KABARBURSA.COM - PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) mengumumkan penambahan modal pada anak perusahaannya, PT Bukaka Mandiri Sejahtera (BMS).
Direktur Utama BUKK, Irsal Kamarudin, menjelaskan bahwa perusahaan bersama PT Bumi Mineral Sulawesi dan PT Barkahraya Utama, sebagai pemegang saham BMS, sepakat untuk meningkatkan modal ditempatkan dan disetor BMS sekaligus menyesuaikan jumlah kepemilikan saham masing-masing pihak. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat 1 November 2024.
Dengan keputusan ini, modal dasar BMS naik menjadi Rp100 miliar, sementara modal ditempatkan dan disetor meningkat menjadi Rp55 miliar.
Penambahan modal ini diharapkan akan memperkuat ekspansi bisnis anak perusahaan dan berpotensi memberikan kontribusi positif bagi kinerja keuangan BUKK, mengingat posisi BUKK sebagai pemegang saham mayoritas, tegas Irsal.
PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) mencatatkan laba bersih sebesar Rp 711 miliar pada tahun buku 2023, meningkat 53,81 persen dibandingkan capaian laba bersih tahun sebelumnya.
Direktur Keuangan Bukaka, Afifuddin Kalla, menyampaikan bahwa perusahaan berhasil meningkatkan nilai penjualan hingga 23,67 persen menjadi Rp 5,1 triliun. Total aset Bukaka juga tumbuh signifikan, mencapai Rp 8,3 triliun atau naik 33,87 persen secara tahunan (yoy).
Afifuddin menambahkan bahwa investasi perseroan dalam asosiasi turut mengalami lonjakan 40,96 persen, dengan total sebesar Rp 3,2 triliun. “Rincian pencapaian dan data keuangan tahun 2023 telah kami publikasikan dalam laporan keuangan dan tahunan perseroan,” ungkapnya dalam Public Expose di Gedung Engineering Bukaka Teknik, Narogong, Cileungsi, Rabu (12/6).
Direktur Operasional Bukaka, Teguh Wicaksana Sari, menjelaskan bahwa pada 2023, Bukaka melalui anak usaha PT Baja Titian Utama sukses menyelesaikan proyek konstruksi dalam skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). “KPBU pertama yang kami ikuti adalah proyek penggantian atau duplikasi Jembatan Callendar Hamilton (CH) di 37 lokasi di Pulau Jawa,” kata Teguh.
Di sektor peralatan minyak dan gas, Bukaka mencatat pencapaian besar dengan ekspor perdana beam pumping unit ke Oman, menandai ekspansi bisnis ke Timur Tengah.
Selain itu, Teguh menuturkan bahwa Bukaka sedang menggarap berbagai proyek strategis di sejumlah lini usaha, antara lain proyek transmisi tenaga listrik, boarding bridge, infrastruktur jalan dan jembatan, serta pengembangan energi baru terbarukan. “Kami terus berfokus pada proyek-proyek ini untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan perusahaan,” pungkasnya.
PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK) mengambil langkah besar dengan memperluas jangkauannya ke luar negeri, terutama di wilayah Timur Tengah. Perusahaan yang merupakan bagian dari keluarga Jusuf Kalla ini mendirikan anak perusahaan baru yang diberi nama Bukaka International LLC, yang berbasis di Oman.
Bukaka International LLC resmi didirikan pada tanggal 20 Februari 2024 bersama dengan PT Bukaka Mega Investama, sebuah perusahaan yang terkendali yang dimiliki oleh BUKK. Modal dasar Bukaka International LLC mencapai 3 juta Riyal Oman (OMR), setara dengan sekitar Rp 122,03 miliar.F
Direktur Utama PT Bukaka Teknik Utama Irsal Kamarudin, menjelaskan bahwa pendirian Bukaka International LLC bertujuan untuk mengembangkan bisnis BUKK dalam penyediaan peralatan pendukung untuk kegiatan pertambangan atau peralatan minyak & gas di negara-negara Timur Tengah.
Bukaka International LLC akan beroperasi di beberapa bidang, termasuk perbaikan pengelasan, perbaikan dan pemeliharaan produk logam struktural, aktivitas layanan yang berkaitan dengan ekstraksi minyak bumi dan gas alam, pembuatan struktur pra-pabrikasi untuk kilang minyak dan unit industri, serta kegiatan ekspor dan impor.
“Pendirian anak perusahaan baru ini diharapkan dapat memberikan kontribusi tambahan terhadap pendapatan dan laba perusahaan,” katanya dalam keterangan resmi, Jumat 23 Februari 2024.
Dari segi pergerakan saham, BUKK ditutup pada perdagangan kemarin Kamis 22 Februari 2024 dengan kenaikan sebesar 1,50 persen ke level harga Rp 1.015 per saham. Namun demikian, sepanjang tahun ini, BUKK mencatat penurunan sebesar 7,73 persen.
Perusahaan ini dibagi menjadi 3.000 saham, dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar 1.000 Riyal Oman. Jumlah modal yang ditempatkan dan disetor mencapai 3 juta Riyal Oman, setara dengan 3.000 saham.
Dalam struktur kepemilikan saham, BUKK memiliki 2.850 saham senilai 2,85 juta Riyal Oman, atau sekitar Rp 155,93 miliar. Jumlah tersebut setara dengan 95 persen dari total modal yang ditempatkan dan disetor.
Sementara itu, PT Bukaka Mega Investama memiliki 150 saham senilai 150.000 Riyal Oman, setara dengan Rp 6,09 miliar. Jumlah tersebut setara dengan 5 persen dari total modal yang ditempatkan dan disetor di Bukaka International LLC.(*)
Artikel ini disediakan untuk tujuan informasi semata dan bukan merupakan ajakan, rekomendasi, atau instruksi untuk membeli atau menjual saham. Segala bentuk analisis dan rekomendasi saham sepenuhnya berasal dari pihak analis atau sekuritas yang bersangkutan. KabarBursa.com tidak bertanggung jawab atas keputusan investasi, kerugian, atau keuntungan yang timbul akibat penggunaan informasi dalam artikel ini. Keputusan investasi sepenuhnya merupakan tanggung jawab investor. Investor diharapkan melakukan riset independen dan mempertimbangkan risiko dengan cermat sebelum mengambil keputusan investasi.