KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG, masih berpotensi terkoreksi dalam sepekan ke depan. Mengutip hasil riset Indonesia Investment Education (IIE). Minggu, 3 November 2024, IHSG masih dalam fase kondisi yang cukup menarik pasar.
Dengan nilai terkini di 7.505, IHSG mengalami koreksi yang tertahan di sekitar EMA100 pada level 7.494. Berdasarkan analisis teknikal, pergerakan IHSG menunjukkan beberapa skenario yang patut diperhatikan.
IHSG telah menunjukkan tanda-tanda koreksi yang akan menguji support penting di area 7.450, yang juga merupakan level Senkou Span B. Jika IHSG mampu bertahan di level ini, potensi rebound menuju titik tertinggi sebelumnya di 7.806 bisa tercapai.
Namun, jika IHSG gagal mempertahankan support tersebut, koreksi lanjutan bisa terjadi dengan target bearish yang lebih dalam, yaitu pola inverted cup with handle di level 7.010.
Secara teknikal, indikator Bollinger Bands menunjukkan bahwa IHSG berada di kisaran bawah (7.422), dengan posisi RSI berada di level 37.7, yang menunjukkan momentum jenuh jual, namun masih ada potensi koreksi lebih lanjut. MACD masih negatif, mendukung pandangan bearish untuk jangka pendek.
Bollinger Bands adalah indikator teknikal yang digunakan untuk mengukur volatilitas pasar serta mengidentifikasi kondisi overbought (jenuh beli) atau oversold (jenuh jual).
IHSG saat ini berada di level 7.505 dengan bollinger upper band berada di 7.832 dan bollinger lower band di angka 7.422. RSI sebesar 37.7 menunjukkan oversold, sementara EMA100 berada di angka 7.494 yang menjadi support kunci dan EMA 50 sebesar 7.600 (resistance terdekat).
Dari hasil riset di atas, maka tim IIE merekomendasikan IHSG dalam dua sisi, yaitu:
Rekomendasi Saham
Berikut adalah rekomendasi beberapa saham pilihan yang berpotensi memberikan keuntungan berdasarkan analisis teknikal dan kondisi pasar saat ini.
Saham BUMI mengalami koreksi dan tertahan di support Fibonacci Retracement 61.8 persen pada level 136. Jika BUMI mampu bertahan di atas level ini, peluang untuk menguji resistance di 150 cukup besar. Jika level ini terlewati, target berikutnya adalah 180 hingga 192.
Dari sini IIE merekomendasikan beli dengan buy area di level 140-132. Untuk target di 150/180 dengan stoplos 130. Indikator RSI netral di 51,8 dan MACD negatif yang berpotensi untuk reversal.
Saham BRMS sedang sideways dalam kisaran 348-392. Jika berhasil menembus resistance di 392, BRMS berpotensi membentuk pola double bottom dengan target kenaikan menuju 442.
Rekomendasi untuk BRMS adalah beli dengan buy area antara 388-368. Targetnya adalah 400/442 dengan stoploss 360. Indikator RSI 70,2 yang mengindikasikan overbrought, tetapi masih ada ruang kenaikan dan MACD positif.
Saham DGNS sedang terkoreksi dan tertahan di support garis uptrend serta lower Bollinger Band pada level 224. Jika rebound terjadi dari level ini, target kenaikan selanjutnya adalah 302 dan 320 berdasarkan Fibonacci Retracement.
Rekomendasi untuk DGNS adalah buy dengan buy area di 250-234. Targetnya adalah 260/274 dengan stoploss 230. Indikatornya adalah RSI 39.4 berpotensi rebound dari oversold adn MACD negatif tapi berpotensi golden cross.
Saham PNLF menunjukkan potensi untuk melanjutkan tren bullishnya, dengan bertahan di support 464. Jika berhasil melanjutkan rally, target berikutnya adalah 560 dengan pola ascending triangle.
Rekomendasinya adalah beli dengan buy area 480-460. Targetnya adalah 520/560 dengan stoploss di 454. Indikatornya adalah RSI di 58.2 yang mengindikasikan cukup kuat untuk melanjutkan rally dan MACD negatif.
Saham ASSA terkoreksi dan diperkirakan akan menguji support pada up-channel di 735. Jika support ini mampu dipertahankan, potensi rebound menuju resistance up-channel di 820 terbuka lebar.
Rekomendasi untuk saham ASSA adalah beli dengan rentang area di 775-730. Targetnya 785/820 dengan stoploss di 720. Indikator RSI 41.1 yang mengindikasikan masih ada ruang untuk rebound dengan MACD negatif.
IHSG masih berada dalam fase koreksi dengan potensi rebound yang kuat jika support di level 7.450 mampu bertahan. Namun, investor juga perlu waspada terhadap risiko penurunan lebih lanjut jika level tersebut ditembus.
Beberapa saham seperti BUMI, BRMS, DGNS, PNLF, dan ASSA menawarkan peluang investasi yang menarik dengan potensi kenaikan signifikan jika skenario teknikal mereka terpenuhi.
Investasi di pasar saham selalu memiliki risiko, oleh karena itu disarankan untuk selalu memperhatikan manajemen risiko dan mengikuti perkembangan pasar secara berkala.(*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.