Memuat tanggal…
Daftar Masuk
Navigasi Investasi Anda
Search

Pendapatan Bunga Bersih Bank Bukopin Tumbuh 84,15 Persen pada Kuartal III

Rubrik: Market Hari Ini | Diterbitkan: 02 November 2024 | Penulis: Hutama Prayoga | Editor: Redaksi
Pendapatan Bunga Bersih Bank Bukopin Tumbuh 84,15 Persen pada Kuartal III

KABARBURSA.COM - PT Bank KB Bukopin Tbk atau KB Bank (BBKP) mencatat pertumbuhan yang solid hingga sembilan bulan pertama atau kuartal III 2024. Pada periode tersebut, Bank Bukopin berhasil mencatatkan pendapatan bunga sebesar Rp3,70 triliun atau tumbuh sebesar 14,76 persen dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya year-on-year (yoy).

Hingga September 2024, KB Bank membukukan beban bunga sebesar Rp2,95 triliun atau terkendali sebesar 4,69 persen yoy. Hal ini menunjukan perseroan kampung mengelola beban bunga yang baik.

Hasilnya, KB Bank mencetak pertumbuhan pendapatan bunga bersih atau net-interest income (NII) yang signifikan hingga 84,15 persen menjadi Rp753 miliar pada September 2024 dibanding Rp409 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama KB Bank, Tom (Woo Yeul) Lee, mengatakan perseroan konsisten terus mencatatkan sejumlah pertumbuhan bisnis yang positif seiring dengan perjalanan transformasi pasca  menjadi bagian dari KB Financial Group  (KBFG).

"Selain itu, aspek fundamental juga kian membaik dengan akselerasi pada peningkatan kualitas aset," kata dia dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, dikutip Sabtu, 2 November 2024.

Pertumbuhan kinerja KB Bank pada kuartal III 2024 tidak lepas dari pertumbuhan kredit-kredit baru yang tercatat tumbuh dua digit sebesar 19,11 persen, dengan segmen UMKM dan ritel menjadi pendongkrak utama dengan pertumbuhan masing-masing sebesar 41,82 perse dan 65,30 persen yoy.

Sejumlah pertumbuhan tersebut mampu mendorong perbaikan net interest margin (NIM) KB Bank pada periode kuartal III 2024 menjadi 1,46 persen dari 0,66 persen pada periode serupa tahun 2023.

Pada bulan Oktober 2024 ini, KB Bank juga telah berhasil menerbitkan obligasi global perdana di Singapura sebesar US$300 juta dengan kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 4,5 kali.

Penerbitan obligasi global ini semakin memperkuat struktur pendanaan KB Bank sehingga  diharapkan dapat mendorong peningkatan NIM.

Di sisi lain, Kualitas aset KB Bank terpantau terus mengalami peningkatan hingga periode kuartal III tahun 2024. Rasio LAR KB Bank pada posisi September 2024 turun menjadi 24,92 perse dari 43,96 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Rasio NPL gross pada posisi September 2024 juga tercatat turun menjadi single digit yaitu 9,58 persen dari 11,22 persen pada periode September 2023.

Sementara untuk likuiditas, KB Bank mampu mencatat  pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 10,26 persen. Hal ini terjadi di tengah perlambatan pertumbuhan dana DPK.

Pertumbuhan itu didorong oleh dana-dana murah atau CASA yang mencapai 22,11 persen (yoy) pada kuartal III 2024. Rasio CASA pun meningkat menjadi 25,54 persen pada September 2024 dari 23,06 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Tujuan di Balik BBKP Terbitkan Obligasi Global USD300 Juta

BBKP sebelumnya berhasil menentukan harga (pricing) Surat Utang Senior Unsecured Notes dalam denominasi dolar Amerika Serikat (AS) sebesar USD300 juta pada 23 Oktober 2024 di Singapura.

Wakil Direktur Utama BBKP, Robby Mondong, mengatakan langkah ini menandai pencapaian penting bagi KB Bank, menjadi anak perusahaan internasional pertama dari perbankan Korea Selatan yang menerbitkan obligasi global dengan peringkat kredit internasional.

Menurut Robby, penerbitan obligasi ini dilakukan di tengah kondisi ekonomi global yang penuh tantangan, seperti ketidakpastian politik menjelang pemilihan presiden AS dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

"Melalui obligasi global ini, KB Bank ingin melakukan diversifikasi pendanaan jangka panjang untuk mengurangi ketergantungan pada pinjaman luar negeri jangka pendek, mendukung strategi refinancing perusahaan,” kata dia melalui siaran pers resmi, Senin, 28 Oktober 2024.

Dalam rangka penerbitan obligasi ini, KB Bank melakukan non-deal roadshow pada 16-18 Oktober 2024, yang memberikan kesempatan bagi bank untuk memaparkan kemajuan kinerja dan transformasi bisnisnya kepada investor global. Respons investor sangat positif, terutama terkait restrukturisasi dan pertumbuhan KB Bank sebagai bagian dari KB Kookmin Bank, bank komersial terbesar di Korea Selatan.

Robby menjelaskan, penerbitan obligasi ini membantu memperkuat struktur pendanaan bank, khususnya berbasis USD. Obligasi ini mencatat permintaan yang berlebih (oversubscribed) hingga 4,5 kali, dengan kupon kompetitif sebesar 5,658 persen.

Settlement obligasi ini dijadwalkan pada 30 Oktober 2024, dengan Crédit Agricole Corporate and Investment Bank, HSBC, KB Securities Hong Kong Limited, dan Morgan Stanley & Co. International Plc sebagai Joint Lead Arrangers.

Obligasi tersebut akan dicatatkan di Singapore Stock Exchange (SGX-ST) dan mematuhi Regulation S dari US Securities Act of 1993. Memiliki tenor tiga tahun, obligasi ini akan jatuh tempo pada 30 Oktober 2027.

Penerbitan ini mendapat peringkat ‘BBB’ dari Fitch Ratings, yang mencerminkan peringkat kredit tertinggi untuk emiten asal Indonesia, setara dengan Sovereign Credit Rating Indonesia. Keberhasilan ini menandai awal yang strategis bagi KB Bank dalam memasuki pasar modal internasional.(*)