 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya,” tulis BEI.
Adapun selama sepekan pergerakan investor asing pada kemarin mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp114,90 miliar dan sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp38,254 triliun. (*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.