KABARBURSA.COM - PT Petrosea Tbk. (PTRO), perusahaan jasa konstruksi, secara tidak langsung telah mendirikan entitas baru melalui anak usahanya, PT Petrosea Infrastruktur Nusantara (PIN), pada 31 Oktober 2024.
Corporate Secretary PTRO, Anto Broto, menyampaikan bahwa PTRO melalui PIN telah resmi membentuk anak usaha baru bernama PT Usaha Berlayar Lancar (UBL). Entitas ini berdiri berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No.10, tertanggal 28 Oktober 2024, yang dibuat di hadapan Notaris Marliansyah, SH, M.Kn. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat 1 Novenmber 2024.
Pendirian UBL telah mendapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan HAM RI dengan Nomor: AHU-0086389 AH.01.01.TAHUN 2024 pada 31 Oktober 2024, dengan modal dasar sebanyak 40.000 lembar saham bernilai nominal Rp40 miliar.
Komposisi kepemilikan saham di UBL adalah sebagai berikut: PIN memegang 3.000 lembar saham (30 persen), PT Armada Maritim Persada memiliki 4.000 lembar saham (40 persen), dan PT Bumi Artha Bahari sebesar 3.000 lembar saham (30 persen).
UBL didirikan untuk beroperasi dalam bidang pengangkutan dan pergudangan barang, dengan fokus pada layanan angkutan laut di perairan pelabuhan dalam negeri.
Anto menambahkan bahwa pendirian UBL diharapkan memberi dampak positif bagi PTRO, mendukung kegiatan bisnis, dan memperluas jaringan usaha sejalan dengan rencana strategis pengembangan PTRO.
Realisasi Ekspansi Bisnis
PT Petrosea Tbk (PTRO) mengumumkan realisasi ekspansi bisnis dengan menggelontorkan anggaran belanja modal senilai Rp 6 triliun atau setara dengan USD400 juta. Investasi besar ini diwujudkan melalui pembelian peralatan pertambangan dari sejumlah mitra strategis, seperti PT United Tractors Tbk, PT Trakindo Utama, PT Indotruck Utama, PT Indo Traktor Utama, dan PT Eka Dharma Jaya Sakti.
Menurut Iman Darus Hikhman, Direktur Mining and Mine Services PT Petrosea Tbk, akuisisi peralatan baru ini akan menopang proyek-proyek jasa penambangan yang baru dimulai sekaligus menjadi bagian dari strategi keberlanjutan dan pengembangan bisnis jangka panjang. “Langkah ini merupakan upaya antisipatif guna mendukung pertumbuhan usaha di masa depan,” ujar Iman. Seperti dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa 1 Oktober 2024.
Petrosea juga telah memulai tahap first cut operations di beberapa lokasi proyek penambangan baru yang berlokasi di Kalimantan Tengah. Aktivitas ini menandai dimulainya operasi penuh di sejumlah konsesi yang telah disepakati. Proyek jasa penambangan untuk PT Multi Tambangjaya Utama di Kabupaten Barito Selatan, misalnya, telah memulai first cut pada 2 September 2024. Sementara itu, proyek life of mine untuk PT Pasir Bara Prima di Kabupaten Kapuas juga resmi memasuki tahap pertama operasi pada 8 September 2024. Selain dua proyek tersebut, beberapa site baru di Kalimantan Tengah turut melaksanakan kegiatan serupa.
Sebagai penyedia solusi tambang terintegrasi, Petrosea menawarkan rangkaian layanan komprehensif mulai dari pit-to-port services yang mencakup open pit contract mining services, konstruksi sipil dan infrastruktur, manajemen proyek, hingga layanan konsultasi teknis dan studi kelayakan. Perusahaan juga menyediakan mine planning & optimization services, serta mengandalkan platform digital Minerva untuk memaksimalkan efisiensi operasional. Minerva, yang didukung teknologi terkini, memungkinkan Petrosea memonitor dan mengendalikan berbagai proyek secara real-time melalui Remote Operations Center di kantor pusat mereka.
Komitmen kuat Petrosea pada Keselamatan, Kesehatan Kerja, dan Lingkungan (K3L) menjadi pilar utama dalam mencapai target operasional dan keuangan. Dengan mengusung prinsip zero accident, keunggulan operasional, serta perbaikan berkelanjutan, Petrosea berupaya menerapkan praktik Good Corporate Governance (GCG) yang kokoh sebagai landasan untuk menciptakan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Investasi besar ini diharapkan akan semakin memperkuat posisi Petrosea sebagai pemain utama di sektor pertambangan tanah air, sekaligus menjadi sinyal positif bagi prospek pertumbuhan perusahaan di tengah ketatnya persaingan industri.
PT Petrosea Tbk (PTRO) menyampaikan telah memperoleh corporate rating idA+ (Single A Plus; Stable Outlook) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) pada 17 September 2024. Peringkat tersebut diberikan berdasarkan data dan informasi dari perusahaan serta laporan keuangan audit per 30 Juni 2024 dan laporan keuangan audit per 31 Desember 2023.
Chief Investment Officer PT Petrosea Tbk Kartika Hendrawan, mengatakan Hasil pemeringkatan ini merupakan cerminan dari fundamental keuangan yang semakin kuat,
“Capital structure yang berkelanjutan, serta pengeluaran modal yang prudent atas kontrak-kontrak baru yang diperoleh Perusahaan,” ujar Kartika dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 18 September 2024.
Berdasarkan pemeringkatan PEFINDO, obligor dengan peringkat idA memiliki kemampuan yang kuat dibandingkan obligor Indonesia lainnya untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya. Walaupun demikian, kemampuan obligor mungkin akan mudah terpengaruh oleh perubahan buruk keadaan dan kondisi ekonomi dibandingkan obligor dengan peringkat lebih tinggi.
Sedangkan tanda tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan.(*)